SINERGITAS KEMENPAREKRAF DENGAN UNS SOLO LAKUKAN PENGEMBANGAN PASAR KREATIF

0 0
Read Time:3 Minute, 35 Second

 

WONOSOBO, WARTAJAVAINDI.COM -Direktorat Kajian Strategis, Kedeputian Bidang Kebijakan Strategis, Kemenparekraf/Baparekraf bekerja sama dengan Universitas Sebelas Maret (UNS) Solo melakukan pelatihan kewirausahaan kepada pelaku kreatif dalam rangka pengembangan pasar kreatif di Pasar Kumandang Dusun Bongkotan Desa Bojasari Kecamatan Kertek Kabupaten Wonosobo. Pelatihan kewirausahaan ini dilakukan dalam bentuk pelatihan mindset dan pengembangan website yang menyasar pengelola dan pelaku usaha di pasar tersebut.

Dini Oktaviyanti selaku Sub-Koordinator Kajian Strategis Ekonomi Digital dan Produk Kreatif pada Kemenparekraf/Baparekraf mengatakan tahun ini merupakan kali kedua pihak Kemenparekraf bekerja sama dengan UNS Solo untuk melakukan pengembangan pasar kreatif. Sebelumnya, pihaknya telah melakukan kerjasama dengan UNS Solo yang berkolaborasi dengan Spedagi dan MBloc dan mengambil lokus kajian pasar kreatif di Pasar Papringan, Kabupaten Temanggung dan MBloc di Jakarta.

“Pasar Kumandang ditetapkan menjadi lokasi penelitian dan pelatihan karena dinilai memiliki potensi dan peluang yang cukup besar untuk dijadikan percontohan pasar – pasar kreatif lainya,” ujar Dini, Senin (25/10)

Ia menjelaskan, kajian – kajian strategis yang dilakukan mampu menjadi input dan/atau masukkan bagi Kemenparekraf dalam mengambil kebijakan yang penting untuk kemajuan ekonomi kreatif khususnya pelaku kreatif usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM)

Pada awalnya, penelitian dilakukan untuk melihat kondisi terkini dari Pasar Kumandang kemudian menentukan bagian apa yang harus diperbaiki, seperti belum adanya standar untuk tampilan lapak seperti taplak meja, serta standardisasi untuk rasa dan penyajian makanan yang dijual di pasar tersebut.

Selanjutnya, dengan kondisi yang ada, tim berusaha melakukan perbaikan dengan melakukan pelatihan kewirausahaan. Setelah itu, pada kunjungan saat ini kami melihat ada perubahan yang signifikan di tempat tersebut.

Menurutnya, Pasar Kumandang merupakan pasar yang cukup kreatif dan unik karena menggunakan koin dari batok kelapa sebagai alat transaksi pembayarannya.

Secara pribadi dan juga yang mewakili Kemenparekraf, saya melihat pasar ini mempunyai nilai keunikan tersendiri. Diharapkan akan menjadi contoh untuk bisa diterapkan di pasar kreatif lainnya. Tentunya setiap pasar kreatif memiliki keunikan tersendiri dengan karakter yang berbeda-beda, namun harapan kami dengan perlakuan yang tepat dan modifikasi di dalamnya, apa yang dilakukan di pasar kumandang ini dapat pula menjadi motivasi dan contoh bagi pasar kreatif di daerah lain” katanya.

Hari ini kami melakukan pelatihan yang lebih mengarah ke tampilan makanan, juga rasa yang nantinya bisa dipasarkan melalui web, karena saat ini era digitalisasi pemasaran apapun sudah dilakukan melalui daring (online).

“Kami berharap kegiatan ini tidak berhenti sampai di sini saja, namun harus berkelanjutan. Apa yang telah kami berikan melalui pelatihan standardisasi makanan dan pengemasan nantinya dapat mereka lakukan secara mandiri sehingga tidak bergantung dengan adanya pelatihan saja,” papar Dini Oktaviyanti.

Ditambahkan Dosen UNS Dolo Edi Tri kegiatan yang dilakukan UNS bersama Kemenparekraf berbentuk kajian risert action.

Penelitian sekaligus melakukan action yang disesuaikan dengan keinginan masyarakat pelaku kreatif usaha mikro di Pasar Kumandang.

“Dalam hal ini kita sudah melihat melalui survei arah pengembanganya,” papar Edi.

Menurut Dosen UNS banyak hal yang harus ditata di pasar Kumandang, namun ada dua hal penting untuk di benahi yaitu perfomen rasa kuliner dan penpilanya juga bagaimana mengantisipasi kondisi perubahan dijaman era digitalisasi ini.

Untuk perfomen sudah dimulai, tidak hanya melalui pelatihan formal di tempat ini namun juga dilakukan secara door to door. Intinya masyarakat jangan bosan untuk belajar di perkembangan jaman,” terang Dosen UNS.

Edi menuturkan, dalam hal ini peran media juga sangat penting dalam mepublikasikan ke jangkauan yang lebih luas, meskipun pengelola Pasar Kumandang selalu mengupgrade periklanan juga menyampaikan informasi – informasi kegiatan melalu Sosmed.

Media sangat penting, tim Web juga kami datangkan untuk melihat konten – konten apa yang harus di masukan. Setelah konten masuk, pengelelola kami buatkan web dan dilatih cara mengoprasionalkan dan merawatnya. Pelatihan web ini tidak berhenti sampai di sini saja, namun tetap kita dampingi melalui online sampai benar – benar jelas dan bisa,” imbuhnya.

Secara offline kegiatan pasar ini aktif cuma di hari minggu saja. melihat hal tersebut Dosen UNS berpesan, kegiatan pasar harus dilakukan setiap hari untuk dipromosikan dengan kemasan yang bisa dijual secara online.

Ini menjadi bidikan kami, diharapkan setelah dilakukan pelatihan pengelolaan web ini, Pasar Kumandang bisa dikemas ini mereka bisa mengelola pasar dengan kemasan yang sebaik – baiknya, sehingga pengelola tidak cuma memanfaatkan kegiatan pasar pada minggu saja,” jelasnya.

Tidak hanya itu dengan melalui web juga bisa mengundang para EO untuk mengadakan kegiatan di Pasar ini seperti pernikahan acara rapat dan lainya. Sehingga bisa meningkatkn pendapatan masyarakat serta ada kontribusi pendapatan daerah melalui pedapatan desa,” pungkas Edi Tri. (Budilaw79) Editor Raja.

Happy
Happy
0 %
Sad
Sad
0 %
Excited
Excited
0 %
Sleepy
Sleepy
0 %
Angry
Angry
0 %
Surprise
Surprise
0 %
Bagikan :

Average Rating

5 Star
0%
4 Star
0%
3 Star
0%
2 Star
0%
1 Star
0%

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *