H. Jazeri Ketua KUD Pringgondani Andalkan “Jurus Pitu, Arungi Bisnis Koperasi Tahun 2021”

0 0
Read Time:3 Minute, 33 Second

DEMAK, WARTAJAVAINDO.COM –Tidak terasa tahun 2020 sudah berada di ujung waktu. Tinggal menghitung hari, tahun 2021 sudah kita jelang. Semoga di tahun ganjil nanti, perekonomian di tanah air bisa lebih membaik dan dapat segera bangkit dari keterpurukan yang terjadi selama tahun 2020.

Bagaimana dengan nasib gerakan koperasi yang konon merupakan kegiatan usaha handal dan merupakan soko guru perekonomian di Indonesia. Ternyata, nasibnya pun tidak jauh berbeda. Pandemi Covid-19 merupakan musibah dunia yang sulit dihindari. Berbeda dengan kasus-kasus sebelumnya, misal kasus hancurnya perekonomian di tanah air sekitar tahun 1998.

Saat itu meskipun kalangan pengusaha besar dan kalangan perbankan sempat kalang kabut, namun gerakan koperasi dan UMKM masih dapat eksis dan tetap berjaya. Namun melawan pandemi Covid-19, tidak ada satupun pihak yang mampu mengatasinya.

Hal ini dikarenakan demi menyelamatkan jutaan nyawa manusia, terpaksa pemerintah melakukan imbauan agar masyarakat tidak keluar rumah kalau tidak sangat mendesak. Tempat-tempat wisata ditutup, hotel, restaurant, warung-warung, bahkan angkringan atau yang biasa dikenal dengan istilah penjual nasi kucing, juga dibatasi waktu bukanya.

Gubernur Jawa Tengah Ganajar Pranowo saat melakukan kunjungan di KUD Pringgodani Demak beberapa waktu lalu

“Menghadapi kondisi yang sedemikian rupa, siapa yang mampu bertahan. Karenanya tidaklah mengherankan apabila kondisi gerakan koperasi, terutama kalangan Koperasi Unit Desa (KUD) di Jateng pun ikut terkena imbasnya”, tutur H. Jazeri, mantan Ketua Pusat Koperasi Unit Desa (Puskud) Pangan Jateng periode 2018-2019 ketika dihubungi Majalah Info Koperasi (MIK), akhir pekan lalu.

Bahkan H. Jazeri memprediksi, tidak lama lagi akan banyak KUD yang tidak aktif. Alasannya, karena banyak kegiatan usaha yang tidak lagi menguntungkan, di samping bagi Unit USP (Usaha Simpan Pinjam), juga banyak yang diwarnai dengan kemacetan anggota dalam membayar angsuran bulanannya.



Selain itu, kebangkrutan KUD juga diakibatkan kurangnya kemampuan untuk mengakses sistem during dalam transformasi digital. Kurangnya memiliki relasi yang produksitf dalam jaringan bisnis, banyaknya KUD yang tidak memiliki produk andalan dan kurang mampu memasarkan produk-produknya, di samping para pengurus KUD rata-rata sudah berusia lanjut dan sudah sekian lama menduduki jabatan pengurus tanpa ada estafet kepemimpinan kepada generasi yang lebih muda.

Jurus ‘Pitu’

H. Jaseri Ketua KUD Pringgodani

Meski demikian, H. Jazeri yang juga Ketua KUD Pringgondani, Kabupaten Demak ini, meminta agar kalangan pengurus KUD di Jateng harus tetap optimistis dan terus berusaha bangkit kembali. Dalam kaitan ini, dia memiliki jurus tujuh langkah atau dalam bahasa Jawa disebut jurus ‘pitu’ yang berarti ‘pitulungan’.

Jurus Pitu itu dikatakan, yakni, di tahun 2021 mendatang perlu direncanakan adanya kebijakan produktif dan bermanfaat, termasuk perlunya dipikirkan adanya pergantian pengurus berusia lanjut kepada generasi muda.
Selain itu, perlu diselenggarakan diklat, baik dari sisi manajemen maupun bisnis dengan mentaati aturan protokol kesehatan serta diselenggarakan studi lapangan ke KUD yang maju dan mampu bertahan dalam kondisi pandemi Covid-19.

Kalangan KUD pun diminta untuk melakukan optimalisasi asset sebagai penguat struktur modal, menata kembali anggota dengan prioritas kalangan milenial, yang berusia lanjut hanya anggota yang benar-benar berkomtmen untuk ikut serta memajukan KUD.

KUD juga diupayakan dapat memiliki produk yang inovatif, jika terpaksa bekerjasama dengan pihak lain yang mumpuni dalam menjalankan bisnis tertentu. Mencari jaringan bisnis, misal dengan Puskud atau mitra kerja yang ada di wilayah masing-masing sesuai dengan potensi yang dimilikinya.

“Selain itu, juga perlu melakukan pendekatan kepada pemerintah pusat dan daerah, sehingga dapat memperoleh informasi dan kebijakan yang terbaru, termasuk kebijakan Undang-Undang Cipta Kerja,” tandas H Jazeri.
Khusus untuk KUD Pringgondani yang dipimpinnya dikatakan, hingga saat ini masih tetap eksis.

Diakui, dampak pandemi Covid-19 tetap saja ada pengaruhnya, hanya tidak terlalu signifikan. Terbukti, kegiatan usaha KUD tetap berjalan lancar dan karyawannya, satu orang pun tidak ada yang di PHK.




Dalam kaitan untuk ikut serta memajukan KUD di Jateng, KUD Pringgondani menawarkan diri untuk menyelenggarakan diklat bagi pengurus dan karyawan KUD di wilayah Kabupaten Demak secara gratis. Keseluruhan biaya ditanggung oleh KUD Pringgondani.

“Tentu saja apabila diizinkan oleh instansi pembina yang berwenang. Kami bersedia menyelenggarakan diklat secara gratis. Semua itu, demi ucapan terima kasih kami atas adanya bantuan dan pembinaan dari pemerintah yang selama ini sudah kami terima dan membuat KUD yang kami pimpin dari tahun ke tahun semakin berkembang dan maju”, tutur H Jazeri. (02)

Pewarta: H. Listiyanto, Editor : Bangsar

Happy
Happy
0 %
Sad
Sad
0 %
Excited
Excited
0 %
Sleepy
Sleepy
0 %
Angry
Angry
0 %
Surprise
Surprise
0 %
Bagikan :

Average Rating

5 Star
0%
4 Star
0%
3 Star
0%
2 Star
0%
1 Star
0%

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *