WONOGIRI, WARTA JAVAINDO — Pedagang kebutuhan pokok di Pasar Jatisrono, Wonogiri mengeluhkan maraknya pedagang luar Pasan dan perkampungan. Pendapatan mereka menurun karena warga lebih memilih membeli kebutuhan dapur dari pedagang kaki lima dan pedagang kelilingan daripada ke pasar.
Pedagang di Pasar Jatisrono mengatakan bahwa dalam beberapa tahun terakhir, banyak penjual bermunculan di luar pasar. Mereka membuka lapak di pinggir terminal yang tersebar di berbagai tempat, termasuk pedagang kelilingan di perkampungan.
Hal ini memengaruhi pendapatan para pedagang di Pasar. Banyak orang enggan masuk di pasar dan lebih memilih belanja di luar pasar karena lebih mudah dijangkau.
”Soal harga yang ditawarkan pedagang di luar pasar memang setara . Ada perbedaan harga paling sedikit yang membuat pasar jadi sepi seperti ini”, kata Darti saat ditemui wartawan di pasar Jatisrono kamis (24/4/2025)
Terpisah, hal itu juga terjadi di pasar darurat Kecamatan Slogohimo menempati lapak apa adanya.
“pembeli enggan masuk ke pasar di karenakan lokasi yang sempit berdampak berkurangnya pembeli yang memilih belanja kebutuhan dapur pada pedagang keliling”, tutur Tarmi salah satu pedagang bumbon.
Pedagang bumbon lainnya di Pasar Slogohimo Daryanti, menyebut bahwa maraknya penjual sayur keliling berdampak banyak dikeluhkan para pedagang di Pasar Slogohimo dan Jatisrono.
Kalah Saing.
Menurutnya, saat ini pedagang di Pasar seperti kalah saing dengan pedagang di luar pasar. Kendati begitu, mereka tidak bisa berbuat banyak. Masalah lain, para pedagang di luar pasar itu tidak membeli atau kulakan dari pedagang pasar, melainkan langsung dari pemasok dari luar wilayah.
Warga Desa Bulusari, Slogohimo, Maryani mengatakan dalam beberapa tahun terakhir, dia jarang sekali membeli sayur dan bumbon di pasar dan lebih memilih membeli dari pedagang sayur kelilingan, Selain lebih murah, pedagang langganannya juga bersedia mengirimkan pesanannya langsung ke rumah.
Hal yang sama diungkapkan Tumini penjual daging ayam, ia melihat banyak orang memilih membeli ayam dari pedagang kaki lima yang biasa membuka lapak di pinggir jalan dan pedagang keliling dibandingkan membeli di pasar, itu berdampak pedagang di dalam pasar menjadi sepi.
(Nandar.s)