PASAMAN SUMBAR, WARTA JAVAINDO.COM
Curah hujan yang cukup deras dari sore hingga malam sampai pagi menjelang siang di Kabupaten Pasaman berdampak banjir batang sumpur panti.
Ratusan hektar lahan pertanian masyarakat berupa tanaman Padi,Jagung,dan Cabe rusak parah akibat meluapnya batang sumpur panti tersebut.
Bahkan mulai dari sore hari sampai pagi menjelang siang, jalan Utama Panti,Lundar berubah menjadi lautan dan kurang lebih mencapai setengah meter kedalamannya tidak dapat dilalui kendraan bermotor.
“Kegiatan para petani jadi lumpuh total, harapan petani sudah didepan mata mau panen,Padi,Jagung, bulan depan sangat terlaksa menguburnya dalam dalam”.
Harga cabe yang sudah mulai akan membaik tidak menjadi berita gembira bagi petani cabe tersebut.
Kesedihan paling mendalam begitu terasa bagi masyarakat dikedai kedai kopi yang terdapat disepanjang jalan panti dan lundar.
Yulius Erita.S.Ag anggota Fraksi PPP DPRD Kabupaten Pasaman, Ikut bergabung ditengah tengah para petani yang hanya bisa menatap lahan mereka yang telah tergenang banjir hingga mencapai setengah meter.
Ketika Yulius Erita.S.Ag dihubungi awak media dan di bangga banggakan akan menjadi Nakhoda Partai yang berlambang Ka’bah DPC PPP Kabupaten Pasaman, menyebutkan bahwa musibah banjir akibat meluapnya batang sumpur panti adalah musibah banjir tahunan.ujarn Yulius anggota DPRD PPP Pasaman.
” Selalu menjadi langganan banjir dari tahun ketahun tanpa ada solusi yang kongkrit dari Pemerintah,bahkan dalam satu kali lima tahun selalu terjadi banjir yang lebih besar luapan air tersebut.
Menurut anggota komisi III bencana alam ini mengakibatkan kerugian dan kerusakan yang paling parah dan berdampak terhadap ekonomi masyarakat,Kecamatan Panti pada umumnya berprofesi sebagai petani.
“Lebih lanjut Yulius Erita.S.Ag menyampaikan harapan kepada Pemerintah agar lebih serius menangani masalah normalisasi batang sumpur tersebut.
Kepada masyarakat yang terkena bencana mari kita membangkitkan kembali, bersihkan lahan serta bergotong royong buat memperbaiki akses jalan panti dan lundar.
Mari kita jaga hutan dan lingkungan, tumbuhkan kesadaran menjaga hutan serta aliran air.
Bagaimanapun ilegal loging merupakan faktor penyumbang terbesar terjadinya musibah ini.Titup Yulius Erita.S.Ag.
(Koresponden M.Said /Editor Raja)