Yayasan Agama Budha Bantu Bangun Jembatan Akses Pertanian

WONOGIRI – WARTA JAVAINDO, Warga Desa Jatisari ,Kecamatan Jatisrono,Wonogiri bangun jembatan bantuan dari Yayasan Agama Budha dan swadaya masyarakat , jembatan ini satu-satunya akses pertanian warga Desa Watangsono dan warga desa jatisari ,Kecamatan Jatisrono yang belum bisa di lewati kendaraan roda dua maupun kendaraan roda empat , karena belum di bangun jembatan. sedangkan para petani dilingkungan tersebut mengandalkan jembatan darurat dari anyaman bambu , bahkan akses jembatan tersebut di manfaatkan oleh sekitaran sepuluh petak lahan pertanian .
Kemudian pada juli 2024 berhasil di bangun dengan anggaran dari Yayasan Agama Bhuda, dan tenaga melibatkan masyarakat penerima manfaat.
Dalam kesempatan ini proses pengecoran jembatan di kerjakan oleh warga di bantu oleh Relawan Keduwang Kecamatan Jatisrono Wonogiri yang ikut geber sekuat tenaga suka rela , kemudian andil pula Mahasiswa Kuliah Kerja Nyata (KKN) dari Universitas Slamet Riyadi surakata terlibat dalam gotong royong membaur .
Rahmat Siswadi selaku koordinator pelaksana pekerjaan, menyampaikan bahwa proyek ini didanai dari Yayasan Agama Budha akan tetapi tidak mencukupi untuk pembuatan jembatan cor beton panjang 4 meter lebar 2,5 meter maka pembuatan jembatan ini di kerjakan secara swadaya dan gotong royong warga pemanfaat.
Siswadi sendiri selaku koordinator proyek jembatan usaha tani tidak mau menyebut Rencana Anggaran Belanja (RAB) mengingat proyek tersebut melibatkan gotong royong sengkuyungan tenaga warga masyarakat dan relawan.
Menyikapi pentingnya akses jembatan ini , Kepala Desa Jatisari ,Kecamatan Jatisrono ,Wonogiri Teguh Subroto lantas greget ikut peduli terjun kelokasi pembuatan jembatan pasca pengerjaan kegiatan tersebut rabu, ( 24/7/2024).
“akses jalan memang kunci utama untuk mengangkat dan mendongkrak perekonomian warga secara komulatif dan berkesinambungan lagi pula bisa mengangkat harga jual tanah di sekitarnya”, imbuh Teguh Subroto menuturkan pada awak media saat berbincang di lokasi.
Melihat hal itu, Warno seorang penggarap pertanian di desa Jatisari merasa lega dengan adanya pembangunan jembatan ini karena pada musim panen tidak bersusah payah mencari jalan alternatip yang jaraknya agak jauh.
Upaya menggali anggaran dilakukan oleh Rahmad Siswadi melibatkan rembuk warga dan tokoh masyarakat dengan tujuan membuat jalan tembus akses pertanian yang awalnya sulit dilewati kendaraan roda dua maupun kendaraan roda empat.
Pewarta : Sugiyatno/nandar S