0
0
JAMBI – WARTA JAVAINDO, (13 September 2023) – Kasus sengketa lahan seluas 236 hektar antara SAD Datuk Alib cs dan PT BSU Asiatic di LCKI Provinsi Jambi terus mengalami perkembangan. Ketua LCKI Provinsi Jambi, Mappangara HK, selaku kuasa pendamping dalam kasus ini, telah melakukan berbagai upaya untuk menyelesaikan masalah yang telah berlarut-larut tanpa kejelasan.
Kasus ini telah melalui tiga kali mediasi oleh tim terpadu Kabupaten Batang Hari. Hasil terakhir mediasi menunjukkan bahwa lahan SAD Datuk Alib cs di luar izin HGU PT BSU, yang diakui oleh pihak perusahaan. Namun, karena tidak ada kepastian hukum yang diberikan oleh tim terpadu Kabupaten Batang Hari, Mappangara HK mengambil langkah lebih lanjut dengan melaporkan kasus ini kepada Kapolda Jambi.
Laporan tersebut telah disampaikan ke Subdit 1 HARDA Polda Jambi sejak bulan Maret 2023. Hingga saat ini, telah terbit SP2HP yang kedua, dan telah dijadwalkan kegiatan di lokasi lahan yang menjadi sengketa. Namun, surat pemberitahuan tertunda yang kedua kalinya belum memiliki jadwal lanjutan.
Dalam rangka mempercepat penyelesaian masalah ini, kelompok suku anak dalam SAD Datuk Alib cs telah meminta dukungan dari LCKI untuk mendampingi mereka ke Jakarta. Mereka berencana menghadap ke Menteri ATR/BPN pusat dengan membawa dokumen-dokumen terkait lahan tersebut. Selain itu, mereka juga berharap dapat menduduki lahan yang telah memiliki dokumen keabsahan yang diakui oleh pihak manajemen PT BSU Asiatic sejak tahun 2004.
Kegiatan untuk memastikan luas lahan SAD akan dilakukan dengan menyesuaikan peta lokasi. Tim yang terlibat dalam kegiatan ini termasuk penyidik Polda Jambi, pihak BPN Jambi, tim terpadu Kabupaten Batang Hari, dan perwakilan dari PT BSU, semuanya akan disaksikan oleh Datuk Alib cs bersama LCKI serta dihadiri oleh kepala desa setempat.
Kasus sengketa lahan ini terus menjadi perhatian masyarakat dan pihak berwenang, dengan harapan bahwa upaya-upaya yang dilakukan akan membawa kejelasan dan penyelesaian yang adil bagi semua pihak yang terlibat.
“Kami akan terus mengikuti perkembangan kasus ini dan memberikan informasi lebih lanjut saat tersedia”. Pungkas Mappangara.
(Mapp)
Editor Raja.
