PURWOREJO. WARTA JAVAINDO.COM
Ulama dan umara di wilayah Kecamatan Grabag, Purworejo, Jawa Tengah, menggelar silaturahmi, di Masjid Al Muqorrobin Dusun Noyosutan Desa Ketawangrejo, pada Rabu (13/1/2021). Kegiatan tersebut digelar untuk merekatkan hubungan dua elemen penting sekaligus menjadi forum rembug gendu-gendu roso setiap persoalan yang terjadi di tengah-tengah masyarakat.
Inisiator kegiatan, Rendrarto Safari mengungkapkan, silaturahmi antara ulama dengan umara menjadi agenda penting yang harus selalu dipupuk agar problem-problem yang terjadi di masyarakat dapat lebih terurai. Karena keberadaan forum silaturahmi dapat menjadi sarana untuk ngudo roso berdiskusi tentang masalah-masalah yang terjadi di tengah-tengah masyarakat.
Dalam kesempatan tersebut puluhan ulama dari berbagai ormas Islam hadir bersama Forkopimcam setempat kemudian mendiskusikan persoalan-persoalan yang terjadi di wilayah Kecamatan Grabag.
“Semangat menegakkan amar makruf nahi mungkar jangan sampai menimbulkan kemungkaran baru dengan melanggar hukum dan undang-undang yang berlaku di Indonesia. Maka jika di lingkungan kita terjadi hal-hal yang melanggar syariat, segera dikomunikasikan dengan pihak berwenang, jangan main hakim sendiri. Inilah salah satu pentingnya silaturahmi ini agar masalah-masalah sosial, hukum maupun keagamaan dapat tersalurkan sesuai dengan porsinya,” katanya.
Disampaikan, kegiatan tersebut nantinya tidak hanya digelar di Kecamatan Grabag semata, namun juga akan dirutinkan secara bergilir ke wilayah-wilayah di Kabupaten Purworejo.
Sementara itu, Camat Grabag, Jainudin mengaku mendukung kegiatan yang sangat positif tersebut.
Menurutnya, kegiatan tersebut adalah bagian dari upaya untuk memperkuat jalinan silaturahmi yang selama ini sudah terjalin dengan baik menjadi lebih baik lagi.
“Sebagai aparatur sipil negara, dalam mengambil kebijakan kami selalu mempertimbangkan arahan ulama. Komunikasi selama ini telah terjalin dengan baik. Dengan forum ini, kami menyampaikan terima kasih karena sangat membantu kami dalam menyerap masukan dan arahan dari para ulama di wilayah Kecamatan Grabag ini sebagai pijakan kebijakan ke depan sekaligus evaluasi dari apa yang telah kita laksanakan sebelumnya” katanya.
Dalam kesempatan tersebut, Jainudin menegaskan bahwa posisi pemerintah jelas dalam hal menyikapi perkembangan ormas-ormas di daerah.
Ditegaskannya, selama ormas tersebut adalah ormas yang sah dan diakui oleh pemerintah maka harus diperlakukan sama sesuai aturan perundang-undangan yang berlaku.
Hal senada juga disampaikan, Danramil Grabag, Kapten Muktafin Soleh. Menurutnya, kegiatan tersebut sangatlah baik sebagai ajang untuk mempererat ukhuwah Islamiah, Ukhuwah Wathoniyah dan Ukhuwan Insaniah.
“Kita memiliki komitmen yang sama dalam beramar makruf nahi mungkar. Namun yang perlu dijaga adalah bahwa kegiatan tersebut harus dengan prosedur dan aturan sesuai dengan perundang-undangan yang berlaku,” tandasnya.
(Pewarta: Surjono, Editor: Raja )