Tradisi Nyadran Di Gunung Kemukus 

0 0
Read Time:1 Minute, 6 Second

SRAGEN, wartajavaindo.com

Masyarakat Gunung Kemukus dan sekitarnya hari ini Jumat 21/07/2023 melakukan kegiatan upacara tradisi “NYADRAN” di Makam Pangeran Samodra.Dengan di awali berdoa di makam pangeran samodra dilanjutkan dengan berbagi makanan sebagai wujud syukur kepada Allah SWT. Nyadran sendiri berasal dari bahasa Sansekerta “Sraddha” yang diartikan suatu keyakinan.Dalam budaya masyarakat Jawa khususnya Jawa Tengah,tradisi “Nyadran” itu masih menjadi adat dan budaya sampai sekarang.

 

Nyadran merupakan suatu kegiatan budaya seperti mendoakan leluhur,tabur bunga,membersihkan makam,mengingatkan diri pada kematian dan juga melakukan selamatan/tasyakuran.Dalam sejarahnya tradisi “Nyadran” merupakan akulturasi budaya Jawa dengan Islam maka perlu di lestarikan dan diperkenalkan kepada anak cucu kita agar mereka tahu kalau di dunia hanya sekedar tumpangan dan akhirat sebagai tujuannya.

 

Tradisi “Nyadran” juga bisa di jadikan sarana untuk menjaga keharmonisan bertetangga seperti dengan makan bersama dan melestarikan budaya gotong royong,serta dapat menambah erat tali silaturahmi antar warga masyarakat.Dengan perkembangannya sekarang tradisi nyadran juga menjadi adat dan tradisi yang memuat berbagai seni budaya.

 

Ditempatkannya “Nyadran” di Makam Pangeran Samodra oleh masyarakat Gunung Kemukus dan sekitarnya,selain karena sudah tradisi turun temurun juga karena Makam Pangeran Samodra termasuk Makam leluhur bagi masyarakat Gunung Kemukus dan sekitarnya,maka setiap tahunnya masyarakat Gunung Kemukus dan sekitarnya melakukan tradisi “Nyadran ” di Makam Pangeran Samodra tersebut.

(Dodik Siswoko)

Happy
Happy
0 %
Sad
Sad
0 %
Excited
Excited
0 %
Sleepy
Sleepy
0 %
Angry
Angry
0 %
Surprise
Surprise
0 %
Bagikan :

Average Rating

5 Star
0%
4 Star
0%
3 Star
0%
2 Star
0%
1 Star
0%

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *