Tindakan Debkolektor Berujung laporan Polisi

0 0
Read Time:2 Minute, 25 Second

 

 

WONOSOBO, WARTA JAVAINDO.COM.

Pada hari Jum’at tgl,8 Juli 2022 di kediaman Kyai Hadzir, Desa Jambean RT 02/09 Kalibeber terjadi perdebatan segerombolan orang melawan seorang wanita yang ternyata istri dari seorang ulama karismatik dan segerombolan orang tersebut mengaku petugas dari kantor Prioritas Wonosobo yang bergerak di bidang jual beli barang dengan cara kredit, dan kedatangan nya untuk mengambil barang yang katanya  sudah berapa bulan tidak mengangsur.

 

Saat di konfirmasi oleh wartawan di rumahnya Kalibeber, istri Kyai Hadzir pada Sabtu,(30/07/2022) sore dirinya mengatakan:

” saya sangat kecewa karena dengan kejadian itu sama saja mencoreng nama baik keluarga besar saya, padahal saya sudah bilang minta waktu 5 hari akan saya bayar angsurannya namun dari pihak prioritas tidak mau dan malah memaksa saya, bahkan ketika pintu saya kunci mereka lompat melalui pintu jendela” ungkapnya.

 

Menurut saksi mata (Fauzan) yang juga seorang santri dari Mbah Kyai Hadir membenarkan atas kejadian tersebut. Dia menceritakan kronologi kejadian, bahwa pada saat itu datang beberapa orang yang mengaku utusan dari Kantor Prioritas menagih angsuran kursi.

“ada pesan dari ibu (Isti Kyai Hadzir-Red) datanglah kembali hari Selasa sehubungan sekarang belum ada dana” kata Fauzan.

Jawab para penagih itu :

 “nggak bisa mas, kecuali jika sekarang bayar tapi kalau tidak bisa bayar angsuran maka akan saya ambil kursi ini”, kata utusan yang mengaku dari Kantor Prioritas.

 

Kemudian pada saat santri Kyai Hadir debat sama debkolektor ibu nyai keluar dari kamar karena kaget ada keributan, lalu ketika mengetahui segerombolan orang mau ambil kursi dilarang sama ibu nyai, beliau mencegahnya sehingga terjadilah tarik-menarik antara ibu nyai dan beberapa orang, karena kalah jumlah sehingga satu set kursi sofa berwarna krem dikeluarkan dari kediamannya dan di bawa pergi entah kemana.

 

Ibu nyai juga mengatakan pada media

“nggak papa mas wartawan saya di permalukan sama mereka semoga nanti cepat atau lambat mereka akan sadar karena saya juga sudah laporin kejadian ini”, ungkapnya.

Lain lagi dengan Kyai Nadzir sebagai tokoh agama dan kasepuhan diwilayah tersebut ketika di tanya wartawan beliau mengatakan:

“secara manusiawi saya sadar dan saya maafkan perilaku Debkolektor seperti itu namun saya tetap akan mengikuti dan menghormati proses hukum karena hal ini telah menjadi kewenangan polisi dan saya cuma kasian sama istri tentunya dia juga harus menanggung beban mental gara-gara kejadian itu apalagi disiang bolong dan banyak orang melihat, kan bikin malu namanya, padahal jika ikuti apa kata santri saya, menunggu sampai hari Selasa pasti akan terbayar, ungkap sang kyai.

 

Saat media minta konfirmasi tentang bukti surat laporannya, ternyata benar, ada LP dipolres wonosobo dengan Nomor : STTP/B/251/VII/2022/JATENG/RES.WSB pada tgl, 28 Juli 2022.

 

Sementara itu ketika dikonfirmasi Via chat WA oleh media, Pihak kantor prioritas atas nama Eka (Sub Wonosobo) bagian administrasi dirinya membenarkan bahwa pengambilan kursi sofa di lakukan oleh pihak prioritas sebanyak 6 orang dan saya juga ikut menyaksikan”, ungkapnya.

(YK/UJ/JM) Editor Raja.

 

Happy
Happy
0 %
Sad
Sad
0 %
Excited
Excited
0 %
Sleepy
Sleepy
0 %
Angry
Angry
0 %
Surprise
Surprise
0 %
Bagikan :

Average Rating

5 Star
0%
4 Star
0%
3 Star
0%
2 Star
0%
1 Star
0%

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *