TAK DISANGKA, LIMBAH MASKER TERNYATA BISA DISULAP JADI PREMIUM

0 0
Read Time:1 Minute, 54 Second

 

BANYUWANGI, WARTA JAVAINDO.COM – Akhir-akhir ini banyak pihak yang mengeluhkan menumpuknya limbah masker. Yang memprihatinkan lagi, banyak limbah masker yang dibuang ke sungai, sehingga aliran sungai menjadi tidak lancar dan menimbulkan banjir.

Namun siapa sangka, ternyata limbah masker bekas bisa diolah menjadi Bahan Bakar Minyak (BBM). Iinilah yang terjadi di Banyuwangi, Jawa Timur ( Jatim ).

Emak-emak di bumi Blambangan membuat inovasi menarik, dimana mereka mengolah sampah menjadi BBM jenis Premium. Kegiatan ini digagas oleh emak-emak yang tergabung dalam ‘Bank Sampah Telok Lema’ di Desa Bangsring, Kecamatan Wongsorejo.

Ide dasarnya, emak-emak ini gemes melihat banyaknya sampah masker di lingkungan mereka.

“Awalnya memang kami peduli adanya sampah khususnya masker yang berada di sekitar, khususnya di tempat wisata Bangsring Underwater ini,” kata Rukinah, salah seorang anggota Bank Sampah seperti dikutip dari suara.com, belum lama ini.

“Ya, kan banyak wisatawan yang datang biasanya membuang masker di sini. Kemudian, kami mencoba mencari tahu dan memanfaatkan itu,” katanya menambahkan.

 

Disuling.
Pengelola Wisata Bangsring Underwater, Wildan Sukirno, menjelaskan, awalnya para anggota Bank Sampah mengumpulkan masker, kemudian membersihkan, menjemur sebelum melakukan proses penyulingan menggunakan alat pirolisis.

“Jadi usai dikumpulkan, limbah masker direndam dengan deterjen atau sabun atau pemutih selama semalam selanjutnya dijemur sampai kering,” ujarnya.

Setelah itu sambungnya, limbah masker dipotong -potong kecil, sebelum dimasukkan ke dalam tungku penyulingan.

Memang prosesnya cukup lama. Karena, setelah limbah masker dimasukkan dalam tungku pirolisis itu, kemudian dilakukan proses pembakaran.

“Pemanasnya menggunakan api dari gas elpiji. Prosesnya butuh panas hingga 300 sampai 350 derajat Celsius hingga bisa mencair,” katanya

Proses awal, kata Sukir, limbah masker seberat 0,62 kilogram bisa menghasilkan seperempat liter produk setara BBM jenis premium. Artinya, butuh sekitar 2,48 kilogram untuk bisa mendapatkan 1 liter hasil produksi.

“Hasilnya kita coba manfaatkan untuk operasional kapal angkut kecil di sini, terus kita coba di motor lama itu hasilnya cukup bagus,” katanya.

Wildan Sukirno menyebut, ini sebuah awal yang bagus untuk gerakan peduli kebersihan di lokasi wisata, khususnya di Bangsring Underwater. Meskipun masih butuh pengembangan lain untuk langkah penyempurnaan.

“Kita sudah coba untuk menggalakkan gerakan ini, terutama gerakan peduli sampah, dengan membuka layanan pembelian tiket masuk dengan sampah,” ujarnya menambahkan.

Adapun Khusus untuk penyulingan ini nanti akan ada pengembangan lain yang masih terus diupayakan oleh kelompok emak-emak di Bank Sampah tersebut. (Heru LS) Editor Raja.

Happy
Happy
0 %
Sad
Sad
0 %
Excited
Excited
0 %
Sleepy
Sleepy
0 %
Angry
Angry
0 %
Surprise
Surprise
0 %
Bagikan :

Average Rating

5 Star
0%
4 Star
0%
3 Star
0%
2 Star
0%
1 Star
0%

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *