Syarif Lewat Benjamin Masuk Nominator Dalam Ajang PAI Award Nasional 2024

SEMARANG – WARTA JAVAINDO, Syarif Hidayatullah, salah satu Penyuluh Agama Islam di Kantor Kementerian Agama Kota Semarang akhirnya dinyatakan masuk sebagai nominator dalam ajang PAI Award tingkat Nasional Tahun 2024 pada kategori Penguatan Moderasi Beragama setelah dinyatakan lolos tahap I mewakili Jateng oleh Direktur Penerangan Agama Islam Kemenag RI, Ahmad Jayadi pada Selasa (25/6/2024) kemarin.
Ahmad Jayadi menuturkan bahwa penilaian tahap I ini berdasarkan portofolio, video dan Karya Tulis ilmiah yang telah dikumpulkan oleh calon peserta yang dilaksanakan pada tanggal 11-13 Juni 2024 di Hotel Horison Ultima Bhuvana Ciawi Bogor.
Menanggapi hasil ini, Kepala Kantor Kementerian Agama Kota Semarang, Ahmad Farid sangat senang dan bangga serta mendoakan agar sampai pada puncak.
“Alhamdulillah, super dan apresiasi moral kami untuk panjenengan atas sportifitas yang telah dimiliki, semoga semua memberikan makna bagi panjenengan dan rekan. Selamat, semoga selanjutnya dapat mencapai puncak”, harapnya.
Senada di atas Kasi Bimas Islam, Sumari juga memberikan harapannya agar diberi kelancaran dan kesuksesan.
Sebelumnya, Syarif sudah terlebih dulu lolos seleksi pada tingkat Provinsi pada bulan Mei yang lalu lewat program andalannya yaitu Benjamin atau Bina Eks Napi Terorisme Menjadi Agen Moderasi Beragama Cinta NKRI.
“Program Benjamin ini sebenarnya sudah mulai berjalan sejak tahun 2021 setahun setelah berdirinya Yayasan Persadani sebagai wadah pembinaan, pendampingan dan konseling untuk eks napiter”, tutur Syarif.
Sebelum diajukan dalam ajang PAI Award 2024 ini, sebenarnya program ini pernah diangkat dalam kontestasi Program Inovasi sebagai Agen Perubahan pada tahun 2023 yang mana Proposalnya dinyatakan terbaik secara nasional oleh tim Biro Ortala Kemenag RI pada bulan Oktober tahun lalu.
Terkait dengan program ini pula beberapa penghargaan telah diraih, selain dikunjunginya kantor sekretariat yayasan oleh Kepala BNPT, Komjen Rycko Amelza Dahniel yang juga menjadi rumah kediaman Syarif, juga mendapat penghargaan dari LEPRID pada tahun 2021 dan MURI tahun 2023.
“Alhamdulillah beberapa penghargaan seperti LEPRID dan MURI tersebut kita raih hasil kerjasama dengan berbagai pihak stekholder yang ikut terlibat mendampingi teman-teman eks napiter ini”, ungkap Syarif.
Selain itu, ternyata program ini juga ikut andil dalam membantu Kota Semarang meraih 10 besar Indeks Kota Toleran pada dua tahun terakhir.
“Dikarenakan adanya upaya dalam meminimalisir intolerasi, program ini ternyata dapat mendongkrak Kota Semarang masuk dalam 10 besar Indeks Kota Toleran selama dua tahun yaitu peringkat tujuh tahun 2022 dan peringkat lima pada tahun 2023”, kata Syarif.
Ke depan juga diharapkan agar program ini terus dapat memberikan dampak dalam penguatan moderasi beragama dan mempersempit ruang gerak intoleransi, agar perilaku ekstrimisme berbasis kekerasan yang mengarah pada terorisme dapat terkendali, bukan hanya di Kota Semarang tetapi di seluruh wilayah NKRI, pungkas Syarif.
– Pram –