Srimaya Bukan Pinoner, Tapi Pertama  Yang Gunakan Minyak Atsiri 40 Persen

0 0
Read Time:3 Minute, 18 Second

BALI, wartajavaindo.com

Minyak balur Srimaya, produk terbaru dari PT Sukses Nusantara Sakti (SNS-21), diakui bukan merupakan pioner atas produk minyak balur. Saat ini dipasaran, banyak dijumpai aneka macam minyak balur.

“Tapi saya yakin, minyak Srimaya adalah satu-satunya dan yang pertama memiliki kandungan minyak atsiri hingga kisaran 40 persen”, tandas Formulator atau Peracik minyak balur Srimaya, Fajar Setiadi dalam kegiatan road shownya di rumah I Wayan Mirsawan, Stockis di Kabupaten Bangli, Bali, akhir minggu lalu.

Dalam acara yang dikemas penuh dengan suasana kekeluargaan, antara lain dihadiri Direktur Marketing PT SNS-21, Purwanto, Putu Sudarsana (Ketua Sakti Community Bali yang sekaligus sebagai Master Stockist di Prov Bali dan NTB), Komang Sudiartha (Crown tercepat se Indonesia), dan I Wayan Mirsawan (Stockis Bangli), serta para mitra SNS-21.

Lebih lanjut Fajar mengungkapkan, harga minyak atsiri sangatlah mahal. Sehingga pihak pabrik yang mengolah minyak tersebut, kecendurungannya mengekspor produknya ke luar negeri. Dan pihak luar, sangat suka membeli minyak atsiri asal Indonesia. Minyak tersebut, nantinya dijadikan bahan baku untuk membuat obat atau kosmetik dan dijual dengan harga mahal.

“Sebaliknya, kalau kita mengekspor produk jadi yang didalamnya mengandung banyak minyak atsiri, negara luar banyak yang enggan menerimanya. Karena tujuan mereka, memang hanya menjadikan Indonesia sebagai negara penyedia bahan baku dan sekaligus sebagai pasar atas produk-produk mereka”, ujarnya.

Yang mengherankan lagi sambungnya, masyarakat Indonesia banyak yang kurang suka dengan produk-produk tradisional yang baunya khas rempah-rempah. “Justru lebih suka dengan bau yang harum, padahal jelas didalamnya mengandung zat kimia. Sebaliknya, orang luar justru paling suka dengan bau rempah-rempah. Karena bau tersebut sudah khas dari nenek moyang mereka yang selama 350 tahun menjajah dan mengambil rempah-rempah dari Indonesia”, kata Sang Peracik Srimaya.

 

Social oriented

Atas dasar itu, Fajar mengajak kepada seluruh rakyat Indonesia untuk kembali menggunakan warisan leluhur, yakni minyak-rempah-rempah asli atau minyak balur tradisional yang diproses secara modern, yakni minyak balur Srimaya.

Dia menjamin, bahan baku yang dipergunakan benar-benar menggunakan bahan baku berkualitas. Misal bahan baku cengkih, yang diambil bukan daunnya tetapi bunga cengkihnya. Begitu pula dengan bahan-bahan baku lainnya, juga dipilih yang berkualitas.

“Dalam hal ini terus terang, saya lebih mengutamakan social oriented. Meskipun didalamnya juga terkandung profit oriented”, tuturnya.

Begitu pula dalam proses produksi, mulai dari pemilihan bahan baku, proses produksi, hingga pengemasan, Fajar langsung ikut serta terlibat di dalamnya, Sehingga secara tidak langsung dilakukan pengawasan ekstra ketat.

Sedang beberapa jenis bahan baku yang digunakan di antaranya adalah, minyak VCO, zaitun, cengkih, serei dapur, serei wangi, jahe, kemukus, pule, daun bidara, dan sebagainya.

Selain aman untuk dikonsumsi (diminum) karena termasuk food great katanya, minyak Srimaya juga aman dipakai untuk semua usia. Mulai dari balita hingga lansia.

“Hanya karena bahan bakunya dari rempah-rempah, maka terasa sedikit panas untuk balita. Sebaiknya, apabila dibalurkan pada balita, dicampur dengan minyak lain. Sedang untuk bagian telapak kaki, bisa langsung dibalur dengan Srimaya”, tutur Fajar.

Sementara Direktur Marketng PT SNS-21 dalam kesempatan tersebut menyatakan, kualitas minyak balur Srimaya tidak perlu diragukan lagi. Buktinya, formulator atau peraciknya bersedia turun langsung bertemu dengan para mitra SNS-21 dan para konsumennya.

“Sekarang formulator produk apa yang mau diajak ‘blusukan’ masuk ke desa-desa hanya untuk kegiatan road show. Seandainya ada formulator yang mau, tentunya hanya mau berbicara dalam sebah seminar di sebuah hotel berbintang dan dihadiri hanya dari kalangan tertentu. Tapi Formulator minyak Srimaya ini, sungguh luar biasa. Mau diajak blusukan kemana saja”, tandasnya.

Hal ini sambung Purwanto, membuktikan bahwa minyak Srimaya diproduksi dengan sungguh-sungguh dan benar-benar berkualitas. Apalagi PT SNS-21, yang merupakan perusahaan dengan sistem bisnis jaringan, selama ini hanya memproduksi produk-produk berkualitas. Seperti, Susu Provit (susu kambing Etawa plus royal jelly), black coffee aromatic one, glucoVit, white tea, dan sabun kecantikan More.

Untuk itu dia menekankan, agar konsumen tidak perlu ragu menggunakan minyak balur Srimaya. Bila perlu, jadikan Srimaya sebagai pengganti P3K yang di dalamnya banyak berisi aneka macam obat.

“Cukup dengan Srimaya, semua penyakit dapat disembuhkan”, Purwanto. (Heru LS). Editor Raja

 

 

Happy
Happy
0 %
Sad
Sad
0 %
Excited
Excited
0 %
Sleepy
Sleepy
0 %
Angry
Angry
0 %
Surprise
Surprise
0 %
Bagikan :

Average Rating

5 Star
0%
4 Star
0%
3 Star
0%
2 Star
0%
1 Star
0%

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *