KUDUS, wartajavaindo.com
(03/08). Dinas Sosial Pemberdayaan Perempuan Perlindungan Anak Pengendalian Pendudukan dan Keluarga Berencana (Dinsos P3AP2KB) Kabupaten Kudus menggelar sosialisasi yang bertanjuk peran keluarga dalam melindungi anak dari bahaya kekerasan.
Agenda ini dihadiri peserta dari:
1. (GOW) Gabungan Organisasi wanita yang dikoordinir sekertaris GOW Kabupatèn Kudus (Erna R),
2. Pemberdayaan Kesejahteraan Keluarga (PKK),
3. Forum Anak,
4. BATBM dan
5. Unsur Pelajar.
Kepala Dinas P3AP2KB Kudus (Agung Karyanto) melalui Bidang Pemberdayaan Perempuan Dan Perlindungan Anak (PPPA) Any Willianti menjelaskan bahwa agenda ini merupakan tindakan nyata meminimalisir tindakan kekerasan yang menimpa anak.
Kepada orang tua harus bener bener memantau keadaan anak mereka masing- masing, sebab beberapa waktu ini sering terjadi kekerasan pada anak khususnya pelecehan yang menimpa pada anak berkelamin perempuan.
Akhir-akhir ini perlu diwaspadai tentang kekerasan seksual yang berawal dari media sosial sebab biasanya anak mempunyai rasa penasaran tinggi hingga akhirnya menjadi korban kekerasan seksual, maka dari itu peran orang tua untuk menjalin hubungan yang harmonis sangatlah
Sementara itu pengurus Yayasan Sentara Yulis Sulistiyanto menanggapi positif agenda sosialisasi oleh P3AP2KB tersebut, menurut nya semua stakeholder harus bekerja sama untuk menuntaskan kejahatan yang terjadi pada anak.
“Kami mengingatkan tema sosialisasi bisa bergerak dinamis terhadap isu yang baru ramai terjadi disebabkan dari sosial media, saya rasa kejahatan itu cukup menghantui kehidupan anak- anak kita”, pungkasnya.
Menurut nya peran penting dalam upaya meminimalisir tindakan exploitasi seksual terhadap anak, keluarga menjadi lingkungan pertama bagi anak untuk mengetahui segala hal keadaan luar.
Keluarga perlu dibekali pengetahuan sosial, maupun ketrampilan untuk nantinya diteruskan kepada anggota keluarga yang lainya, jadi ini menjadi tugas dari pemerintah desa atau kelurahan untuk mengadakan kegiatan melalui lembaga seperti BLK ataupun pertemuan RT, RW, hingga karang taruna sebagai upaya priventif.
Yulis berharap para peserta yang terdiri dari berbagai komponen tersebut bisa menindaklanjuti pengetahuan yang didapat dari forum ini kedalam lembaga atau organisasi masing-masing, dengan menindak- lanjuti dan mengembangkan program sebagai pelopor dan pelapor.
(Ahmad Munif )