Sosialisasi & Edukasi Stunting dan Gizi Buruk Untuk Warga Ternadi, Dawe Kudus

0 0
Read Time:1 Minute, 51 Second

KUDUS, WARTAJAVAINDO.COM- DI LUAR wabah Corona, atau Covid 19 yang kini tengah melanda Indonesia, persoalan kesehatan lain yang juga butuh perhatian tinggi pemerintah adalah masalah stunting dan gizi buruk.

Stunting menjadi salah satu sorotan dan perhatian banyak pihak selama beberapa tahun ke belakang. Merujuk hasil Survei Status Gizi Balita (SSGBI) 2019, angka prevalensi (jumlah kasus penyakit pada suatu waktu tertentu di suatu wilayah) stunting di Indonesia sebesar 27,67 persen.

Angka ini turun 30,8 persen dari tahun sebelumnya. Meski demikian, angka tersebut belum bisa membuat pemerintah bernapas lega. Pasalnya, batas maksimal angka stunting berdasarkan standar Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) adalah 20 persen.

Selain tingkat stunting yang masih di bawah standar, pemahaman masyarakat tentang stunting pun masih terbilang minim. Salah satu indikasinya adalah stunting yang kerap diartikan sebagai gizi buruk di tengah masyarakat awam.

Maka guna memberi pemahaman kepada masyarakat akan pentingnya untuk melakukan pencegahan stunting dan gizi buruk di masyarakat, terlebih khusus masayarakat pedesaan, pemerintah melalui pemerintah desa gencar melakukan sosialisasi dan edukasi.

Seperti halnya yang dilakukan Pemerintah Desa Ternadi, Kecamatan Dawe, Kabupaten Kudus, baru-baru ini juga telah melakukan sosialisasi dan edukasi tentang stunting dan gizi buruk. Pelaksana Jabatan (PJ) Kepada Desa Ternadi,Kahon mengatakan, pihak yang memberikan sosialisasi dan edukasi adalah dari staf kecamatan, PKK dan  Karang Taruna.

Ditambahkan Kahon, tujuannya dilakukan sosialisasi yaitu untuk memberikan pemahaman kepada masyarakat akan pentingnya melakukan pencegahan secara dini stunting dan gizi buruk di masyarakat.

Ancam Pertumbuhan Anak.




Sementara dalam penjelasan tentang stunting dan gizi buruk, staf PKK Kecamatan Dawe menjelaskan, pada jangka panjang, gizi buruk dapat mengakibatkan pertumbuhan anak berhenti sebelum waktunya.Lebih jauh lagi, gizi buruk dalam jangka panjang akan menyebabkan anak kurus (wasting) dan stunting.

Sementara itu, stunting pada anak akan berdampak pada gangguan metabolisme, rendahnya kekebalan tubuh, dan ukuran fisik tubuh yang tidak optimal. Stunting dalam jangka panjang dapat menyebabkan anak gagal tumbuh. Selain itu, kemampuan kognitif dan motorik anak pun akan terhambat.

Cara mencegah terjadinya gizi buruk dan stunting dengan memperhatikan asupan nutrisi anak sejak dini. Selain itu, kecukupan nutrisi ibu hamil dan saat menyusui pun perlu diperhatikan. Salah satu upaya yang penting untuk dilakukan adalah dengan memberi air susu ibu (ASI) eksklusif hingga anak berusia enam bulan. (02)

Pewarta : Sholeh, Editor : Bangsar

Happy
Happy
0 %
Sad
Sad
0 %
Excited
Excited
0 %
Sleepy
Sleepy
0 %
Angry
Angry
0 %
Surprise
Surprise
0 %
Bagikan :

Average Rating

5 Star
0%
4 Star
0%
3 Star
0%
2 Star
0%
1 Star
0%

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *