Serikat Pekerja Nasional DPW Jateng Gelar Demo Tolak UU Cipta Kerja Di Pelataran Kantor Gubernur Jateng

0 0
Read Time:2 Minute, 27 Second

SEMARANG. wartajavaindo.com-Barisan Serikat Pekerja Nasional DPW Jateng melakukan Demo penolakan Omnibus law UU Cipta Kerja di pelataran kantor Gubernuran Jawa Tengah. (Senin, 12 Oktober 2020)

Namun berbeda dengan demo yang terjadi sebelumnya demo kali ini bertabur bunga dan memperlihatkan bagaimana sosok Para Pemimpin Birokrasi berusaha mengayomi dan merasakan seruan hati rakyatnya…
tak ada sama sekali kericuhan yang terjadi bahkan para peserta aksi terlihat membagikan bunga bagi aparat kepolisian.

Ditengah2 aksi tsb Gubernur Jawa Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo langsung turun menyambangi rakyatnya,
Terlihat juga Kapolda Jawa Tengah beserta Pangdam IV/Diponegoro juga ikut turun ke jalan untuk membagikan bunga demi menciptakan suasana kondusif

Ganjar Pranowo selaku orang nomer satu di birokrasi Pemerintah jawa tengah benar2 berusaha menampakkan jiwa Kebapakannya dengan mengajak para peserta aksi bernyanyi bersama sembari mengingatkan agar menjaga taman dan kebersihan.

” Tamane ojo didak-idak. Rusak lho, ” ujar Ganjar

Ganjar mengerti dan turut merasakan apa yang dirasakan rakyatnya hingga sampai menelpon 3 menteri.

” Apa yang saya sampaikan sepertinya kita harus saling paham bagaimana prosesnya dan isinya, ” ujar dia.

Menurut Ganjar, yang menolak Omnibus Law masih kebingungan isi dari UU tersebut. Bahkan dia juga mengakui pemerintah tidak mengetahui.
Ganjar menganggap sama2 tidak tahu kumpul maka harus jelas isi yang didemokan dengan cara menelpon langsung ke pusat.

 

Dikatakannya, pemerintah pusat juga telah mengerti apa diinginkan para buruh. Aspirasi yang disuarakan para pengunjuk rasa saat ini sudah didengar oleh pemerintah pusat.

” Saya mengapresiasi hari ini demo buruh yang sangat tertib dan disampaikannya dengan baik,” imbuhnya.

Bahkan Ganjar mempersilahkan buruh menolak UU tersebut. Tidak hanya itu para pengunjuk rasa dipersilakan untuk memberikan masukkan.

” Pak Ganjar boleh ga saya tolak sebagai satu sikap. Monggo. Pak Ganjar saya ingin memberikan masukan boleh tidak? Dengan senang hati. Pak boleh ga saya mengajukan yudisial review. Monggo, ” jelasnya.

Ganjar mengakui belum mendapatkan salinan terkait UU Omnibus Law tersebut. Hal ini menyebabkan saling curiga dan berujung bentrok.

” Ini menyebabkan anak SMA dan SMK ikut demo. Khan kasihan. Teman Njenengan juga terluka begitu juga dengan TNI Polri. Apakah tidak ada cara yang enak, ” tutur dia.

Ganjar mengingatkan penyampaian pendapat tidak harus berkerumun. Dia juga telah membuat posko di kantor Disnakertrans Jawa Tengah untuk memberikan aspirasi.

“Saya buatkan posko di sana (Dinaskertrans) Jateng. Silahkan yang ingin mendapatkan informasi maupun protes silahkan. Jawa Tengah6 harus ada solusi, ” tuturnya.

Sementara itu ketua DPW Kesatuan Serikat Pekerja Nasional (KSPN) Nanang Setyono menuturkan awalanya sangat berat hati mengadakan aksi di tengah pandemi. Semula pihaknya akan mengerahkan massa sebanyak 10 ribu orang untuk melaksanakan aksi di depan Kantor Gubernuran.

” Kami melakukan negosiasi yang sangat alot dan pada akhirnya kami hanya menurunkam sekitar 3 ribu orang,” ujar dia.

Terkait pemberian bunga, pihaknya mengapresiasi pelayanan dari aparat kepolisian untuk mengamankan dan mengawal dari persiapan hingga pulang. Terlebih dirinya bersama para pengunjuk rasa ingin menghindari adanya bentrok yang terjadi pada demo beberapa hari lalu.

” Kami menghindari bentrok makanya beri apresiasi berupa bunga dari anggota kami kepada jajaran Polda dan Polres yang mengamankan aksi hari ini, ” terangnya.(Hdr)

Happy
Happy
0 %
Sad
Sad
0 %
Excited
Excited
0 %
Sleepy
Sleepy
0 %
Angry
Angry
0 %
Surprise
Surprise
0 %
Bagikan :

Average Rating

5 Star
0%
4 Star
0%
3 Star
0%
2 Star
0%
1 Star
0%

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *