SEJARAH KEPANGERANAN PATANI MEMPAWAH

0 0
Read Time:2 Minute, 45 Second

MEMPAWAH, WARTAJAVAINDO. COM

Patani- Mempawah bukan sejarah baru, bukanlah ciptaan raja raja abal-abal yang muncul di 2010 an. 

Kedudukan Maharaja/Raja Muda /Ariapatih Raja /Pangeran Raja dari Wangsa Patani Mempawah (sebutan lainya yg bermakna bangsawan tinggi yang memimpin/yang mirip Raja) selain Raja Kerajaan Mempawah bukan hal baru di Mempawah ( yang kedudukannya “lebih tinggi di samping bukan diatas” dan “lebih rendah di samping bukan dibawah”) Panembahan Raja Kerajaan Mempawah. 

Bahkan dalam buku terbitan Direktorat Sejarah dan Kebudayaan Kementeriaan Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia, Kepemimpinan tradisional Mempawah dan Kaili karya M.Natsir dan Haliadi mencatat keberadaan wangsa patani /fathani di mempawah, 
(Walaupun belum detail dalam mengulas )
Sejak kedatangan Moyang Kami Syeh Ali Al Fathani 1747 M yang merupakan putra dari Syeh Abdullah Faqih, Kesultanan Patani yang kemudian dilantik menjadi Mufti Mempawah,  bahkan dengan gelar kedudukan adat yang lebih tinggi dari Raja yaitu Maharaja Imam Mempawah (menurut  pengetahuan kami seharusnya Maharaja Imam Besar Mempawah, mungkin salah tulis saja ) yang mana gelar itu bermakna Maharaja Wangsa Dan Imam Besar Agama di Mempawah, yang menjabat sebagai Maharaja Agama/Mufti/Imam Besar Kerajaan Mempawah. 

“Dimana gelar ini sebagai bukti bahwa moyang kami yang menjadi Raja Mempawah era tersebut yaitu, Pangeran Mas Surya Negara dan Panembahan Adijaya mengakui Ulama’ lebih tinggi dari Raja/ Umara’ dan Wangsa Patani sebagai saudara senior di Mempawah. (walaupun kala itu belum ada hak kewilayahan otonom wangsa patani yang dipimpin putera beliau Pangeran Ariapatih Abdurahman dan belum ada ikatan pernikahanan keluarga kesultanan patani dan kerajaan mempawah)

Jika digambarkan dengan struktur organisasi maka kedudukan Maharaja imam besar lebih tinggi sedikit “disamping” raja bukan “diatas” raja kerana beliau tidak memimpin kemaharajaan yang membawahi kerajaan, kedudukan nya Maharaja Imam Besar dan Raja Mempawah sejajar walaupun ada yang “dituakan” dan “dimudakan” serta kedudukan Maharaja Imam Besar sejajar dengan Raja /Raja Agama Kerajaan lainya.

Tetapi berbeda dengan kedudukan putra beliau moyang kami
Tengku Abdurahman/Wak Tapak Pangeran Raja Kepangeranan Wangsa Patani di Mempawah yang kedudukannya sedikit lebih rendah dari raja mempawah tetapi bukan bawahan Raja Mempawah namun lebih rendah disamping Raja Mempawah tetapi sejajar dengan raja raja kerajaan yang lainya.
Kerana beliau tidak menjabat sebagai Maharaja Agama/Mufti/Imam Besar dan hanya memiliki hak adat sebagai Pangeran Raja /Raja Muda Berdaulat Kepangeranan Wangsa dan Adat, yang kemudian ditambahkan dengan hak Pangeran Raja/Raja Muda Berdaulat Kepangeranan Wilayah  untuk Kepangeranan Wilayah,yang beliau pimpin sebagai Pangeran Ariapatih yang selatan
(meliputi Secapah, Pinoh, Kunyit, Tengah dan bahkan juga Pulau Temajoh Sungai Kunyit yang ditandai nama beliau diabdikan sebagai nama suatu tempat di Temajoh, sebagai Tanjung Wak Tapak yang dibuku tersebut juga dicatat walaupun belum detail)
sebagai hadiah dari Panembahan Adijaya /Raja Mempawah Ke II ,sebagai balas jasa atas perjuangan beliau dalam mengalahkan pemberontakan China di Mandor ,Sungai Kunyit, dll ,

Hubungan patani mempawah makin erat dengan adanya pernikahan pernikahan keluarga mempawah dengan keluarga patani, diantaranya Pangeran Bendahara Ali putra Raja Mempawah Panembahan Gusti Amir dengan T.Maimoon bin T.Muhammad Nur ,Wak Tapak Al Fathani,
dan pernikahan Utin Jainab binti Pangeran Bendahara Ali dengan tengku Muhammad Salah bin Sultan Sulaiman Syarifaluddin Syah ,

Maka wajar jika di era Republik Indonesia ini Kepangeranan ini walau diaktifkan lagi guna mendampingi Kerajaaan Mempawah walaupun hanya Kepangeranan Wangsa patani mempawah yang diaktifkan lagi sebagai lembaga adat dan wangsa ,pelaksana hukum adat dan pemangku budaya yang menjaga kedaulatan bangsa dan negara Republik Indonesia.(***) Red.

 

 

Happy
Happy
0 %
Sad
Sad
0 %
Excited
Excited
0 %
Sleepy
Sleepy
0 %
Angry
Angry
0 %
Surprise
Surprise
0 %
Bagikan :

Average Rating

5 Star
0%
4 Star
0%
3 Star
0%
2 Star
0%
1 Star
0%

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *