BLORA, WARTAJAVAINDO.COM-Tradisi sedekah bumi masih terus lestari di Kabupaten Blora, Jawa Tengah, Kegiatan yang mengimplementasikan ungkapan rasa syukur kepada Tuhan dikemas dengan aneka acara secara gotong royong.
Pelaksanaan Sedekah Bumi kali ini sangat berbeda, dengan pelaksanaan sebelumnya, Ini disebabkan pelaksanaanya masih dalam suasana pandemik, Meskipun kelurahan kauman masuk dalam kategori zona hijau, Sedekah Bumi kali ini dilakukan di pendopo balai desa.
Meski di tengah pandemi covid-19, Saat ini hampir serempak warga masayarakat perdesaan di Blora menyelenggarakan tradisi sedekah bumi sebagai ungkapan rasa syukur kepada Tuhan atas limpahan hasil pertanian dan kesehatan warga di wilayah desa setempat.
Sebelum pandemik Sedekah Bumi dilaksanakan terpusat di sepanjang jalan desa, di balai dusun dan balai desa. Biasanya di balai desa diadakan ritual dan pertunjukan wayang kulit semalam suntuk di kala pandemic ini hanya dilakukan kegiatan Ritual doa bersama dan tahilland di kompleks makam sunan pojok pada,” kamis, (10/06/2021) malam, Namun demikian pelaksanaan kali ini tetap berjalan dengan hidmat dan sakral.
Sedekah bumi di Blora berbeda dengan kota kota lain,
mengambil tema” Dengan semangat Gotong Royong Mari Sesarengan Mbangun Blora” mengambil lakon Dwi Sri, pagelaran “wayang kulit Padat” yang di adakan di pendopo balai desa kelurahan Kauman berjalan dengan lancar dengan menerapkan prokes Covid-19 dan memakai masker,
Acara sedekah bumi ini dilaksanakan sangat sederhana tanpa mengundang banyak warga, Bertempat di pendopo kantor kelurahan dengan tetap mematuhi protokol kesehatan (prokes), sedekah bumi kali ini dihadiri oleh Bhabinsa, Bhabinkamtibmas, perwakilan pegawai SKB Blora, serta perwakilan dari beberapa perwakilan dari warga dan tokoh masyarakat, Jumat, (11/06/2021)
Marthin Ukie Andhana, SE Kalur Kauman mengatakan, dengan tidak mengurangi arti dan makna sedekah bumi ini Kelurahan Kauman tetap melaksanakan meski dalam kesederhanaan.
Pentas wayang kulit dengan dalang Kie Alif Kriwul mengambil lakon DEWI SRI tetap kami laksanakan karena ini sudah jadi tradisi turun temurun dari leluhur kami, cuma durasinya yang kami kurangi dan jumlah penonton juga kami batasi,” jelasnya.
Ukie panggilan akrabnya menambahkan, prokes secara ketat diberlakukan dengan disediakannya cuci tangan serta hand sanitizer di beberapa tempat, Tamu yang hadirpun kami wajibkan memakai masker demi keamanan dan kenyamanan kita bersama,” ungkapnya
Refrensi :
Tradisi sedekah bumi ini, merupakan salah satu bentuk ritual tradisional masyarakat di pulau jawa yang sudah berlangsung secara turun-temurun dari nenek moyang orang jawa terdahulu. Ritual sedekah bumi ini biasanya dilakukan oleh mereka pada masyarakat jawa yang berprofesi sebagai petani dan nelayan yang menggantungkan kehidupan keluarga dan sanak famili mereka dari mengais rizki memanfaatkan kekayaan alam yang ada di bumi. Bagi masyarakat jawa khususnya para kaum petani dan para nelayan, tradisi ritual tahunan semacam sedekah bumi bukan hanya merupakan sebagai rutinitas atau ritual yang sifatnya tahunan belaka. Akan tetapi tradisi sedekah bumi mempunyai makna yang lebih dari itu, upacara tradisional sedekah bumi itu sudah menjadi salah satu bagian yang sudah menyatu dengan masyarakat yang tidak akan mampu untuk dipisahkan dari kultur (budaya) jawa yang menyiratkan simbol penjagaan terhadap kelestarian serta kearifan lokal (Local Wisdem) khas bagi masyarakat agraris maupun masyarakat nelayan khususnya yang ada di pulau jawa.
Lilik yuliantoro