0
0
JEPARA, Wartajavaindo.com
Rencana penutupan usaha tambak di Karimunjawa oleh pemerintah daerah kabupaten Jepara kini menuai protes keras dari petani tambak. Selasa lalu 4/4/2023 perwakilan dari petani tambak berbondong bondong sambangi kantor DPRD Kabupaten Jepara. Kedatangan mereka disambut baik oleh anggota DPRD ddi ruang serbaguna dalam forum audiensi. Hal ini dibenarkan oleh Teguh Santoso ketua Perkumpulan Petani Tambak “Mulyo” dari Karimunjawa Jepara usai audiensi.
Turut hadir dalam audiensi dari pihak petani tambak diantaranya pengurus dan anggota serta tokoh masyarakat Karimunjawa yang turut hadir diantaranya Suroto, tokoh agama dan pendidikan yang berprofesi sebagai guru di karimunjawa, Nur Sholeh tokoh Masyarakat Karimunjawa yang pernah menjadi Camat karimunjawa yang juga asli kelahiran Karimunjawa, Mira Sanusi Darwiyah pelau pariwisata, Faesol Yusuf dari perwakilan pemuda Karimunjawa serta beberapa pengurus lainnya.
Audiensi tersebut diterima langsung oleh Ketua Komisi A DPRD kabupaten jepara, Dr. Agus Sutisna, yang didampingi oleh Padmono Whisnugroho, SH Anggota Komisi A, Sunarto, S.Sos Sekretaris Komisi D serta M Latifun, S.Sn, ST, MT Anggota Komisi D, dari Pemerintah Daerah Kabupaten Jepara hadir perwakilan dari DPMPTSP, Plt Kepala Satpol PP dan Damkar, DLH, Dinas Perikanan, Kabag Hukum Setda Jepara, Kabag Perekonomian Kabupaten Jepara, Perwakilan dari Balai Taman Nasional Karimunjawa, perrwakilan dari BBPBAP Jepara, Plt Camat karimunjawa serta Petinggi (Kepala Desa) Desa Karimunjawa dan Kemujan Kecamatan Karimunjawa.
Dalam audiensi Teguh menyampaikan bahwa dengan adanya rencana pentupan usaha tambak di Karumunjawa oleh pemerintah daerah telah menimbulkan reaksi dari masyarakat. Ratusan masyarakat sepakat dan “kompak” akan menyambut “Tim Penertiban yang telah dibentuk pemerintah daerah yang akan melakasnakan penertipan Tambak Karimunjawa” di Dermaga Karimunjawa. Menurut Teguh hal ini cukup beralasan, mengingat bahwa Rancangan Peraturan Daerah Kabupaten Jepara tentang Rencana Tata Ruang Wilayah Kabupaten Jepara 2022 – 2042, masih menunggu diundangkan atau diparipurnakan di Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kabupaten Jepara.
Sementara Pertinggi Karimunjawa memberikan pendapat dan argumen serta keterangan, bahwa keberadaan Tambak di Karimunjawa, banyak memberikan manfaat, diantaranya menyerap tenaga kerja, memberikan kontribusi kepada masyarakat, lembaga pendidikan, kegiatan sosial keagamaan serta ikut serta dalam pembangunan kedua desa tersebut melalui bantuan – bantuannya.
“kami sangat membutuhkan eksistensi dari para petani tambak, dan kami tidak bisa memberikan solusi apabila masyarakat petani tambak akan ditutup sesuai dengan Ranperda RTRW yang akan segera diundangkan, dan kami sangat khawatir penutupan tersebut menimbulkan dampak negatif serta menjadikan situasi menjadi tidak kondusif “ terang Arif Setiawan Petinggi Desa Karimunjawa
Hal senada juga disampaikan oleh Mas’ud Dwi Wijayanto Kepala Desa Kemujan Kecamatan Karimunjawa, yang menyampaikan bahwa, tambak memang memiliki limbah, tapi limbah tersebut adalah “limbah organik” yang bisa dikendalikan dengan sistem Instalasi Pengelolaan Air Limbah (IPAL) bukan ditutup usaha tambaknya, karena penutupan tambak akan menyebabkan hilangnya mata pencaharian petani tambak yang jumlahnya cukup signifikan di Desa Kemujan, ungkap Mas’ud
Pada kesempatan itu Agus Sutisna Ketua Komisi A Yang memimpin Rapat Audiensi tersebut menyampaikan bahwa setelah mendapatkan informasi dari masyarakat petani tambak Karimunjawa, dan dari berbagai pihak tersebut diatas, selanjutnya akan membuat laporan hasil audiensi dan akan menyampaikannya kepada Ketua DPRD kabupaten Jepara, untuk di koordinasikan kembali dengan Pj. Bupati Jepara.
Rept E John/Raja
