Sanggar Seni Tari “Sasono Budoyo” Pulokulon Lestarikan Seni Tari di Grobogan

GROBOGAN, wartajavaindo.com- Meski tergolong muda, Sanggar Seni Tari “Sasono Budoyo” telah melahirkan penari-penari handal dan berbakat untuk melestarikan seni dan budaya Jawa di Kabupaten Grobogan. Pemerintah Desa maupun Pemerintah Daerah melalui Dinas terkait, diharap turut serta membantu pengembangan sanggar seni tari ini.
Kabupaten Grobogan merupakah salah satu Kabupaten di Jawa Tengah yang banyak menyimpan nilai sejarah Jawa yang tinggi. Sebagai ruh Kejawen dan Budaya, terpendam seni dan budaya di bumi yang terkenal dengan kota Sweeke tersebut. Banyak kesenian yang dulu pernah berjaya, seperti kesenian ketoprak, karawitan, angguk, barongan dan kesenian tradisional lainnya.
Namun, semua itu kini terus terkikis dan tergerus oleh modernisasi yang melanda generasi muda. Meski demikian, masih banyak pegiat dan pelaku seni tradisional Grobogan yang masih nguri-nguri seni dan budaya tersebut. Diantaranya, Mbah Hartono, S.Pd, Pensiunan guru SD Negeri di Kecamatan Pulokulon itu hingga saat ini masih mendedikasikan diri untuk melestarikan kesenian tari tradisional.
Dokumentasi Pentas Seni Sasono Budoyo dapat disaksikan di Youtube Channel ini
Dengan dukungan penuh dari Ketua Korwilcam Pulokukon, Mudjiono, S.Pd, M.M serta Kepala Desa Pulokulon, Kandar, pada 17 Oktober 2020 lalu, Mbah Hartono dengan menggandeng beberapa tokoh Pelestari, Pencinta dan Pegiat Seni Tari Kecamatan Pulokulon antara lain Agus Riyanto, A.Ma dan Wibowo (Pemilik Rias Pengantin MasBowo) dan beberapa pegiat seni tari Kecamatan Pulokulon, membentuk Sanggar Seni Tari “SASONO BUDOYO” yang berlokasi di Dusun Kembangan Utara, Desa Pulokulon Kecamatan Pulokulon Kabupaten Grobogan.

Sanggar seni tari “Sasono Budoyo” yang diketuai oleh Agus Riyanto, A.Ma ini bertujuan untuk nguri-nguri, melestarikan seni tari tradisional Jawa dengan menyelenggarakan kegiatan pelatihan seni tari bagi anak-anak, remaja dan dewasa di wilayah Kecamatan Pulokulon.
Meskipun Sanggar seni tari “Sasono Budoyo” baru terbentuk, namun dengan ketekunan, kesabaran dan dedikasi para pelatih profesional dan berkompeten, hingga saat ini telah mampu melatih beberapa tarian antara lain : tari Gambyong, mari kangen, kelinci, tari kuda kuda, tari merak, tari Bondan dan tari kendi yang menakjubkan.

Disela-sela kegiatan latihan, Ketua Sanggar seni tari “Sasono Budoyo”, Agus Riyanto kepada media wartajavaindo.com menjelaskan latar belakang, visi, misi dan tujuan sanggar seni ini.
“Kita prihatin dengan kondisi generasi kita saat ini. Seni budaya Jawa sudah banyak tersingkir oleh teknologi. Dengan niat nguri-nguri seni budaya Jawa, kami membentuk Sanggar seni tari Sasono Budoyo ini.” jelas Agus dengan penuh semangat.
Lebih lanjut Agus Riyanto menjelaskan kegiatan-kegiatan yang dilaksanakan sanggar seni ini, yaitu kegiatan latihan rutin seminggu 3 kali yang diadakan di aula kantor desa Pulokulon dan di kediaman rias pengantin MasBowo Pulokulon.
“Alhamdulillah, kita telah melatih seni puluhan anak, remaja dan dewasa seminggu 3 kali dan tidak ditarik biaya alias gratis” ungkap Agus.
“bahkan hasil latihan selama ini, telah kita pentaskan di beberapa event lokal Desa dan Kecamatan Pulokulon. Kita ada impian yang tinggi, yaitu ingin mengadakan pagelaran tari kolosal, minimal di Pulokulon” imbuh agus dengan optimis.


Terkait pembiayaan operasional, Agus Riyanto menuturkan bahwa hingga saat ini, operasional sanggar masih swadaya para pengurus. Menjawab pertanyaan media wartajavaindo.com apakah sudah ada bantuan Operasional dari Pemerintah, baik Pemerintah Desa atau Pemerintah Saerah? dengan berat hati Agus Riyanto menjawab sampai saat ini belum ada bantuan operasional dari pemerintah.
Pada kesempatan liputan ini, Agus Riyanto berharap agar Pemerintah Desa maupun Pemerintah Daerah melalui Dinas terkait untuk ikut turut serta membantu Sanggar Seni tari Sasono Budoyo ini terus berkiprah agar semua Visi, Misi dan Tujuan melestarikan seni budaya Jawa ini terwujud dengan sukses.
Kami berharap partisipasi aktif dari Pemerintah Desa maupun Pemerintah Daerah melalui Dinas terkait untuk pengembangan sanggar seni tari Sasono Budoyo ini.” pungkas Agus.
Koresponden : BJ-Warta