Rikman Budiman : “Sejarah Pendirian Kabupaten Harus Ditulis Dari Titik Nol Karena Mencatat Peradaban Kabupaten Raja Ampat”
0
0
RAJA AMPAT – WARTAJAVAINDO, Kabupaten Raja Ampat akan berusia 22 tahun pada 9 Mei 2025 namun belum memiliki dokumen sejarah tertulis, hal ini mendapat perhatian serius tuan guru senior, Rikman Budiman di Waisai, 5 Mei 2025.
Menurut Rikman yang menghabiskan masa kerjanya sebagai guru di kabupaten Raja Ampat, pendirian kabupaten Raja Ampat ini merupakan manifestasi dari peradaban Raja Ampat yang dipersembahkan para guru senior, tokoh agama, pamong praja, perempuan,pemuda, mahasiswa dan pelajar pada waktu lalu, dan ini pencapaian tertinggi mereka dalam kemajuan ilmu pengetahuan, ketatanegaraan maupun kemajuan kebudayaan lainya yang harus dihargai dalam bentuk tertulis.
” Peradaban itu telah terjadi dan semua harus dicatat dalam sejarah perkembangannya yang di mulai dari titik nol, sehingga semua peristiwa yang terjadi bahkan yang di alami dalam perkembangan peradaban itu dapat di ceritakan secara lengkap dari keturunan ke keturunan oleh karena ada sumber ceritanya yang tersusun dan tersimpan baik dalam sebuah buku sejarah ”
Oleh karena itu, walaupun sudah pensiun dari gurun dan mengabdi di YPK Di Tanah Papua kabupaten Raja Ampat, namun perannya sebagai guru yang meletakkan peradaban di kampung-kampung berharap pemerintah kabupaten membentuk tim penulis buku sejarah kabupaten Raja Ampat sejak era pra definitif, definitif sampai saat ini dengan melibatkan tokoh-tokoh pelaku sejarah secara objektif supaya ceriteranya tersusun dengan baik dan benar dan bukan cerita yang di karang-karang untuk mengelabui keturunan berikutnya sehingga sejarahnya tidak bergeser dari makna dan peristiwa yang benar-benar terjadi.
Sejarah berdirinya kabupaten Raja Ampat dan perjalanannya selama 22 tahun sangat penting untuk menjelaskan kepada semua orang dan dapat menjadi rujukan membangun kabupaten Raja Ampat ke depan, jika tidak akan berdampak kepada pemutar balikkan fakta sejarah dan mengacaukan pembangunan peradaban masyarakat Raja Ampat ke depan, ini tidak boleh terjadi. Tegas Rikman Budiman. ( Jor )
