8 Mei 2025

wartajavaindo.com

LUGAS | CEPAT | TERPERCAYA

PUNDEN EYANG DJATI KUSUMO SEBAGAI SITUS BUDAYA

0 0
Read Time:1 Minute, 40 Second

WARTAJAVAINDO.COM. GROBOGAN– Paguyuban Kawula Keraton Surakarta (PAKASA) Pulokulon mengadakan kegiatan pertemuan rutin dua bulan sekali pada tanggal tujuh di setiap pertemuan. Meskipun diiringi hujan gerimis di malam hari, kegiatan rutin kali ini tetap dilaksanakan di punden, prasasti, dan bersejarah  eyang R. DJATI KUSUMO yang berlokasi di Dusun Padangan Desa Panunggalan, Pulokulon, Grobogan, Sabtu (07/01/2023) .

Selain Pengurus dan anggota Pakasa Pulokulon, turut hadir sesepuh pinisepuh Dusun Padangan, tokoh masyarakat Panunggalan Simbah K. Basirun dan masyarakat sekitar punden yang sangat antusias untuk mengikuti kegiatan tersebut. Hal ini menunjukkan bahwa Pakasa Pulokulon diterima dan didukung oleh masyarakat.

Setelah pembukaan, Ketua PAKASA Pulokulon, Raden Ngabehi Rifki Projo Suwito memberikan sambutan dengan menyampaikan silsilah Eyang R. DJati Kusumo yang biasa disebut oleh masyarakat sekitar Mbah Tunggon. Lebih Lanjut, Raden Rifki menjelaskan bahwa mbah tunggon ini  merupakan keturunan dari Sunan Ampel dan trah dari Kerajaan Demak Bintoro.

Raden Ngabehi Rifki Projo Suwito (Ketua Pakasa Pulokulon) memberikan sambutan dengan menyampaikan silsilah Eyang Djati Kusumo

“Prosesi Sowan ziarah ke makam leluhur Dusun Padangan ini selain untuk memanjatkan doa untuk para leluhur, juga untuk mengingat akan perjuangan dan pengabdian para leluhur terdahulu. Sowan ziarah ini sangat penting agar generasi-generasi muda sekarang ini tidak lupa sejarah tempat dimana kita berpijak.” ucap Ketua Pakasa Pulokulon ini.

Usai sambutan Ketua Pakasa Pulokulon, Simbah K. Basirun selaku tokoh masyarakat dan sesepuh memberikan wejangan dan ular-ular agar masyarakat dan generasi muda untuk bersyukur dan merawat punden Eyang Djati Kusumo sebagai situs bersejarah serta melestarikan budaya jawa.

Dalam wejangannya Simbah K. Basirun memberikan pesan kepada masyarakat dan generasi muda hendaknya melaksanakan tiga hal penting agar punden Eyang Djati Kusumo ini tetap terjaga keberadaanya.

K. Basirun memberikan pesan kepada masyarakat dan generasi muda

“Hendaknya, lakukan tiga hal : Melu Handarbeni (merasa ikut memiliki ), Melu Hangrungkebi (wajib ikut mempertahankan), serta Mulat Sariro Hangroso Wani (mawas diri dan berani bertanggung jawab )”, pesan K. Basirun

Reporter : Mng. Nur Faizin Dwijo Adiprojo

Happy
Happy
0 %
Sad
Sad
0 %
Excited
Excited
100 %
Sleepy
Sleepy
0 %
Angry
Angry
0 %
Surprise
Surprise
0 %
Bagikan :

Average Rating

5 Star
0%
4 Star
0%
3 Star
0%
2 Star
0%
1 Star
0%

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *