Pertahankan Pulau Piay Dan Sain Dari Halmahera, 4 Pegiat LSM Konservasi Penyu Papua Dihukum Merayap Keliling Pos Jaga

0 1
Read Time:1 Minute, 33 Second

RAJA AMPAT – WARTA JAVAINDO, (02/09/24). 0Empat pegiat konservasi penyu Papua asal Raja Ampat terpaksa harus merayap mengelilingi Pos jaga di pulau Fiay Sain karena menentang perintah mencabut papan nama Konservasi Penyu Papua.

Kawasan konservasi pulau Sain dan Fiay yang kini viral di salah satu platform media sosial merupakan gudang penyu masyarakat Raja Ampat untuk kepentingan pesta-pesta masal menjelang natal dan tahun ataupun acara adat dan gerejawi.

Namun status pulau Sain dan Fiay kini telah dinyatakan hilang karena telah menjadi milik Halmahera. Hal ini dikuatkan dengan pernyataan Ricky Mayor, salah satu pegiat LSM Konservasi Penyu Papua, mereka dipaksa petugas Pemda Halmahera Tengah,Kepala Distrik Gebe dan aparat untuk melepaskan Papan Nama Konservasi Penyu Papua, diganti Konservasi Penyu Halmahera.

Dituturkan Ricky, ceritanya berawal dari kunjungan petugas Pemda Halteng beserta Camat dan Kepala Desa, mereka ke pulau Fiay dan Sain, kemudian memaksa pegiat LSM Raja Ampat untuk mencabut papan nama Konservasi Penyu Papua dan digantikan Konservasi Penyu Halmahera Tengah.

” Karena melawan, Ricky dan ketiga rekannya dihukum merayap mengelilingi Pos jaga di pulau Sain oleh aparat “.

Perlu diketahui, LSM Konservasi Penyu di pulau Sain telah ada sejak kabupaten Raja Ampat berdiri 2003. LSM Konservasi Penyu Papua berkosentrasi menjaga populasi Penyu di pulau Sain selain menjaga kedaulatan pulau – pulau Raja Ampat.

Ricky menuturkan selain Pos Jaga, pemerintah Halmahera telah bangun 36 rumah untuk nelayan kopra asal Halmahera, sedangkan Bupati kabupaten Raja Ampat akan menyumbangkan 10. unit rumah.

Ketua Adat Suku Kawei, Korinus Ayelo hendak membatasi pembangunan rumah di Sain namun katanya ini masalah pemerintah dengan pemerintah, kalau soal adat beda lagi. Apalagi ada desas desus ada kerja sama pemerintah Halmahera Tengah dengan kabupaten Raja Ampat.

Pulau Sain kini menjadi salah satu objek wisata yang memiliki nilai jual tinggi, selain diving, wisatawan juga memperoleh pengalaman melepaskan Tukik atau anak penyu kembali kelaut dengan nominal 1.000.000 per ekor, sebuah lahan bisnis yang menjanjikan ( Salomo )

Happy
Happy
0 %
Sad
Sad
0 %
Excited
Excited
0 %
Sleepy
Sleepy
0 %
Angry
Angry
0 %
Surprise
Surprise
0 %
Bagikan :

Average Rating

5 Star
0%
4 Star
0%
3 Star
0%
2 Star
0%
1 Star
0%

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *