RAJA AMPAT-WARTAJAVINDO, Islam Kristen di Raja Ampat ibarat sebuah keluarga yang hidup dalam serumah dengan dua kamar, mereka berbeda keyakinan tetapi hidup rukun, hal ini sebagaimana tampak pada Pawai Obor Paskah jemaat GKI Tasik Tiberias Siwindores, Minggu, 20 April 2025.
Pawai obor paskah merupakan ritual sakral umat Kristen di seluruh dunia sebagai simbol semangat kemenangan atas kuasa gelap, mereka merayakan kebangkitan Jesus dengan menyalakan obor yang melambangkan semangat dan terang. Di kabupaten Raja Ampat, pawai obor Paskah tidak hanya dirayakan hanya oleh umat Kristen tapi juga oleh umat muslim Raja Ampat.
Habiba Tamima, istri wakil bupati Raja Ampat yang beragama Islam, turut serta mengambil bagian dalam pawai obor ini bersama timnya, mereka menggunakan Hijab dan Peci menjadikan pawai obor ini sarat makna dan pesan religius. Konon kabarnya, kehadiran mereka yang merupakan kelompok Komando Barisan Rakyat ( Barakat Komando ) atas perintah Wakil Bupati Raja Ampat, Drs. Mansur Syahdan M.Si. karena sedang berada di luar Waisai sehngga diwakilkan istri dan kerabat.
” Saya dan istri merupakan bagian dari jemaat Tasik Tiberias Siwindores, oleh sebab itu kami juga terlibat dalam Pawai Obor Paskah jemaat Tasik Tiberias Siwindores ” kata Mansur Syahdan sebagaimana disampaikan Absalom Jemput.
Mansur Syahdan dan Habiba Tamima bersama kelompok Islam Barakat telah memberikan Suri Tauladan yang patut dicontohi, keikutsertaan mereka sekaligus mempertegas komitmen para leluhur tentang toleransi dan hidup rukun Islam Kristen di Raja Ampat.
Bicara Raja Ampat bicara tentang toleransi beragama Islam Kristen, bicara Raja Ampat bicara tentang peradaban masyarakatnya yang hidup rukun, saling menghormati antara Islam dan Kristen, kerukunan Islam Kristen Raja Ampat semakin memperkokoh julukan Raja Ampat sebagai surga terakhir di bumi, ada sikap toleransi, ada sikap saling menghargai dan ada kedamaian disana. ( Jor )