‘PENGEMBARA’ RAHMAD ATJEH ZIARAH KE MAKAM POTJUT MEURAH INTAN DI BOLA

0 0
Read Time:1 Minute, 58 Second

BLORA, WARTAJAVAINDO.COM – Berangkat dari Aceh pada 28 September 2020, pemuda yang akrab disapa Rahmat Atjeh akhirnya tiba di Blora Jawa Tengah, Jumat 19/03/2021

Setelah menempuh jarak hingga berbulan-bulan sejak dari Aceh Dengan Vespa hijaunya, Rahmat sudah melewati delapan dari sepuluh provinsi di Pulau Sumatra. Plus, enam provinsi di Pulau Jawa.

“Alhamdulillah, tepatnya pada tanggal 19 Februari 2021 Vespa saya @rahmatatjeh_ dan teman perjalanan @kim_cat1991 memutarkan rodanya di Kabupaten Blora, Jawa tengah, dan jauh-jauh hari sebelumnya kami sudah merencanakan riding ke Blora untuk ziarah ke makam pahlawan pejuang Aceh yang diasingkan oleh Belanda di Blora yakni Pocut Meurah Intan” katanya.

Selama perjalanan ia telah mengalahkan berbagai cuaca. Mendung. Hujan rintik-rintik, Semua itu tidak menyurutkan langkahnya untuk berziarah ke makam pejuang Aceh Pocut Meurah Intan, di Blora, Jawa Tengah.

“Syukur dengan takdir Allah semuanya berjalan dengan lancar langkah kami untuk ziarah ke makam beliau yang berada di Desa Temurejo, sekitar lima kilometer arah utara alun-alun Kota Blora,”ucapnya

Sebagai seorang traveler, Rahmat memang senang bertualang, Ia sudah ke mana-mana dengan kendaraan kesayangannya itu.

Rahmat sudah menjejakkan kaki hingga ke Pulau Borneo, Sebelumnya ia juga sudah menziarahi makam Pahlawan Nasional Cut Nyak Dhien di Sumedang, Jawa Barat, pada 24 April 2020, Tak hanya menjelajah Pulau Jawa, dengan Vespa kesayangannya itu, Rahmat sudah menjejakkan kaki hingga ke Pulau Borneo.

Pocut Meurah Intan atau yang memiliki nama panggilan lain Pocut Meurah Biheu, merupakan putri keturunan keluarga Kesultanan Aceh. Ia lahir pada 1833 dan wafat pada 1937. Biheu yang disematkan pada namanya adalah sebuah kenegerian (wilayah) yang pada masa Kesultanan Aceh berada di bawah wilayah Sagi XXXI Mukim, Aceh Besar. Rahmat sangat bersyukur ia akhirnya bisa menjejakkan kaki ke makam perempuan terhormat tersebut yang selama ini namanya sudah sangat akrab di telinganya.

Pocut Meurah Intan termasuk tokoh dari kalangan kesultanan Aceh yang paling anti terhadap Belanda. Hal ini disebutkan dalam laporan “Kolonial Verslag tahun 1905”, bahwa hingga awal tahun 1904 satu-satunya tokoh dari kalangan Kesultanan Aceh yang belum menyerah dan tetap bersikap anti terhadap Belanda adalan Pocut Meurah Intan.

Pocut Meurah Intan diasingkan ke Blora di Pulau Jawa oleh Pemerintah Hindia Belanda tanggal 6 Mei 1905 dan berpulang ke rahmatullah pada tanggal 20 September 1937 di Blora, Jawa Tengah dan dimakamkan di sana. Sekarang namanya diabadikan sebagai nama Taman Hutan Raya Pocut Meurah Intan di Seulawah, Aceh Besar,”Lilik.

Editor:Raja

Happy
Happy
0 %
Sad
Sad
0 %
Excited
Excited
0 %
Sleepy
Sleepy
0 %
Angry
Angry
0 %
Surprise
Surprise
0 %
Bagikan :

Average Rating

5 Star
0%
4 Star
0%
3 Star
0%
2 Star
0%
1 Star
0%

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *