Pemilik Kartu Tani Dua Desa Di Kemranjen Mengeluh

BANYUMAS, WARTA JAVAINDO.COM
Persoalan tentang kebutuhan pupuk bersubsidi di dua Desa di Kecamatan Kemranjen yaitu Desa Sirau dan Desa Grujugan di keluhkan petani padi pemilik kartu tani.
Para pemilik kartu tani di Desa Sirau dan Grujugan mengeluh karena di saat kebutuhan pupuk Subsidi yang mereka butuhkan tidak mereka dapatkan.
Petani di Desa Sirau dan Grujugan sama sama susah mendapatkan pupuk bersubsidi namun persoalan yang terjadi berbeda persoalanya.
Untuk Desa Sirau persoalanya adalah kartu tani yang mereka miliki di tarik kembali oleh petugas PPL yang bernama Marjuki , kemudian kartu tani tersebut di serahkan ke kepala BRI unit Cabang Sidamulya , tetapi justru kartu tani tersebut tidak di terima kembali oleh para petani di Sirau khususnya grumbul Pacarmalang wilayah Kadus Jait.
Dari penuturan Kepala Desa Sirau Mualiful Khasan bahwa ada petugas PPL yang meminta tanda tangan Kepala Desa untuk mengajukan surat kehilangan kartu tani milik para petani Desa Sirau. Namun di ketahui saat ini justru keberadaanya kartu tani tersebut di KPL.
Menurut Kadus jait untuk pembelian pupuk bersubsidi syaratnya adalah harus menggunakan kartu tani . Sehingga karena para petani di grumbul pacarmalang tidak memegang kartu tani untuk jatah pupuk bersubsidi tahun 2020 tidak bisa mereka dapatkan di KPL karena para petani di Desa Sirau tidak memegang kartu tani yang telah ditarik oleh Marjuki selaku PPL.
Namun ketika saat mereka dapat mengurus membuat kembali kartu tani yang baru. Diketahui kartu tani yang lama yang dinyatakan hilang justru kartu tani tersebut berada di KPL.
Saat kartu tani tersebut di coba untuk mengambil jatah pupuk bersubsidi tahun 2021 di ketahui ternyata ada yang telah mengambil jatah pupuk mereka untuk tahun 2020 di KPL .
Seperti di tuturkan Sugito warga grumbul pacarmalang Desa SIrau Kecamatan Kemranjen Kabupaten Banyumas bahwa saat mengambil jatah pupuk bersubsidi ternyata jatah pupuknya telah diambil orang lain tanpa dirinya mengetahui.
Hampir delapan bulan petani penggarap sawah produksi padi di Desa SIrau dan Grujugan kecamatan Kemranjen Kabupaten Banyumas karena sawah mereka terkena musibah banjir.
Namun saat mereka butuh pemupukan untuk musim tanam ternyata tidak bisa mendapat pupuk Subsidi di KPL karena alasan pemilik KPL bahwa ketersediaan pupuk Habis.
Pardal warga Grujugan kepada awak media Warta Javaindo Selasa 2/2/2021 menjelaskan bahwa beberapa kali datang ke KPL untuk membeli pupuk bersubsidi namun jawaban pemilik KPL selalu sama bahwa stok pupuk bersubsidi habis dan ada pupuk yang non subsidi.
Saat awak media mencoba menanyakan ke pemilik KPL tentang keluhan petani pemilik kartu tani di Desa Grujugan yang tidak bisa mendapatkan pupuk di katakan bahwa pengiriman dari Distributor dibatasi dan ada pengurangan kuota pupuk subsidi.
Kepala Desa Grujugan Sugeng Susyanto di ruang kantor Kepala Desa Grujugan menjelaskan bahwa khusus Desa Grujugan tentang Kartu tani tidak ada persoalan para petani telah mendapat kartu tani , justru yang terjadi permasalahan adalah para petani pemilik kartu tani susah mendapatkan pupuk bersubsidi karena tidak tersedianya pupuk bersubsidi di KPL.
Sehingga keluhan para petani di Desa Grujugan mereka memegang kartu tani tapi tidak bisa mendapatkan pupuk bersubsidi yang mereka butuhkan di KPL karena pupuk bersubsidi tidak ada lagi.

(Pewarta: Mugiono, Editor: Raja )
