Catatan Pilkada Jawa Tengah 2020 (bagian 1)
UNGARAN, WARTAJAVAINDO. COM :
PILKADA Kabupaten Semarang 2020, menjadi test chase bagi kader Moncong Putih di ‘Bumi Serasi’. Salah satunya adalah Bambang Kusriyanto, Sekretaris DPD PDIP Jateng, yang nota bene Kader asal dan punya Dapil (Daerah Pemilihan) Kab. Semarang.
Ia ingin menghapus mitos kader banteng ‘asli’ sulit menang di Pilkada Kab. Semarang. Fakta memang mencatat, beberapa kali pilkada sebelum-sebelumya, jago asli PDI selalu ‘keok’ dalam memperebutkan kursi Ungaran-1 dan 2. PDIP baru bisa menang, setelah mengusung kader dari luar partai. Termasuk di 10 tahun terakhir, saat mengusung dr.Mundjirin Sp.OG yang menjadi Bupati Semarang dua periode.
Oleh karenanya Bambang Kribo, demikian panggilan beken Bambang Kusriyanto, dipaksa untuk ‘berakrobat’, oleh partainya; bagaimana caranya, kader PDIP yang diusung di Pilkada Kab. Semarang itu bisa menang. Maka Bambang Kribo bersama jajaran pengurus partai Kabupaten dan Provinsi menyiapkan ‘strategi khusus’ untuk mengawal jago PDIP di Pilkada Kab. Semarang tersebut.
Bambang Kusriyanto Sekretaris DPD PDI Jawa Tengah
“Jadi di Pilkada Kab. Semarang, persiapannya tidak bulanan, tapi lima tahun. Terlebih rival yang dihadapi PDIP adalah calon yang didukung oleh petahana, jelas tidak mudah “ ungkap Bambang Kus berkometar tentang hasil Pilkada Kab Semarang yang dimenangi Ngesti Nugroho- Basari, jago PDIP yang berkoalisi dengan PKB saat diwawancarai tim redaksi Warta Java Indo di Posko NGEBAS Ungaran beberapa waktu lalu.
Diungkapkan Bambang, untuk menyiapkan Ngesti sebagai cabub, diantaranya dengan cara ‘menyekolahkan’ dia di birokrasi, karena posisinya sebagai Wakil Bupati. Langkah lain yang dilakukan Bambang Kus dkk berikutnya adalah mensolidkan mesin partai, dan membangun akses dengan berbagai komunitas masyarakat dengan berbagai latar belakang. Salah satunya dengan komunitas keagamaan yang merupakan basis parpol koalisi (PKB-RED).
Salah satu strategi jitu yang belakangan terbukti manjur untuk memenangkan mutlak “Ngebas” atas pasangan Bison (Bintang Nasari- Gunawan Wibisono) adalah menggelontoran ‘amunisi’ berupa bantuan ‘aspirasi’ Bambang Kus sebagai anggota dewan provinsi yang semuanya ke Kab. Semarang yang menjadi salah satu Dapilnya di Pileg 2019.
“Jadi tanpa money politick pun, kalau, masyarakat sudah merasa diperhatikan dan diurusi kader partai (khususnya anggota dewan) maka mereka pun akan ikhlas untuk diminta dukunganya” papar Bambang Kus yang mengaku selalu mengandalkan ‘jurus’ bagi habis ‘jatah’ aspirasi kepada konstituen. Dan menurutnya, ‘tradisi’ itu sudah ia lakukan 10 tahun lalu, kala dia menjadi anggota dewan Kab. Semarang.
Dan akhirnya perjuangan masif kader dan relawan NGEBAS, membuat pecah telur di Pilkada Kab Semarang untuk kader Moncong Putih dalam lingkaran. Dan itu berarti itu menjadi ‘justifikasi’ bila akhirnya Kab.Semarang benar-benar bisa ‘dimerahkan’ oleh Bambang Kusriyanto dan kawan-kawan.
Perkuat BUMDES
Sebagaimana diketahui hasil rekapitulasi suara akhir Pilkada Kab Semarang oleh KPU Kab Semarang Dari rekapitulasi tersebut diketahui pasangan nomor urut satu Bintang Narsasi-Gunawan Wibisono (Bison) memeroleh 189.264 suara dan pasangan nomor urut dua, Ngesti Nugraha-Basari (Ngebas) unggul dengan 386.222 suara. Total suara sah 575.486, suara tidak sah ada 33.511 sehingga total 608.997
Keberhasilan Ngesti Nugraha yang saat ini masih menjadi Wakil Bupati Kabupaten Semarang ini di Pilkada Kab Semarang, juga didukung penampilannya yang selalu merakyat. Dalam visi misinya pencalonanya sebagai Cabub, ia mengusung tekad untuk memprioritaskan kepentingan rakyat kecil. Pelaku usaha mikro kecil dan menengah (UMKM) misalnya, akan terus diupayakan supaya berkembang dan maju. Di antaranya, dengan menggandeng pelaku UMKM untuk acara-acara pemerintahan. Mulai dari tingkat rukun tetangga (RT), PKK, hingga ke tingkat kabupaten.
“Dengan cara itu, ekonomi akan berputar mulai dari tingkat paling rendah. Dan seluruh masyarakat merasakan imbas positif dari perputaran roda perekonomian, termasuk para pelaku UMKM”, tandas H Ngesti Nugraha yang juga menjabat sebagai Ketua DPC PDIP Kabupaten Semarang, beberapa waktu lalu.
Yang menarik lagi, Paslon Ngesti-Basari (NGEBAS), juga berjanji, apabila dirinya terpilih menjadi bupati dan wakil bupati, akan memberdayakan Badan Usaha Milik Desa (BUMDes) secara maksimal.
Artinya, pembangunan dan pemberdayaan BUMDes itu tidak hanya dalam arti fisik saja, tetapi juga termasuk pengelolaan sumber daya manusianya. Untuk itu, pengelola BUMDes harus benar-benar mengenali potensi di wilayahnya.
“Dengan mengenal potensi ekonomi desa dan sumber daya yang memadai, maka akan lahir inovasi dan kreativitas. Sehingga dapat meningkatkan perekonomian di desa setempat dan dampaknya bisa meningkatkan kesejahteraan masyarakat”, ungkap H Ngesti Nugraha. (Artikel ini akan di muat di WJI edisi cetak)
Laporan : H.Listy-Bambang ST, Editor : bangsar