13 Mei 2025

wartajavaindo.com

LUGAS | CEPAT | TERPERCAYA

Ngopi Bareng Dengan Pelaku UMKM Desa Dudakawu Dan AWPI

0 0
Read Time:3 Minute, 0 Second

JEPARA,  wartajavaindo.com

Asosiasi Wartawan Profesional Indonesia kembali menggelar acara ngopi bareng bersama pelaku UMKM kopi dari Desa Dudakawu. Acara tersebut digelar di pendopo Museum Kartini dimulai pukul 06.00 WIB pagi car free day dengan bagi bagi  kopi gratis hingga  pukul 08.30 WIB dilanjutkan hingga selesai. Hal ini disampaikan ketua AWPI Novian kepada awak media saat usai acara, Minggu, (4/12/2022).

 

 

Acara ngopi bareng bersama UMKM kopi dihadiri oleh ketua AWPI Novian Alf, Penasehat AWPI Edi Prasadja, Abas perwakilan dadi Disperindag Kab. Jepara sebagai narasumber, Ngadimin dadi unsur partai Demokrat sebagai narasumber, pelaku UMKM Desa Dudakawu, anggota AWPI dan para tamu undangan diantaranya dari awak media.

 

Dalam sambutannya Ketua AWPI menyampaikan terima kasih kepada rekan pelaku UMKM Desa Dudakawu yang telah bersedia bekerja sama dan menampilkan produk kopinya. Juga kepada para narasumber yang telah hadir tidak lupa kepada tim kreatif Wedo Organizer yang telah membantu kelancaran pelaksanaan gelar ngopi bareng tahap ke dua di Museum Kartini Jepara dan yang terakhir menyampaikan terima kasih atas kehadiran tamu undangan yang telah ikut memeriahkan acara.

 

Pada kesempatan itu perwakilan Disperindag Abas memaparkan perannya dalam mewadahi UMKM aktif yang telah mempunyai produk produk andalan. Abas menyampaikan  bahwa pelaku UMKM harus aktif menjemput bola, sebab pemerintah perlu mendapat usulan dan masukan sehingga bisa menganggarkan bantuan kepada pelaku pelaku usaha yang membutuhkan dukungan baik permodalan maupun sarana prasarana,

 

” sasaran Disperindag adalah pembinaan kepada proses produksi IKM yang terdiri dari beberapa kelompok usaha kecil dan menengah, untuk UMKM ada dinas terkait yang menangani, namun pada prinsipnya, jika para pelaku UMKM membutuhkan dukungan baik permodalan atau sarana dan prasaran dari pemerintah daerah perlu melalui proposal dan terus dikawal sampai terealisasi,” jelas Abas

 

Ngadimin sebagai narasumber kedua mengajak teman pelaku UMKM kopi ataupun makanan mengawali dengan pembuatan legalitas formal sehingga mempunyai payung hukum. Setelah memiliki legalitas formal pelaku UMKM harus aktif sehingga tidak ketinggalan informasi. Perihal pelatihan dirinya menyatakan siap membantu, juga bisa mengajukan permohonan kepada dinas terkait yang melaksanakan pelatihan pelatihan produksi.

 

” Pada intinya saya ingin semua pelaku UMKM sejahtera, target yang akan dicapai adalah mensuport UMKM yang mampu menjadi tujuan kuliner dan produk UMKM bisa mengalami peningkatan juga pemasaran baik lokal maupun di luar Jepara,” tegas Ngadimin

 

Penasehat AWPI Edi Prasadja mendorong para pelaku UMKM terus berinovasi sehingga tidak ketinggalan zaman, baik dalam bersaing kwalitas maupun pemasarannya. Edi juga mengingatkan agar para pelaku UMKM tidak bosan bosan untuk mengawal permohonan pembinaan ataupun permohonan bantuan sarana prasarana kepada pemerintah daerah,

 

” Diera digitalisasi ini rekan pelaku UMKM harus aktif memanfaatkan teknologi yang ada baik dalam hal produksi, kwalitas maupun pemasaran. Dengan memanfaatkan teknologi maka tidak akan mengalami ketinggalan zaman, dalam hal dukungan baik pembinaan maupun sarana prasarana ya jangan bosan tetapi terus kejar, tanyakan sampai benar benar direalisasi,” ujar Edi

 

 

Yasir yang salah satu pelaku UMKM mengaku sering terlambat dalam mendapatkan informasi informasi terkait program program pemerintah daeran, selain itu ia mewakili rekan rekannya yang mengalami kendala jika harga turun sewaktu waktu. Yasir juga menyampaikan keterbatasan alat priduksi yang hingga saat ini baru mempunyai rusting satu unit saja,

 

” kami para pelaku UMKM sangat membutuhkan pembinaan dari pemerintah daerah juga perlu dukungan pendanaan, peralatan(sarana/prasarana), dengan demikian maka produksi kopi kami bisa meningkat,” ulas Yasir

 

Dalam pengendalian harga pasar, Ngadimin menuturkan perlunya peran pemerintah daerah dalam membatasi produk kopi dari luar yang masuk ke Jepara guna stabilisasi harga. Ngadimin juga memberi alternatif tempat penimbunan biji kopi namun perlun keamanan agar kwalitas biji kopi tetap terjaga sebagaimana yang dilakukan bulog dalam mengantisipasi panen padi yang bersamaan sehingga produksi beras melimpah.

 

EJohn

 

Editor  Raja

Happy
Happy
0 %
Sad
Sad
0 %
Excited
Excited
0 %
Sleepy
Sleepy
0 %
Angry
Angry
0 %
Surprise
Surprise
0 %
Bagikan :

Average Rating

5 Star
0%
4 Star
0%
3 Star
0%
2 Star
0%
1 Star
0%

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *