17 Oktober 2025

wartajavaindo.com

LUGAS | CEPAT | TERPERCAYA

MINIMNYA ASPEK PENGELOLAAN SEHINGGA DESA SURODADI AMBURADUL

 

DEMAK, WARTAJAVAINDO.COM- Penyebabnya tak lain tak bukan karna cuaca yang tak menentu membuat intensitas debit air laut meningkat sehinga menyebabkan rob yang membanjiri pemukiman warga Desa Surodadi.

Bagai jatuh tertimpa tangga masyarakat Desa Surodadi tak cuma menerima musibah air rob laut yang membanjiri pemukiman mereka setiap tahunnya namun disisi lain musibah datang dari Oknum Pemdes setempat bak Gelombang Tsunami yang datang di siang hari yang membuat Desa Surodadi makin mengerikan.

Pasalnya beberapa bantuan pemerintah seperti PKH misalnya yang di bagikan untuk warga Desa Surodadi tidak sesuai dengan apa yang di berikan masyarakat, banyak oknum-oknum nakal yang tidak memiliki hati nurani mempermainkan bantuan tersebut.

Seperti yang di alami ibu-ibu yang kami jumpai di Balai Desa Surodadi pagi tadi mereka mengatakan dari jumlah penerima PKH yang besaran nominalnya Rp.200.000,- per-orang di duga tidak sesuai dengan yang di terima.

Panitia yang membagikan di duga mengurangi jumlah uang yang di wujudkan atas bahan makanan dan sembako.

Ketika awak media mencoba mengklarifikasi ke pemdes di Kantor Desa Surodadi, tim di kagetkan dengan keadaan Balai Desa yang kritis akibat tidak diperhatikan nya oleh Pemdes Surodadi salah satunya gedung yang di gunakan BPD Desa Surodadi yang kondisi atap dan bangunannya kritis geteng bocor atap bolong banyak dokumen dan arsip desa yang berantakan, wah pemandanga yang mengerikan bak melihat tayangan misteri di televisi.

Belum usai mengklarifikasi soal PKH awak media Sabdopalon di kagetkan dengan kemunculan bangunan yang konon di biarkan terbengkalai di depan Balai Desa Surodadi yang alai desanya juga di bangun asal jadi bangunan tersebut sudah kosong dan hancur sejak 6 tahun lalu seolah tak dirawat menurut warga yang datang bersamaan dengan awak media Sabdopalon.

Di duga tidak menjalankan amanah rakyat pemdes cuek dan merasa tak berdosa apalagi diketahui ada aparat desa yang dulu menjabat Bendahara Desa yang kemudian menjabat Kaur Kesra membawa lari uang kas Desa yang diantarnya Uang DD ( Dana Desa) dan Upah Pungut Retribusi sebesar Rp.261 jutaan, menurut Kepala Desa Surodadi, “bahwa pencairan dana tersebut tandatangan Kepala Desa dan Bendahara Desa telah di palsukan Gufron Oknum Pemdes yang sebelumnya menjabat sebagai Bendahara Desa dan Pengelola Kegiatan juga Operator Desa”, ungkap Kepala Desa Surodadi Kecamatan Sayung Kabupaten Demak.

Aneh bin ajaib dan nyata, bahwa
Seorang Kepala Desa bisa tidak mengetahui jika uang tersebut di bawa kabur salah satu oknum pemdes dan apakah selama ini dana baik DD dan Bantuan Pemprov Jawa Tengah dan bantuan yang lain seolah menguap begitu saja.

Setelah tim media Sabdo Palon bersama Satgas GNPK yang juga Satgas Saber Pungli Provinsi Jawa Tengah yang dipimpin Andi Maulana tersebut mencoba mengklarifikasi dan melihat kondisi Desa tersebut, Pimpinan media jurnalis Sabdo Palon juga mengatakan :

“ini sungguh luar biasa mistis dan sedikit horror melihat Pemerintahan Desa Surodadi saya sangat prihatin sekali” ungkap Bagus.

Di tambahkan Andi yang juga tim Saber Pungli-GNPK Provinsi Jawa Tengah dan kordinator GNPK menyampaikan :

“adanya kejanggalan ini sangat luar biasa indikasi dugaan penyelewengan angaran desa terlihat jelas sekali dari beberapa bangunan dan bantuan yang gak jelas ini sangat merugikan masyarakat khususnya Desa Surodadi ini apalagi tadi kita datang bayak ibu-ibu yang mengeluhkan batuan yang tidak tepat artinya bantuan tersebut sudah di pangkas, sangat luar biasa desa ini,” ungkap Andi.

Pewarta: A.Maulana

 

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *