GROBOGAN, wartajavaindo.com-Setelah melalui proses pencarian dan penelusuran korban hanyut di sungai lusi, Fifi Rofiah (45) akhirnya berhasil ditemukan dalam keadaan telah meninggal dunia oleh tim SAR Gabungan pada Selasa (29/12/2020) di lokasi kurang lebih 15 Km arah barat dari lokasi kejadian.
Sebagaimana dikabarkan bahwa pada Minggu (27/12/2020) lalu, Seorang warga Kecamatan Ngaringan, Kabupaten Grobogan, Jawa Tengah, diduga hanyut terbawa arus sungai Lusi. Diketahui, warga tersebut bernama Fifi Rofiah (45) diketahui hanyut oleh sang suami sendiri, usai mereka memanen kacang.
Setelah melalui proses pencarian dan penelusuran sampai wilayah Kecamatan Tawangharjo, korban hanyut di sungai lusi, Fifi Rofiah (45) akhirnya berhasil ditemukan oleh tim SAR Gabungan pada Selasa (29/12/2020). Tim SAR Gabungan tersebut beranggotakan 67 personel dari TRC BPBD Grobogan, Basarnas Jepara, BPBD Blora, Sarda Jateng, relawan Senkom, SAR MTA, PMI Grobogan, MDMC dan Ubaloka.
Proses pencarian dan penelusuran terhenti di wilayah Desa Tanjungrejo setelah tim mendapatkan laporan dari masyarakat jika ada mayat di daerah Sawit, Desa Tanjungrejo (kurang lebih 15 Km arah barat dari lokasi kejadian). Akhirnya tim meluncur ke lokasi dan ternyata benar, korban hanyut selama tiga hari tersebut ditemukan.
Sementara itu, Kapolsek Ngaringan, Iptu Siswanto menjelaskan, pasca ditemukan tim SAR, jenazah korban langsung dievakuasi dan dilakukan pemeriksaan luar terhadap jasad korban oleh tim medis Puskesmas Ngaringan melakukan. Usai pemeriksaan, jasad korban dibawa ke rumah duka dan diserahkan kepada pihak keluarga untuk dilakukan pemakaman secara layak.
Dilansir dari situs Basarnas Semarang, Informasi peristiwa korban hanyut sungai lusi tersebut berawal diterima dari Masrikan (Kasie Kedaruratan BPBD Grobogan) bahwa Fifi Rofiah, perempuan umur 45 tahun yang beralamat Dusun Ngresah Desa Kalanglundo RT 02 RW 09 Kecamatan Ngaringan Kabupaten Grobogan.
Untuk menindaklanjuti laporan dari Kasi Kedaruratan BPBD Grobogan. Pada malam hari, Senin (27/12/2020), Basarnas Semarang menerjunkan satu tim dari Basarnas Pos SAR Jepara untuk melakukan pencarian.
Kepala Basarnas Semarang, Nur Yahya menjelaskan bahwa sekitar pukul 13.00 WIB, sang suami mengajak istrinya pulang. Namun sang istri pulang dengan cara menyeberangi sungai Lusi yang pada saat kejadian tidak begitu dalam, sedangkan sang suami dengan menggunakan motor berjalan memutar. Di tengah perjalanan sang suami melihat air sungai yang meluap, kemudian sang suami kembali untuk mengecek keberadaan istrinya, namun tidak terlihat dan diduga hanyut.
Editor : BJ-Warta