Menjelajahi Semenanjung Melayu (4)

0 0
Read Time:1 Minute, 55 Second

Oleh : Andy Ar Evrai J

(Pengamat Hukum dan Jurnalis WartaJavaindo)

 

SELANGOR – WARTA JAVAINDO, Lagi sarapan di sebuah rumah makan Nasi Kandahar milik orang India, tiba-tiba ada seorang ibu menyapa saya.

“Abang dari Indonesia ya !”sapa si ibu.

” Betul !”

“Oh kebetulan bang, saya juga dari Indonesia tepatnya dari Banten, kota Serang !”

 

Lalu dari mulut si ibu meluncurlah berbagai cerita tentang dirinya sampai terdampar di negeri Jiran ini.

 

Si ibu bernama Amina Fadila (65th), yang merupakan seorang janda ditinggal meninggal oleh suaminya beberapa tahun lalu. Memiliki 5 orang anak yang sudah berkeluarga.

Karena tidak ingin membebani anak-anaknya maka sejak 7 tahun lalu dia pun merantau ke negeri Jiran tepatnya di dekat stasiun Serdang, Selangor.

“Saya nekat saja bang, berangkat kesini karena ingin mandiri,” kata Amina.

Amina pun beruntung karena setelah bekerja kesana kemari, dia pun mendapatkan majikan yang baik seorang India dan memberikannya pekerjaan sebagai pelayan di rumah makan Kandahar.

Bosnya pun juga memberikan tempat tinggal gratis untuk dirinya yang berada diatas rumah makan tersebut.

Sehari-harinya Amina bertugas memasak pesanan tamu, lalu mencuci piring dan membersihkan rumah makan.Dalam sehari dia bekerja selama 12 jam dan mendapatkan upah 80 Ringgit Malaysia setiap harinya.

Pengalaman tidak mengenakan tentu pernah dialami oleh Amina, dimana ada seorang karyawan India yang coba-coba mau berbuat kurang ajar terhadap dirinya, maka tanpa ampun dia pun langsung menghajar orang tersebut dan menantang untuk berduel.

“Berani macam-macam akan saya hajar bang,” cerita Amina dengan penuh semangat.

Bagi Amina kehormatan diri adalah paling utama, apalagi dirinya sudah nekat merantau ke negeri jiran ini dalam usia yang sudah tua maka dirinya pun tidak takut mati dalam membela diri dan kebenaran.

Saat saya sarapan di warung tersebut, saya lihat Amina begitu cekatan melayani pesanan para tamu hanya dalam hitung menit dia bisa memasak nasi goreng untuk disajikan ke tamu Rumah Makan, dan itu selalu dia lakukan setiap harinya.

Karena bosnya menilai kerja Amina bagus, maka dia pun dikasih uang subsidi untuk berangkat umrah ke tanah suci.

Amina ini merupakan sekelumit contoh pekerjan Migran yang harus memperjuangkan diri untuk bisa bertahan di negeri orang.Jangan dikira bekerja di luar negeri itu enak, karena bekerja di luar negeri tidak sama dengan bekerja di Indonesia apalagi untuk pekerja buruh. Semua membutuhkan pengorbanan dan perjuangan yang tidak ringan karena nyawa taruhannya.(Tn)

Happy
Happy
0 %
Sad
Sad
0 %
Excited
Excited
0 %
Sleepy
Sleepy
0 %
Angry
Angry
0 %
Surprise
Surprise
0 %
Bagikan :

Average Rating

5 Star
0%
4 Star
0%
3 Star
0%
2 Star
0%
1 Star
0%

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *