Melestarikan Kearifan Lokal Wayang Kulit Dalam Sedekah Bumi Desa Jerukwangi Tahun 2023.

JEPARA – wartajavaindo.com.
Warga Nguri – uri Melestarikan Budaya Sedekah Bumi Desa Jerukwangi, Sedekah Bumi adalah acara tradisi turun-temurun yang sudah dilaksanakan oleh warga masyarakat di Desa Jerukwangi, Kecamatan Bangsri, Kabupaten Jepara. Sedekah Bumi merupakan bentuk rasa syukur terhadap Tuhan Yang Maha Esa atas semua karunianya yang diberikan kepada warga. Dalam pelaksanaannya pemerintahan desa menonjolkan kearifan lokal yakni seni wayang kulit guna melestarikan budaya Jawa. Rabu Pahing (6/7/2023).
Dalam penampilan wayang kulit ki dalang mengambil cerita yang berjudul “Gatut Kaca Ngratu” (Gatut Kaca ingin jadi pemimpin di kerjaan Pringgodani tempat ia tinggal). Namun hal itu bukan perkara mudah sebab saudaranya juga menginginkan hal yang sama. Dengan perjuangan yang berat akhirnya keinginan Gatut Kacapun terlaksana.
Kepala Desa Jerukwangi, H. Kasmono, mengatakan bahwa cerita wayang kulit merupakan gambaran kehidupan dimana dalam meraih kedudukan atau jabatan bukan perkara mudah namun perlu perjuangan dengan sungguh sungguh agar apa yang diingin dapat tercapai.
Dalam hal Sedekah Bumi, Kasmono menjelaskan bahwa sedekah bumi merupakan tradisi leluhur dan bentuk penghormatan serta penghargaan masyarakat kepada leluhur dan pejuang desa yang babat alas selaku pendiri desa Jerukwangi dan rasa syukur atas limpahan nikmat dan anugerah dari Allah SWT sebagai karunia kepada alam yang besar.
“Tanah yang kita pijak setiap hari, kita buang kotoran di situ, kita tanam dan segala sesuatu yang kita lakukan maka kita perlu merawatnya dengan cara memberikan sedekah terhadap bumi kita ini.
Pelaksanaan Acara Sedekah bumi sudah merupakan tradisi tahunan. Sebagai bentuk rasa syukur kepada Tuhan Yang Maha Esa dan sekaligus juga sebagai doa permohonan masyarakat Desa Jerukwangi, umumnya diberikan keselamatan, kesehatan, rizki yang melimpah, serta dijauhkan dari bala/ wabah pandemic yang sedang melanda Indonesia.
Sedekah Bumi ini sudah dipersiapkan sebulan sebelum dilaksanakan, Pemerintah desa mengadakan musyawarah desa yang dihadiri oleh lembaga lembaga desa, RT, RW, tokoh masyarakat, tokoh agama secara perwakilan dan perwakilan dari perempuan. dalam musyawarah itu dicapai mufakat untuk kapan dan bagaimana akan dilaksanakan di tingkat desa, tingkat dusun dan tingkat Rukun Tetangga. Dan pembagian peran siapa melakukan apa. Selanjutnya para Kepala Dusun mengundang kepada para Ketua RT dan Ketua RW di tingkat dusun untuk membahas pelaksanaan di tingkat dusun.
Dan selanjutnya para Ketua RT melanjutkan musyawarah di tingkat lingkungan RT terkait bagaimana pelaksanaan di tingkat lingkungan RT dan rencana anggaran biaya serta prosesnya. Pada musyawarah di tingkat RT ini juga pembentukan panitia sedekah bumi tingkat lingkungan RT. Dalam acara Sedekah Bumi setiap lingkungan memasak untuk hidangan tamu undangan serta menyiapkan serangkaian sesaji untuk leluhur di Desa Jerukwangi.
Setelah proses memasak selesai, panitia tingkat dusun bersama -sama berdo’a sebagai tanda bahwa proses ritual Sedekah bumi sudah dapat dimulai dan sekaligus sebagai tanda mengundang warga masyarakat untuk berkumpul di pendopo Balai Desa Jerukwangi tempat yang telah disiapkan.
Pelaksanaan Sedekah Bumi melibatkan semua elemen masyarakat, mulai dari perangakat desa, para Ketua Rukun Tetangga, Ketua Rukunwarga (RW), tokoh masyarakat, tokoh agama dan perempuan dan masyarakat desa.
Diawali dari pembawa acara dan dilanjutkan dengan sambutan dari Kepala Desa Jeruk Wangi, H. Kasmono terakhir doa bersama dan dilanjutkan dengan menyantap hidangan hidangan gule daging kerbau yang sudah disiapkan panitia,” pungkasnya.
Pewarta Badi/Raja