MEDIASI ‘GANTI UNTUNG’ KE GUBERNUR MALAH JADI ‘MENGGANTUNG’

0 0
Read Time:1 Minute, 56 Second

DEMAK, WARTAJAVAINDO.COM – Hari ini warga yang tanah nya terdampak tol dari empat desa Karangrejo, Wonosalam, Kendaldoyong dan Loireng merasa kecewa. Mediasi kompensasi dikantor Gubernuran tersebut yang dimulai jam 13.00 dan dipimpin oleh Asisten Sekda Prov Bidang Ekonomi dan Pembangunan Dra Peni Rahayu, M. Si berjalan lancar. Namun paparan awal beliau terkait tol tidak mencerminkan hati nurani rakyat yaitu berlindung pada aturan yang berlaku bahkan ada penekanan “udah final kalau warga ndak terima silahkan gugat ke pengadilan”. (14/04/2021)

Disisi lain Kepala BPN Provinsi yang diwakili oleh  Heri juga berbicara monoton dan menakut nakuti, misal harga yang udah muncul tidak bisa di apprasial  ulang, kalau kurang puas nuntut aja ke pengadilan dan tidak ada ruang mediasi untuk menaikkan harga.

Disisi lain Ahmad Mustafid Ka.BPN Demak juga menyatakan segera dikonsinyasi yang juga dikuatkan oleh Soni petugas P2T tol Semarang- Demak. Semua argumen pejabat Pemprov yang diwakili oleh bu Peni dan pihak tol sangat menyakitkan warga.

“Dimana warga kan berniat mencari keadilan dari penguasa Propinsi, namun bukan memberi solusi tapi malah menekan untuk konsinyasi”, ungkap ketua forum FSGI tol H. Sukarman.

 

Sedang perwakilan dari Desa Loireng, Zuhri, mengatakan bahwa dulu tanahnya ditawar oleh pihak pengembang lain dihargai lumayan 300 rb, masak sekarang mau untuk jalan tol malah harga turun yaitu 140 rb/m dan juga adanya pengkondisian pihak tertentu kepeda apprasial sehingga harga tanah rendah di Loireng.

Sedangkan perwakilan Kendaldoyong  Parsidi, berharap mencari keadilan, daerah Kendaldoyong yang dilewati oleh jalan pantura tentunya dinilai yang tinggi, bukan 330/m2.

Kemudian H. Harto sebagai perwakilan Wonosalam berharap lahannya dihargai sesuai lahan yang disebelah nya, dan beliau berprediksi aprasial Totok Suharto tidak terjun kelapangan saat menilai lahan.

Para perwakilan sangat kecewa ‘ganti untung’ yang seharusnya diterima warga malah berubah menjadi petaka karena menggantung ,para pejabat tidak bisa memberi solusi yang signifikan demi kesejahteraan warga yang terdampak tol.

Sedangkan Akhmad Kuwoso selalu Kades Karangrejo (yang juga mewakili tiga Kades yang lain), mengatakan di ruang mediasi Gubernur bahwa warga semua mengadu ke beliau terkait sangat rendahnya nilai kompensasi tol tersebut, dan tidak memprovokatif warga, serta nilai kompensasi tol di Karangrejo adalah paling rendah, mohon untuk di aprasial ulang, karena apprasial Sih Wiryadi sangat menindas dalam menentukan nilai kompensasi di Karangrejo. Disisi lain Staf Biro Hukum Pemprov Jateng mengatakan warga masih bisa mencari adanya peluang untuk direvisi.

Kontributor: H.Sukarman / Edditor Raja

Happy
Happy
0 %
Sad
Sad
0 %
Excited
Excited
0 %
Sleepy
Sleepy
0 %
Angry
Angry
0 %
Surprise
Surprise
0 %
Bagikan :

Average Rating

5 Star
0%
4 Star
0%
3 Star
0%
2 Star
0%
1 Star
0%

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *