JEPARA – wartajavaindo.com (20 Januari 2025)
Pembangunan Pasar Bangsri yang baru tampak mangkrak, dengan tampak depan yang dipenuhi semak belukar dan bangunan yang mulai kusam serta kotor. Kondisi ini semakin memperburuk citra proyek yang seharusnya menjadi solusi bagi pedagang Pasar Bangsri yang lama, namun hingga saat ini belum selesai 100%.
Rencananya, pedagang yang berada di Pasar Bangsri lama akan segera direlokasi ke pasar yang baru. Namun, pembangunan yang tertunda terus-menerus menghambat proses tersebut. Pasar Bangsri yang baru dibangun di atas tanah seluas 2 hektar ini, dengan luas bangunan 8.000 m², direncanakan memiliki 1.413 kios dan 800 lapak. Pasar ini akan terdiri dari 188 lapak basah dan 336 lapak kering.
Hingga kini, pembangunan pasar tersebut telah menelan anggaran sebesar Rp 59,3 miliar, dengan rincian sebagai berikut: Rp 10,4 miliar pada tahun 2018, Rp 24,4 miliar pada tahun 2019, Rp 4,7 miliar pada tahun 2021, Rp 5,4 miliar pada tahun 2022, dan Rp 14,4 miliar pada tahun 2023. Rencana untuk 2025, Pemkab Jepara akan menganggarkan kembali sebesar Rp 14,8 miliar.
Namun, menurut Hanif Kurniawan, Kepala Bidang Cipta Karya Dinas PUPR Kabupaten Jepara, jika pembangunan Pasar Bangsri dan terminal terintegrasi direncanakan untuk selesai sempurna, total anggaran yang diperlukan adalah sekitar Rp 90 miliar. Hingga saat ini, baru sekitar Rp 59,3 miliar yang telah terserap. Untuk menyelesaikan seluruh pekerjaan, masih diperlukan tambahan anggaran sebesar Rp 15 miliar.
Meskipun demikian, Pemkab Jepara menargetkan Pasar Bangsri dapat dioperasikan secara fungsional pada akhir tahun 2025. Namun, untuk penyelesaian keseluruhan proyek, hal itu sangat bergantung pada ketersediaan anggaran di tahun-tahun berikutnya.
Ketua DPRD Jepara, Agus Sutisna, berharap agar pemerintah segera menyelesaikan pembangunan Pasar Bangsri. “Kami mendesak agar pemerintah dapat segera menyelesaikan pembangunan pasar ini, mengingat kondisi Pasar Bangsri lama yang sudah sangat rusak parah. Relokasi pedagang ke pasar yang baru sangat penting, agar mereka bisa berjualan di tempat yang lebih layak dan kondusif,” ungkap Agus Sutisna.
Dengan anggaran yang masih terbatas, pemerintah daerah diharapkan dapat mempercepat penyelesaian proyek ini agar pedagang tidak lagi terganggu dengan kondisi pasar yang buruk, serta memberikan manfaat ekonomi yang maksimal bagi masyarakat Bangsri dan sekitarnya.
John
Editor Raja