16 Agustus 2025

wartajavaindo.com

LUGAS | CEPAT | TERPERCAYA

Lalat Serang Warga, Masyarakat Merencanakan Demo, Teriak Bakar Keluar Dari Mulut Warga, Begini Penjelasan Kades Kalisoka

0 0
Read Time:2 Minute, 26 Second

TEGAL – WARTAJAVAINDO, (23/04/25).

Lalat menyerang warga masyarakat Desa Kalisoka Kecamatan Dukuhwaru Kabupaten Tegal Jawa Tengah, diduga akibat peternakan ayam potong yang berlokasi tidak jauh dari permukiman warga di RW 04, meski pihak pengusaha peternak ayam sudah mengantongi ijin namun Lalat yang menjijikan serta meresahkan warga berada disetiap rumah warga dan hinggap di makanan maupun minuman.

Banyaknya Lalat menjadi buah bibir di masyarakat, warga kecewa dan menyayangkan sikap pemerintahan Desa Kalisoka yang terus berpangku tangan, akibatnya warga marah dan merencanakan Demo untuk menuntut penutupan kandang peternakan ayam, teriakan Bakar pun keluar dari mulut warga, beruntung ketua RW 04 Mohammad Sofi bersama Mohammad Hasyim S.Ag. tokoh agama setempat segera bertindak mengumpulkan warga di Musholla DARUL AT TAQWA #dengan mengundang perwakilan warga dari 6 RW untuk bermusyawarah mencari solusi, dengan menghadirkan Imron dan Agus selaku pengusaha peternakan di desa itu.

Hadir pula pada acara tersebut Kepala Desa Kalisoka Ahmad Dumeri SH, Ketua BPD Nurhalim, SPd. serta tokoh masyarakat, ketua RT dan RW serta tokoh Agama lainnya.

Dalam sambutannya Kepala Desa mengakui keberadaan Lalat saat ini di Desa Kalisoka sudah pada tingkat meresahkan sehingga dikeluhkan oleh semua warga masyarakat, oleh karenanya dalam pertemuan ini diharapkan ada win-win solution dengan tidak merugikan salah satu pihak, jika akan merubah bentuk kandang menjadi Close House diminta supaya type Full Close House, untuk meminimalisir pencemaran, sementara ketua BPD Nur Halim SPd. Justru mempertanyakan apakah benar sumber Lalat itu dari kandang ayam ? Kontan dijawab oleh peserta musyawarah Kalau bukan dari kandang ayam berarti dari tumpukan sampah desa yang menggunung, Nur Halim meminta supaya ada solusi yg tidak merugikan pengusaha peternak.

Dalam bermusyawarah sempat terjadi ketegangan hingga peserta ada yang berteriak : “Bakar saja kalau tidak mau tutup”.

Ditempat terpisah tokoh pemuda yang minta dirahasiakan identitasnya menanggapi “kami kecewa dan menyayangkan sikap Pemdes yang tidak pro rakyat. Keresahan warga sudah lama akibat serbuan Lalat yang diduga bersumber dari kandang Ayam dan Tumpukan Sampah yang menggunung yang jaraknya saling berdekatan, kenapa bukan Pemdes yang mengumpulkan warga, kok dari tokoh masyarakat, ini menimbulkan kecurigaan warga jangan – jangan Pemdes sudah bermain mata dengan pemilik peternakan sehingga pemdes berpangku tangan”.

Mantan Ketua RT yang dipecat oleh Kades kepada Awak media mengatakan jika Kepala Desa tidak bisa melindungi Warganya, maka Warga wajib menggunakan haknya untuk melindungi diri sendiri dengan cara turun untuk Demo menuntut penutupan peternakan kandang ayam dan Sampah sebagai biang kerok berkembang biaknya Lalat yang menyerbu permukiman warga. Karena saat ini desa kami menjadi tempat pembuangan sampah dari Desa – desa disekitarnya dengan membayar Rp 75.000 / per Tosa.

“Sementara pengelolaan sampah tidak profesional akibatnya sampah menggunung, turut berkontribusi berkembang biak Lalat. Warga lah yang jadi Korban”. pungkasnya.

Hasil musyawarah yang dilaksanakan Pada hari Sabtu Malam (19/4) didapat kesepakatan dan dituangkan ke dalam berita acara kesepakatan serta ditandatangani oleh para pihak bahwa pengusaha peternakan setelah panen akan menghentikan usahanya serta akan merubah bentuk kandang ternak tradisional menjadi bentuk semi close House, namun pelaksanaannya menunggu ijin dari lingkungan.

(Znl)

About Post Author

wartajavaindo.com

PT.WARTA JAVAINDO MEDIA INDONESIA. SK. KEMENKUMHAM: AHU.0051707.AH.01.01.TAHUN 2020. AKTA PENDIRIAN NO: 1, 1 OKTOBER 2020. NOTARIS: NINDYA NURSANTO, SH.MKn.
Happy
Happy
0 %
Sad
Sad
0 %
Excited
Excited
0 %
Sleepy
Sleepy
0 %
Angry
Angry
0 %
Surprise
Surprise
0 %
Bagikan :