DEMAK, WARTA JAVAINDO COM.
Keluarga Besar Pesantren Girikusumo dan Yayasan Ki Ageng Giri melaksanakan rutin kirab pusaka dan gunungan setiap Malam satu Suro atau satu Muharram. Pusaka yang dikirab berupa 3 jubah sesepuh pendiri dan pengasuh Pesantren Girikusumo dan Yayasan Ki Ageng Giri di Desa Banyumeneng, Kecamatan Mranggen, Jawa Tengah.
Kepada Tim Media Wartajavaindo M Hanif Maimun menyampaikan:
“Kegiatan Garebek Suro ini memang kegiatan yang menjadi tradisi dan dilakukan setiap tahun di Pondok Pesantren Girikusumo, adapun yang dikirab adalah jubah pusaka Simbah KH M Hadi, kemudian jubah dari Simbah Zaenuri, dan juga jubah dari Simbah M Zuhri,” Ungkap, putra pengasuh Pesantren Giri Kusumo, M Hanif Maimun di lokasi,pada hari Jumat tanggal (29/7/2022) .
Gus Hanif Maimun, menyampaikan bahwa jubah tersebut merupakan jubah asli yang dikenakan pendiri dan pemimpin Pesantren Girikusomo semasa hidup dan Ketiga pusaka tersebut dikirab dari Masjid Bait Assalam ke Makam Kasepuhan beserta 4 gunungan dan 1 tumpeng, dan tirta wening dalam 40 kendi.
Di katakan Gus Hanif Makmun,
“Sejarah singkat tiga jubah ini memang masih asli. Dulu adalah jubah-jubah yang diagem atau yang dipakai oleh para kasepuhan. Dalam hal ini yang pertama dari pendiri pondok Pesantren Girikusumo dan juga Yayasan Ki Ageng Giri yaitu Simbah Buyut KH M Hadi,” katanya.
Di ceritakan oleh Gus Hanif Maimun,
Pondok pesantren Girikusumo dan Yayasan Ki Ageng Giri di Desa Banyumeneng,
Pada mulanya Pengasuh Pesantren Girikusumo KH Munif Zuhri yang memulai acara dengan doa di halaman Masjid Bait Assalam. Lalu jubah masing-masing dalam tiga kotak tersebut diserahkan ke putra-putranya untuk memulai kirab.
Kemudian diikuti gunungan dan kendi kembali dibawa ke halaman pesantren yaitu halaman Masjid Bait Assalam untuk diperebutkan masyarakat dan jamaah.
Selanjutnya ditambahkan Gus Hanif Makmun,
“Adapun pusaka-pusaka yang lain selain dari jubah-jubah tersebut, ada air tirto wening yaitu air yang sudah diberikan wirid mujahadah oleh para asatidz yang ada di pesantren, sehingga harapannya ketika dibagikan para masyarakat dan jamaah bisa memberikan berkah, itu tujuan daripada kirab ini,” tambah Gus Hanif M.
Gus Hanif Maimun menjelaskan, bahwa tujuan dari kirab tersebut merupakan bentuk sedekah dari keluarga besar Pesantren Girikusomo dan Yayasan Ki Ageng Giri kepada masyarakat. Yaitu bentuk syukur agar terhindar dari balak dan agar diberikan kemakmuran di kemudian hari.
Ia menambahkan bahwa ritual kirab tersebut selalu terlaksana setiap 1 muharam. Tahun ini pihaknya kembali melaksanakan secara umum.
“Kegiatan ini memang secara rutin tidak pernah berhenti, jadi setiap tahun memang kita adakan. Hanya saja kemarin ketika awal pandemi itu kita tidak mengadakan acara secara besar besaran. Nah ini karena di tahun ini kami melihat sudah agak longgar seperti itu, oleh karena nya dengan izin beberapa kasepuhan acara ini bisa berlangsung secara umum di gelar di halaman masjid bait Assalam”. Pungkas Gus Hanif Maimun
Reporter: BANU DM.
Editor: Raja.