KINERJA PD. BKK PURWODADI KIAN HARI SEMAKIN POSITIF

0 0
Read Time:8 Minute, 58 Second

 

 

GROBOGAN, wartajavaindo.com- Kinerja Bank BPR- BKK Purwodadi menunjukan trend positif dalam setahun terakhir ini. Indikasinya bisa dilihat dengan peningkatan aset tiap tahunnya. Hal itu disampaikan Direktur Utama PD BPR BKK Purwodadi, Anita Fitriani Yusuf, SE yang ditemui Opini Publik dan Wartajavaindo (Cetak dan Online), di kantornya baru-baru ini.

Menurut Anita, hingga akhir 2019, aset BPR BKK Purwodadi sudah mencapai Rp 928 miliar atau tumbuh sebesar 15,74 persen dari tahun 2018 yakni sebesar 801 miliar. Dan di tahun 2020, aset yang dimiliki bisa mencapai Rp 1 triliun.
Tak hanya dari segi aset, pertumbuhan kinerja, dilihat dari sisi realisasi juga terus meningkat. Jumlah kredit yang mencapai Rp 931 miliar di tahun 2019, meningkat dari sebelumnya Rp 786 miliar di tahun 2018. Demikian pula dana tabungan yang berhasil dihimpun mencapai Rp 606 miliar di tahun 2019 atau naik sebesar 17,35 persen dari tahun 2018 yakni Rp 516 miliar.

Dijelaskan Anita, Salah satu kunci keberhasilan Bank BPR BKK Purwodadi adalah berkat komitmen untuk selalu memberikan pelayanan prima kepada nasabah. Menyediakan produk dan layanan jasa yang disesuaikan dengan kebutuhan dan karakteristik masyarakat.
Menduduki jabatan sebagai Top Manager di lembaga perbankan ternama di Grobogan, konon jadi capaian ekspetasi kerja yang jauh dan sebelumnya tak pernah dibayangakan perempuan kelahiran Purwodadi 22 Agustus 1978.
“Saya tak pernah berobsesi untuk bisa menjadi direksi. Jadi Kepala Cabang atau Kabid bagi saya cukup posisi yang harus disyukuri. Sehingga saya bisa menjalankan pekerjaan dengan enjoy dimanapun amanah itu diberikan “ terang Anita saat ditemui di kantornya baru-baru ini.
Ibu dua putra yang merupakan Alumnus dari Fakultas Ekonomi Universitas Muhammadiyah Surakarta 2002 tersebut kepada Widodo SpdI dan Subroto dari Warta Javaindo dan Bambang Sartono (OPINI PUBLIK) baru-baru ini membeber ‘rahasia’ BPR-BKK Purwodadi yang dipimpinnya yang sukses mencetak prestasi.
Diungkapkan Anita dalam setahun terakhir, bahkan masih dalam kondisi pandemi Covid-19, kinerja BPR-BKK Purwodadi terbilang cukup baik. Capaian proyeksi target pendapatan bisa melampaui target yang dipatok manajemen.
Anita sendiri dingkat menjadi Direktur Utama di BPR-BKK Purwodadi baru bulan Agustus 2020 lalu. Naiknya Anita di puncak pimpinan bank rakyat milik pemerintah daerah Grobogan dan Provinsi Jateng membuat kagum para pengelola BPR-BKK kota lain. Mereka menanyakan apa resep dia memimpin BPR Purwodadi, sehingga selalu bisa mencapai target-target yang dibuat perusahaan.
“Kalau ditanya apa rahasiannya ? Jawab saya hanya “beruntung ” saja. Seperti di tahun 2020 lalu, dalam kondisi pandemi, BPR-BKK Purwodadi bisa mencatatkan laba hingga 106 persen, dan capaian ini melampaui dari target yang dipatok perusahaan “jelasnya.

Pondasi Kuat.
Disinggung ‘modal’ lain, selain faktor keberuntungan, Anita menjelaskan pada dasarnya, prestasi yang diraih hari ini, tak lepas dari pondasi BKK Purwodadi yang sudah terbentuk sangat luar biasa, dari para pendahulu yang dicanangkan oleh Pak Kus, Pak Harisanto dan P.Aris (direksi BKK era sebelumnya-red). “Kami sekarang hanya melanjutkan saja” paparnya.
Selain pada pondasi kokoh, sebenarnya kekuatan manajemen itu juga ada pada karyawan paling bawah. Para pendahulu (Pak Kus dkk) sudah membuat pondasi, planing dan strategi yang baik, sehingga karyawan tinggal menjalankan.
Tugas direksi lebih pada ranah melakukan kebijakan atau langkah langkah besar ke depan melalui inovasi-inovasi baru. Sehingga para staf maupun karyawan yang di lapangan akan mudah dan cepat menjalankan apa yang diprogramkan manajemen.
Kebetulan tiga direksi yang sekarang memimpin BPR-BPK Purwodadi ini semuanya berasal dari internal. Jadi mereka paham jalannya BKK ini. Kemana dan harus bagaimana. Selain itu, mereka juga masih muda-muda.
Seperti Pak Imam Budianto selaku Direktur Umum Kepatuhan, dan Pak Widi Raharjo selaku direktur Pemasaran. Karena tiga direksi ini semua berangkat dari bawah pernah berada di satu level, sehingga bisa saling memahami.
Misalnya, kita pernah menjadi karyawan di level bawah, tentu sangat bisa merasakan. Untuk itu agar karyawan bisa merasa nyaman saat bekerja seperti kita dahulu, kita yang diatas itu harus bagaimana.
Dalam menjalan tugas, direksi telah berbagi tugas, misalnya saya dengan pak Widi fokus dibagian lapangan menjalankan sisi bisnisnya. Kita terus melakukan inovasi dan mencari terobosan baru, melakukan kerjasama-kerjasama, mencari peluang bisnis yang ada di Grobogan itu apa.
Sementara pak Imam bertugas menyiapkan bagaimana aturannya, SOP nya dan sebagainya. Sehinga kita berjalan klop tugasnya tidak tabrakan.

 

Enam Inovasi
Keberhasilan BPR-BKK Purwodadi meraih sukses seperti sekarang ini antara lain berkat berbagai inovasi yang dilakukan manajemen. Menurut Anita ada enam inovasi yang melambungkan nama BPR-BKK Purwodadi diantaranya

Pertama, layanan Mobile Service. Ini merupakan layanan bank kas keliling dalam upaya untuk bisa menjemput bola kepada nasabah. Adapun operasional mobil kas ini berlangsung pada pukul 09.00 WIB sampai dengan jam 13.00 WIB dengan sasaran Sekolahan-sekolahan serta dengan wilayah operasional di desa-desa yang sulit terjangkau oleh Kantor Bank.

“Kami melakukan pendekatan funding lebih ke SKPD Pendidikan dan para siswa karena kita punya produk tabungan BKK SISWAKOE. Hal ini cukup berhasil dengan hingga bulan Maret kemarin kami bisa mendapatkan 100 sampai 200 nasabah baru,” paparnya

Kedua, Warung Zakat.’Warung Zakat adalah gerakan untuk belanja di warung tetangga, sasarannya adalah anak-anak muda yang produktif dan kreatif dengan plafond sebesar Rp 15 juta. Gerakan ini mendorong lahirnya wirausaha-wirausaha baru di desa.

“ Syaratnya cukup mudah yakni harus mempunyai tempat tinggal tetap, mengerti Android, dan Punya Warung tentunya,” ujarnya

 

Ketiga, Pembayaran pajak kendaraan bermotor khusus wilayah Jawa Tengah secara daring dengan aplikasi SAKPOLE & membuka Gerai Samsat di Kantor Pusat PD.BPR BKK Purwodadi;

Keempat, Penerbitan produk baru crossseling antara Kredit Sepeda Motor “BKKOK Motor“ (Kredit BKK One Customer Motor) dan Tabungan Panda (PajakKendaraan) sebagai turunan bisnis atas kerjasama BKK dengan samsat Jawa Tengah terkait pembayaran pajak kendaraan bermotor.

Kelima, Tahun 2019 dengan backup dari Pemerintah Kabupaten melakukan trobosan “Single Account” untuk Dana Desa. Bank memfasilitasi pengelolaan cash in cash out Dana Desa utk semua desa di Kabupaten Grobogan ,sekaligus upaya mitigasi risiko terhadap penyalahgunaan Dana Desa.

Keenam, Pengelolaan Pusat Kuliner Purwodadi PD BPR BKK Purwodadi bekerjasama dengan Dinas Perindustriandan Perdagangan Kabupaten Grobogan ditunjuk untuk mengelola dana di Pusat Kuliner Purwodadi ,Pusat Kuliner Katamso dan Taman Kuliner. PD BPR BKK Purwodadi Hadir dengan membuka layanan mulai dari jam 8 pagi sampai dengan jam 9 malam.
Garap Sektor Pertanian

 

Direktur Media Wartajavaindo, Widodo, S.Pd.I (kanan), Direktur Utama PD.BPR BKK Purwodadi, Anita Fitriani Yusuf, SE (tengah) dan Kepala Biro Wartajavaindo Kabupaten Grobogan H Soebroto Adji, SH (kiri)

 

Menjawab pertanyan sektor apa yang menjadi bidikan BPR-BKK Purwodadi dalam plan bisnisnya kedepan, Alumnus Fakultas Ekonomi dari Universitas Muhammadiyah Surakarta ini menjelaskan, bahwa yang menjadi refokusing BKK Purwodadi adalah menggarap sektor pertanian. Karena pertanian adalah sektor yang tidak terlalu terdampak pandemi Covid.

Untuk menggarap sektor tersebut pihaknya melakukan kerjasama dengan Dinas Pertanian, BUMP dan Jasindo untuk kredit pertanian. Draf Mou dikatakan sudah dibuat dan tingal penandatanganan.

“Antara Dinas Pertanian, PT.Jasindo dan BUMP(Badan Usaha Milik Petani) milik Kabupaten. Mekanismenya, Dinas Pertanian nantinya akan melakukan pendampingan petani mulai tanam hingga panen, dan hasil panenya dikelola oleh BUMP untuk dipasarkan “ terang Anita

Pihak BKK pun selanjutnya juga akan membantu mencarikan pasar yang bisa menerima produksi petani.

“Kami sudah menjalin dengan sebuah perusahaan di Semarang, juga pabrik di Purwodadi untuk bisa menyerap produk -produk hasil pertanian tersebut” tambahnya.

Hasil penjualan produk pertanian oleh BUMP dengan perusahaan yang sudah bermitra itu, hasilnya kemudian disetorkan ke BKK. Petani memiliki rekening di BKK. Selain memberikan kredit, crosellingnya petani ada yang nabung di BKK dari hasil panen. Petani nanti akan dikonsep seperti kerja kantoran.

“Ibaratnya, petani tingal kerja-dan kerja, modal kita yang menyediakan, dan nanti pas panen dia tinggal gajian. Kita pun akan memberi proteksi gagal panen. Bila seandainya terjadi bencana sehingga menyebabkan gagal panen, petani tidak perlu gelisah. Karena ada asuransi yang akan menggantinya. Meski tidak untung, petani juga tidak rugi lantaran semua biaya yang telah dikeluarkan itu akan diganti” tandasnya.

Selain di sektor pertanian, kami juga membuat inovasi lain, melalui penggalian dana pihak ketiga. Rencana di tahun 2021 ini, kita akan membuka tiga kantor Kas masing-masing di Boloh, Tanggungharjo, dan di MPP (Mal Pelayanan Publik) Purwodadi.
Sebelumnya kita sudah punya tiga kantor Kas dan juga memiliki tiga mobil keliling. Sebelum pandemi pelayanan dilakukan sampai malam,buka mulai jam 15.00-21.00 WIB.
Motto kami melayani masyarakat dari bangun hingga tidur- mulai jam 4.30 (pagi) hingga jam 21.00 (malam). Pelayanan ada di pasar Agro di Jln. Gajah Mada, kalau malam mobil kas keliling ada tiga unit.
Kita juga sudah dipercaya oleh Pemkab Grobogan untuk menjadi single acount nya dana desa. Dan ini menjadi keuntungan BKK Purwodadi mengingat dana desa untuk Kab. Grobogan cukup besar.
Kita juga dipercaya untuk menyalurkan BLT dari dana desa. Dana untuk PKM itu dijamin diterima langsung oleh yang bersangkutan.
BKK Purwodadi mulai dikenal saat ada BKK Air program sanitasi air bersih waktu bekerjasama dengan Water Off tahun 2016. Saat itu kita sempat ditarget untuk bisa membuat 12.000 rekening (penerima manfaat)
Yakni memberikan kredit tanpa agunan senilai maksimal Rp.2 juta, Hal ini yang menyebabkan BKK menjadi lebih dikenal oleh masyarakat dan kita sudah dinyatakan lulus kerjasamanya.
Soal penanganan Tunjangan Sertifikasi Guru.
Itu memang peluang ke depan yang kami tengah baru berjuang untuk bisa ikut menangani dana tunjangan sertifikasi guru. Dana tunjangan sertifikasi itu turun setiap tiga bulan sekali besarnya hingga 400 M setiap tahunnya.
Saat ini dana itu ditampung di bank Jateng dari dana APBN, dan 75 persen disalurkan lewat di BRI. Kita telah melakukan pendekatan ke pemilik (Pemkab) untuk bisa mendapat jatah menyalurkan dana sertifikasi tunjangan guru tersebut.
BKK memikiki pengalaman pernah jadi juru bayar gaji, sehingga memiliki kemampuan untuk menyalurkan dana tunjangan sertifikasi guru. Kondisi di lapangan Bank Jateng sekarang baru memiliki 9 kantor Kas pembantu dari 19 kecamatan. Otomatis di 10 kecamatan belum ada.
Untuk itu kita berharap bisa diberi kepercayaan untuk menyalurkan dana tersebut di tempat yang belum ada kantor kas bank Jateng. Walau belum ada ATM, komunikasi dengan pihak guru penerima tunjangan sertifikasi menjadi kunci penyaluran dana tersebut.
Tahun 2021 juga digunakan untuk penanganan NPL ( Non-Performing Loan) yang hingga saat ini masih berada dikisaran angka 5, targetnya bisa dibawah 4.
Sektor UMKM Masih Dominan
Dibagian lain Anita menjelaskan dari besaran kredit yang disalurkan sekitar Rp 845 M, sektor terbesar menyasar pada UMKM, mencapai 56 persen. Dengan UMKM, BKK Purwodadi telah bersinergi cukup lama, termasuk dengan Pemkab Grobogan, BKK Purwodadi banyak dilibatkan. Misalnya saat membuat pusat-pusat kuliner, maka brandingnya adalah BKK Purwodadi.
Saat pandemi kita melakukan proteksi misalnya melakukan relaksasi, penundaan pembayaran angsuran kredit para pelaku UMKM baik angsuran pokok maupun bunga. Relaksasi nya diperpanjang sampai Maret 2022.
Dari BPR-BKK Purwodadi kita mengajukan subsidi bunga, bagi UMKM terdampak ke Menteri Keuangan. Sampai bulan desember Rp.455 juta subsidi bunga. Diajukan Menkeu, untuk menstimulan atau mengurangi beban bunga kreditur para pelaku UMKM tersebut.

Pewarta : Subroto, Editor:  W1Do2.

Anita, Direktur PD.BKK Purwodadi bersama dengan Direktur Media Wartajavaindo, siap menjalin kerja-sama
Happy
Happy
0 %
Sad
Sad
0 %
Excited
Excited
0 %
Sleepy
Sleepy
0 %
Angry
Angry
0 %
Surprise
Surprise
0 %
Bagikan :

Average Rating

5 Star
0%
4 Star
0%
3 Star
0%
2 Star
0%
1 Star
0%

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *