Ketua DPRD Jepara, Melaunching Festival Kuliner Jajanan Tempo Dulu di Kembang Jepara

0 0
Read Time:2 Minute, 23 Second

JEPARA – Wartajavaindo.com- (5 Maret 2025). Festival Kuliner Jajanan Tradisional yang menggugah selera kembali digelar dengan meriah di Bumi Perkemahan Jati Cindhe, Kwarran Kembang. Acara yang berlangsung dari 5 hingga 15 Maret 2025 ini resmi dibuka oleh Ketua DPRD Kabupaten Jepara, Agus Sutisna, yang menandai pembukaan dengan pemotongan pita.

Acara yang turut dihadiri oleh Ketua PGRI Kabupaten Jepara, Darono Adi Widodo, Camat Kembang, Kapolsek Kembang, Koramil Bangsri, Dinas Pertanian Kembang, Puskesmas, serta Satkordik Kecamatan Kembang Nasukha ini juga disambut antusias oleh ratusan pengunjung dari berbagai daerah. Mereka berkesempatan untuk mencicipi beragam hidangan tradisional yang menjadi warisan kuliner Nusantara.

Dalam sambutannya, Agus Sutisna menyampaikan apresiasi yang tinggi kepada seluruh pihak yang terlibat dalam penyelenggaraan festival ini, khususnya Satkordik Kecamatan Kembang yang tidak hanya berperan dalam dunia pendidikan, tetapi juga dalam usaha pelestarian budaya melalui kegiatan kreatif seperti festival kuliner. “Saya sangat mengapresiasi inisiatif ini yang tidak hanya mendidik, tetapi juga mendukung perekonomian warga. Festival kuliner ini merupakan langkah positif dalam mempromosikan potensi produk lokal kepada masyarakat,” ujarnya.

Ketua DPRD Jepara ini berharap agar kegiatan semacam ini terus berlanjut dan menjadi agenda tahunan, sehingga dapat membantu meningkatkan kesejahteraan masyarakat serta memperkenalkan lebih banyak produk UMKM lokal yang kaya akan nilai budaya. “Melalui festival ini, kita berharap masyarakat semakin mencintai dan melestarikan kuliner tradisional, sekaligus memberikan ruang bagi pelaku UMKM untuk terus berkembang,” tambah Agus Sutisna.

Festival Kuliner Jajanan Tradisional ini menampilkan lebih dari 100 jenis makanan khas dari berbagai daerah di Jepara yang dapat dinikmati pengunjung pada 20 stand yang disediakan. Hidangan yang disajikan antara lain pepes ikan teri, rempeyek teri, sambel teri, klepon, onde-onde, pempek, serabi, serta berbagai jajanan pasar lainnya. Tidak ketinggalan, ada juga produk unggulan desa Bucu, yaitu kopi tubruk dengan cita rasa pahit manis yang cocok dinikmati saat musim hujan.

Salah satu hal menarik dalam festival ini adalah penggunaan sistem pembayaran dengan koin. Pengunjung dapat membeli koin seharga Rp 5.000 yang kemudian ditukarkan untuk membeli berbagai jajanan yang tersedia. Ini menjadi pengalaman belanja yang unik dan menyenangkan.

Menurut Ketua Panitia, Hadi Supriyanto, festival ini bertujuan untuk melestarikan kuliner tradisional sekaligus memperkenalkannya kepada generasi muda. “Kami ingin makanan-makanan khas daerah tetap lestari dan bisa dinikmati oleh semua kalangan, termasuk anak muda yang kini lebih memilih makanan modern,” ungkap Hadi.

Menariknya, hasil penjualan dari festival ini tidak hanya untuk melestarikan kuliner tradisional, tetapi juga untuk kegiatan sosial. Seluruh dana yang terkumpul akan didonasikan untuk pembangunan dan renovasi mushola di lokasi bumi perkemahan tersebut. “Kami berharap hasil dari festival ini dapat memberikan manfaat tidak hanya dalam pelestarian kuliner, tetapi juga bagi masyarakat sekitar, terutama dalam pembangunan fasilitas yang dapat digunakan oleh warga dan peserta kemah,” ujar Hadi Supriyanto.

Dengan digelarnya Festival Kuliner Jajanan Tradisional ini, diharapkan semakin banyak masyarakat yang tertarik untuk mencintai kuliner khas Indonesia dan mendukung produk-produk lokal, serta mempererat hubungan sosial antar warga dan meningkatkan perekonomian daerah.

Edi Pras/John

Editor Raja

Happy
Happy
0 %
Sad
Sad
0 %
Excited
Excited
0 %
Sleepy
Sleepy
0 %
Angry
Angry
0 %
Surprise
Surprise
0 %
Bagikan :