0
0
BALIKPAPAN – WARTA JAVAINDO, Pemindahan Ibukota Negara Indonesia ke kawasan Sepaku, Kalimantan Timur yang kini lebih dikenal Ibukota Nusantara (IKN) didukung oleh Pakar Hukum Jimly Asshiddiqie.
Menurut Jimly akrab dirinya disapa bahwa pemindahan tersebut sudah tepat yang bertujuan untuk mengurangi bebannya Jakarta yang kini sudah terlalu padat.
“Tinggal bagaimana Pemerintah bisa mengelolanya dengan baik,”kata Jimly.
Dirinya mengingatkan kalau IKN ini sudah resmi menjadi Ibukota, maka Pemerintah harus segera membangun akses penghubung jalan dan kereta yang menghubungkan seluruh propinsi yang ada di Kalimantan.
Sebab dengan terhubungnya seluruh propinsi tersebut akan memudahkan alur barang dan manusia untuk berlalu lintas ke kawasan IKN, sehingga kawasan IKN ini bisa menjadi hidup dan dinamis.
“Jangan sampai membangun sebuah ibukota yang akhirnya menjadi kota mati karena isinya cuma para pegawai saja,” ujar Jimly.
Hal yang sama juga disampaikan oleh Pengamat Hukum dan Komunikasi Andy Ar Evrai J bahwa pembangunan IKN ini sudah tepat kalau tujuannya untuk pemerataan penduduk dan pembangunan.
“Hanya saja yang perlu diperhatikan oleh Pemerintah adalah keterlibatan warga lokal dalam peran serta pembangunan di IKN,” kata Andy Are akrab dirinya disapa.
Andy Are pun mencontohkan untuk posisi-posisi pejabat di IKN yang minus warga Kaltim, seharusnya berikan juga porsi yang sesuai untuk warga Kaltim karena kualitas mereka tidak kalah dengan orang dari Jakarta. (ton)
