JANJI PENGURUS TIDAK DIPENUHI PULUHAN ANGGOTA KPRI “MURIH RAHARJO” KECAMATAN PRACIMANTORO MERADANG.

0 0
Read Time:1 Minute, 46 Second

 

Wonogiri, wartajavaindo.com

Puluhan anggota Koperasi Pegawai Republik Indonesia ‘Murih Raharjo’ yang nota bene anggotanya adalah para guru dan kepala sekolah yang berdinas di Kecamatan Pracimantoro hari ini sudah hampir kehabisan kesabaran.

Pasalnya koperasi yang awalnya di bentuk untuk mensejahterakan dirinya malah bertolak belakang dari harapan, boro boro sejahterakan namun sebaliknya malah bikin pusing anggota.

Koperasi yang memiliki aset kisaran Rp 12 milyar ini berdiri sudah puluhan tahun dengan beberapa kali ganti pengurus ini berdiri di Kecamatan Pracimantoro dan saat ini anggotanya sudah banyak yang pensiun.

Diawali waktu RAT tahun lalu banyak anggota yang curiga terhadap pengurus koperasi akan kesehatan menegemen koperasi dan ini terbukti waktu menjelang hari raya anggota menuntut dikeluarkan uang simpanan hari raya,namun sampai detik ini pengurus tidak bisa mewujutkan, bahkan anggota tahu ada karyawan yang menyelewengkan uang toko sampai hampir Rp 2 milyar. Saat ini anggota koperasi pegawai Murih Raharjo berdasarkan RAT tahun kemarin 256 orang dan masing masing mempunyai simpanan hari raya sebesar rata~ rata Rp 25 juta dan pengurus berjanji akan mewujutkan dalam waktu 3 bulan.

Ini adalah batas waktu janji pengurus untuk mewujudkan namun boro~boro mas ,komunikasi saja tidak, makanya kami dan teman ~ teman memasang spanduk ini dan kami masih dalam batas santun mengingat kami semua pendidik dan apabila berlarut~larut tidak ada kejelasan kami tetap menempuh jalur hukum,tuntutan kami yang menjadi hak kami harus bisa kami ambil” papar salah satu angggota kepada awak media ini di lokasi kantor KPRI Murih Raharjo pagi tadi.

KPRI MURIH RAHARJO tadinya di ketuai oleh Drs Sugino namun beberapa bulan yang lalu meninggal dunia, saat ini yang menjabat ketua ialah Drs Sarwono, sekretaris Drs Trihatmanto dan bendahara Drs Sakiman.

Yang mengherankan para anggota, disaat keadaan koperasi lagi banyak masalah bendahara malah mengundurkan diri dengan alasan kesehatan , padahal yang namanya pengurus keberadaanya kolektif tidak berdiri sendiri. Koperasi ini memiliki usaha persewaan gedung, simpan pinjam dan unit pertokoan.

“Karena pandemi usaha yang masih berjalan tinggal toko itupun hanya bisa menjual, tidak bisa kulakan”kata anggota yang lain.

 

Yang tidak kalah aneh setelah ketuanya meninggal tanpa persetujuan anggota BP [Badan pengawas] ditarik ke pengurus. Try.

Editor Raja.

Happy
Happy
0 %
Sad
Sad
0 %
Excited
Excited
0 %
Sleepy
Sleepy
0 %
Angry
Angry
0 %
Surprise
Surprise
0 %
Bagikan :

Average Rating

5 Star
0%
4 Star
0%
3 Star
0%
2 Star
0%
1 Star
0%

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *