Ini kata Suroto: “Manfaat Adanya Usaha Telah Menghantarnya Dalam Menyelesaiakan Gelar Sarjana Pendidikan”

0 0
Read Time:2 Minute, 27 Second

 

 

JEPARA,Wartajavaindo.com

Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kabupaten Jepara kembali menerima audiensi terkait permasalahan “Tambak di Karimunjawa”, apabila sebelumnya yang datang menyampaikan dalam rapat audiesi adalah dari Dewan Perwakilan Daerah (DPD) Koalisi Kawal Indonesia Lestari (Kawali) Kabupaten Jepara yang menyuarakan terkait bahaya limbah dan menjaga kelestarian lingkungan sesuai dengan misi perjuangan organisasinya, maka pada hari selasa tanggal 4 April 2023 yang lalu, yang mendatangi gedung DPRD Kabupaten Jepara adalah dari Perkumpulan Petani Tambak “Mulyo” Karimunjawa.

 

Dalam audiensi tersebut dihadapan Anggota DPRD Kabupaten Jepara pengurus dan anggota serta tokoh masyarakat Karimunjawa yang turut hadir diantaranya Teguh Santoso warga Karimunjawa sekaligus Ketua Perkumpulan Petani Tambak “Mulyo” Karimunjawa, Suroto tokoh agama dan pendidikan yang berprofesi sebagai guru di karimunjawa, Nur Sholeh tokoh Masyarakat Karimunjawa yang pernah menjadi Camat karimunjawa yang juga asli kelahiran Karimunjawa, Mira Sanusi Darwiyah pelau pariwisata, Faesol Yusuf dari perwakilan pemuda Karimunjawa serta beberapa pengurus lainnya.

 

Suroto salah satu tokoh masyarakat, tokoh agama serta tokoh pendidikan Karimunjawa yang turut hadir dalam audiensi tersebut, menyampaikan keprihatinan dan kegelisahannya terkait rencana penutupan tambak di Karimunjawa, karena Suroto sangat merasakan manfaat bagaimana saat orangtuanya mulai tahun 1990 telah menggeluti usaha tambak dikarimunjawa.

 

“orang tua saya, sejak tahun 1990 telah menggeluti usaha tambak dikarimunjawa, dengan berbagai jenis ikan tambak, dan dari hasil tambak itulah orang tua saya mampu menyekolahkan saya sampai ke jenjang perguruan tinggi, yang menghantarkan saya bisa menjadi seorang guru dan mengabdi di Karimunjawa” ungkap Suroto.

 

Suroto yang menyelesaikan pendidikan di Perguruan Tinggi Universitas Veteran Semarang fakultas pendidikan dan mengembangkan pendidikan di Karimunjawa saat ini aktif mengajar di Madrasah Tsanawiyah (MTs) serta Madarasah Aliyah (MA) Safinatul huda diKarimunjawa. Suroto juga menbahkan bahwa dari hasil usaha tambak udang tersebut mampu mewakafkan lahan seluas 2000 m2 yang sampai saat ini dari kedua lembaga pendidikan tersebut telah mampu meluluskan 800 anak didik dan mampu meningkatkan Sumber Daya Manusia (SDM) di Kecamatan karimunjawa serta Satu satunya sekolah MTs dan MA di kepulauan karimunjawa yg berjuang menbentengi generasi muda dari pengaruh negatif pariwisata seperti minuman keras dan pergaulan bebas.

 

 

“saya adalah asli masyarakat Karimunjawa, saya dibesarkan dari hasil tambak oleh orang tua saya, hingga sarjana dan menjadi tenaga pengajar, dan sampai saat ini dari hasil usaha tambak itu sendiri saya menyekolahkan anak – anak saya juga dari hasil usaha tambak,  anak pertama saya sekarang kuliah di Universitan Islam Indonesia Yogyakarta fakultas hukum semester 6,  anak kedua tahun depan SMP, anak ketiga SD, anak keempat tahun depan SD“, papar Suroto.

 

Dari penjelasan sejarah dan manfaat tersebut, Suroto sangat berharap Pemerintah Saerah Kabupaten Jepara, mempertimbangkan kembali rencana penutupan Petani Tambak di Karimunjawa, karena dirinya dan banyak masyarakat lainnya merasakan manfaat yang sangat besar dan menggantungkan masa depan keluarganya dari hasil usaha tani tembak tersebut, karena menurutnya, apabila menyekolahkan putra putrinya dengan mengandalkan gajinya sebagai guru swasta tentu jauh dari cukup dan sulit menghantarkan putra putrinya untuk bisa sekolah ke jenjang yang lebih tinggi.

 

Rept  E John/Raja.

Happy
Happy
0 %
Sad
Sad
0 %
Excited
Excited
0 %
Sleepy
Sleepy
0 %
Angry
Angry
0 %
Surprise
Surprise
0 %
Bagikan :

Average Rating

5 Star
0%
4 Star
0%
3 Star
0%
2 Star
0%
1 Star
0%

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *