Implementasi Model Pembelajaran Problem Based Learning (PBL) untuk Meningkatkan Hasil Belajar Peserta Didik.

0 0
Read Time:3 Minute, 47 Second

GROBOGAN – WARTA JAVAINDO,

Oleh : Muzzaki Mahfudz

Guru PAI, SMK YASEMI Karangrayung

muzaqi634@gmail.com

 

Abstrak

Muzzaki Mahfudz, “Implementasi Model Pembelajaran Problem Based Learning Untuk Meningkatkan Hasil Belajar Peserta Didik Pada Materi Pernikahan Dalam Isalam Di Kelas XI Desain dan Produksi Busana SMK YASEMI KARANGRAYUNG Kecamatan Karangrayung Kabupaten Grobogan Tahun Pelajaran 2024/2025’’

Latar belakang penelitian ini adalah kurang pemahaman materi dalam mata pelajaran Pendidikan Agama Islam. Tujuan penelitian ini yaitu untuk mengetahui apakah penerapan model pembelajaran Problem Based Learning dapat meningkatkan hasil belajar Pendidikan Agama Islam di SMK YASEMI KARANGRAYUNG.

Adapun jenis penelitian ini adalah penelitian tindakan kelas(PTK) menggunakan model pembelajaran Problem Based Learning dan Subyek penelitian ini adalah siswa di kelas XI Desain dan Produksi Busana SMK YASEMI KARANGRAYUNG yang berjumlah 12 orang sampel. Teknik pengumpulan data menggunakan observasi, tes, dan dokumentasi. Teknik analisis data menggunakan rumus rata- rata nilai, presentase ketuntasan belajar dan data observasi.

Dari hasil penelitian disimpulkan bahwa pembelajaran menggunakan model Problem Based Learning dapat meningkatkanhasil belajar pendidikan agama islam di SMK YASEMI KARANGRAYUNG. Hal ini dapat dibuktikan dari rata-rata siswa yang sebelum diterapkan model pembelajaran think pair shere adalah 55, banyaknya siswa yang mendapat nilai diatas 70 (KKM) adalah 16,6%. Dari hasil siklus I rata-rata nilai memperoleh 60, banyaknya siswa yang mendapat nilai diatas 70 adalah 33%,hasil observasi aktifitas siswa adalah 70 (cukup) dan hasil observasi aktifitas guru 66 (cukup)..

Kata Kunci: Mode Pembelajaran Problem Based Learning, Hasil Belajar, Pendidikan Agama Islam

 

 

PENDAHULUAN

Pendidikan Agama Islam mempunyai peran penting dalam pembentukan pribadi peserta didik. Pembentukan pribadi yang dimaksud adalah kepribadian muslim dan kemajuan masyarakat serta budaya yang tidak menyimpang dari nilainilai ajaran Islam.

Model Problem Based Learning merupakan salah satu model pembelajaran dimana penalaran yang nyata dapat diterapkan secara komprehensif, sebab di dalamnya terdapat unsur menemukan masalah dan memecahkannya. Unsur yang terdapat di dalamnya, yaitu menemukan permasalahan dan memecahkan masalah.

Salah satu metode yang digunakan di sekolah ini dalam pembelajaran adalah Problem Based Learning yang dapat melatih peserta didik untuk berdiskusi memecahkan masalah yang dihadapinya, sehingga peserta didik tidak hanya duduk diam mendengarkan penjelasan guru saja.

Pada hakikatnya, tujuan dari suatu pembelajaran tidak hanya untuk menguasi dan memahami apa dan bagaimana sesuatu itu terjadi, akan tetapi juga tentang mengapa hal itu bisa terjadi. Salah satu kelemahan yang sering terjadi dalam dunia pendidikan adalah banyaknya siswa yang memperoleh nilai ujian tinggi namun ketika dalam menghadapi masalah kehidupan nyata, mereka tidak dapat mengatasinya. Banyak orang yang pandai menjelaskan teori dan konsep suatu permasalahan, tetapi tidakdapat memberikan solusi ketika menghadapi persoalan yang nyata dalam kehidupan.

Pendidikan berisi banyak muatan mata pelajaran, salah satunyamata pelajaran Pendidikan Agama Islam dan Budi Pekerti. Pendidikan Agama Islam dan Budi Pekerti merupakan salah satu mata pelajaran yang harus dimasukan dalam kurikulum setiap lembaga pendidikan formal di Indonesia. Hal ini karena kehidupan beragama salah satu dimensi kehidupan yang sangat penting pada setiap individu dan warga negara.

Melalui pendidikan agama inilah diharapkan terwujud individu-individu berkepribadian utuh sejalan dengan pandangan hidup bangsa. Untuk itu, pendidikan Agama Islam dan Budi Pekerti memiliki tugas yang sangat berat, yakni bukan hanya mencetak peserta didik pada satu bentuk, tetapi berupaya untuk menumbuh kembangkan potensi yang ada pada diri mereka seoptimal mungkin serta mengarahkannya agar pengembangan potensi tersebutberjalan sesuai dengan nilainilai ajaran Islam.

Oleh karena itu, guru yang sebagai pendidik dituntut untuk kreatif atau bisa menciptakan suasana yang baru dalam proses pembelajaran. Salah satu model pembelajaran yang bisa mengembangkan keterampilan siswa adalah pembelajaran berbasismasalah (Problem Based Learning).

Berdasarkan uraian di atas, kajian keilmuan ini terfokus pada perbaikan hasil pembelajaran mengenai penguasaan siswa terhadap materi pernikahan dalam Islam yang dikemas dalam bentuk penelitian tindakan kelas dengan judul “Penerapan Model Pembelajaran Problem Based Learning (PBL) Untuk Meningkatkan Hasil Belajar Peserta Didik Pada Materi Pernikahan Dalam Islam di Kelas XI Desain dan Produksi Busana SMK YASEMI Karangrayung Kecamatan Karangrayung Kabupaten Grobogan Tahun Pelajaran 22024-2025”.

Adapun alasan memilih metode Problem Based learning adalah menurut penulis metode ini dianggap paling cocok diterapkan di sekolah jenjang SMA/SMK karena metode ini dapat dapat membantu dan mengembangkan keterampilan berpikir kritis, analitis, dan mengatasi masalah. Selain itu PBL juga dapat memfokuskan siswa pada proses pembelajaran dan mengaktifkan peserta didik untuk menemukan kembali konsep-konsep kreatif peserta didik, melakukan refleksi, abstraksi, formalisasi, pemecahan masalah, komunikasi dan aplikasi. PBL juga dapat mendukung proses pembelajaran yang menyenangkan dan terpusat pada peserta didik.

Secara singkat penggunaan PBL di SMK YSEMI sesuai dengan keadaan peserta didik yang memiliki tujuan yaitu agar peserta didik berpartisipasi aktif dalam pembelajaran, memiliki daya ingat yang Panjang, menguasai kekuatan interpersonal dan terlibat dalam berbagai aktifitas .

 

Happy
Happy
0 %
Sad
Sad
0 %
Excited
Excited
0 %
Sleepy
Sleepy
0 %
Angry
Angry
0 %
Surprise
Surprise
0 %
Bagikan :

Average Rating

5 Star
0%
4 Star
0%
3 Star
0%
2 Star
0%
1 Star
0%

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *