18 Mei 2025

wartajavaindo.com

LUGAS | CEPAT | TERPERCAYA

Hutan Kayu Sonokeling Ditebangi Berimbas pada Sumber Mata air mengalami Penyusutan

0 0
Read Time:2 Minute, 20 Second

LUMAJANG.WARTAJAVAINDO.COM – Hektaran Tanaman Pohon Sonokeling milik perum perhutani yang berada di hutan Desa Sumber Rejo Kecamatan Candipuro Kabupaten Lumajang Jawa Timur, telah ditebangi oleh Perum Perhutani. Akibat dari penebangan secara besar-besaran tersebut, menyebabkan menurunnya debit sumber mata air

Warga Dusun Krajan, Desa Sumber Rejo kecamatan Candipuro. Kepada Tim Media Wartajavaindo Priyo (60), menyampaikan bahwa, kalau warga setempat saat ini mulai kesulitan air.

Priyo menduga penyebabnya adalah dari Kayu Sonokeling di hutan daerahnya yang ditebangi oleh perum Perhutani, Sehingga, berdampak pada pasokan air yang berkurang, dan Sebelum ditebang tidak ada masalah, namun setelah ada penebangan secara besar-besaran, banyak sumber mata air menurun secara drastis.



“Seperti sumber pitek misalnya, sekarang ini debit airnya sudah tidak sebesar kemarin. Akibatnya, kami masyarakat Dusun Sumber Rejo, Dusun Krajan dan Dusun Bulak Manggis, Desa Sumber Rejo Kecamatan Candipuro kabupaten Lumajang, kesulitan mendapatkan air. Padahal, ini sudah memasuki musim hujan. Jadi, bagaimana nanti di musim kemarau nanti. ” ungkap Priyo, pada hari Kamis tanggal (19/11/2020).

Asper/KBKPH Pasirian, KPH Lumajang, ketika akan dikonfirmasi dari Tim Media Wartajavaindo di kantornya untuk dimintai penjelasan terkait penebangan Pohon Sonokeling di wilayahnya, sedang tidak ada di kantor, Sementara ketika nomor teleponnya dihubungi via telepon, belum memberikan jawaban.

Pegiat Lingkungan Hidup Kabupaten Lumajang, Arsyad Subekti, ketika meninjau langsung area hutan tersebut, merasa kaget melihat kondisi hutan di Desa Sumber Rejo. Itu karena, hutan tersebut kini sebagian terlihat sudah gundul. Hanya menyisakan tonggak-tonggak Kayu Sonokeling pasca ditebang,”ulas Arsyad Subekti.

Menurut Arsyad Subekti,Menyikapi kondisi itu, menjelaskan bahwa ,”Uni Internasional untuk Konservasi Alam IUCN sudah menetapkan bahwa Kayu Sonokeling sebagai kayu langka dan terancam punah. Kayu Sonokeling masuk kategori apendiks 2, sehingga peredaran Kayu Sonokeling lebih diperketat dibandingkan dengan kayu jenis lainnya,”ujar Arsyad Subekti.




Masih Arsyad Subekti,dalam penyampaiannya bahwa,
“Saya heran, kenapa Kayu Sonokeling di hutan Candipuro, justru ditebangi. Bukan hanya yang pohonnya besar, tapi juga yang kecil juga ditebang,walau pun perum Perhutani sudah punya dasar aturan dalam melakukan penebangangan hutan, pihaknya mengingatkan bahwa ada beberapa hal yang perlu menjadi dipertimbangkan sebelum penebangan dilakukan Selain bisa berdampak banjir, yang setiap saat bisa terjadi. Penebangan pepohonan besar juga bisa menyebabkan kekeringan. Apalagi, ini pohon yang kecil juga ditebangi. Kalau alasan prosedur, masa pohon yang masih kecil ditebang juga. Padahal saat musim penghujan seperti ini, air yang diserap oleh pohon sangat berguna untuk menyimpan air dan mengantisipasi bencana banjir,” ungkap nya.

Arsyad meminta, agar perum Perhutani tidak sekedar mementingkan diri sendiri. Tetapi juga harus memikirkan masyarakat sekitar hutan yang membutuhkan sumber mata air untuk keberlangsungan hidup manusia,dan juga perhutani jangan hanya pikirkan profit, sementara masyarakat sekitar diabaikan. Kalau sudah tidak ada lagi pepohonan besar karena ditebang seperti sekarang, maka tidak ada lagi cadangan air yang disimpan,” Pungkas, Arsyad Subekti.

(Reporter: Wartajavaindo BANU DM /MUKLISIN.)

Happy
Happy
0 %
Sad
Sad
0 %
Excited
Excited
0 %
Sleepy
Sleepy
0 %
Angry
Angry
0 %
Surprise
Surprise
0 %
Bagikan :

Average Rating

5 Star
0%
4 Star
0%
3 Star
0%
2 Star
0%
1 Star
0%

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *