HUT Tunas Patria Ke-53, Keberagaman Semakin Perkuat NKRI

0 0
Read Time:1 Minute, 31 Second

 

TEMANGGUNG, wartajavaindo.com

Ratusan anggota keluarga besar Tunas Patria se-Jawa Tengah dan Yogyakarta ngumpul di Kota Tembakau, Minggu (18/12). Kehadiran putra-putri dari eks Tentara Peladjar Brigade 17 ini dalam perhelatan HUT Ke-53 Tunas Patria. Organisasi masyarakat ini terus eksis, mengusung ruh perjuangan para pendahulunya.

 

Senior Tunas Patria, Mayjen (TNI) Djoko Setijono SH, SIP, menyatakan Tunas Patria sebagai ormas harus tetap menjaga api perjuangan para pejuang.

“Wujudkan peran segenap keluarga besar Tunas Patria dengan tindakan nyata di masyarakat. Kita semua terdiri dari berbagai keberagaman, namun tujuan hanya satu yakni demi bangsa dan negara,” tegas Djoko di hadapan sesepuh Tentara Peladjar Brigade 17, Pepabri dan unsur-unsur pendukung.

 

Ketua panitia HUT Tunas Patria, Haryo Dewandono SE, menyampaikan apresiasi kepada keluarga besar Tunas Patria se- Jawa Tengah dan Yogyakarta yang berkenan hadir. Kehadiran keluarga besar menunjukkan ormas ini tetap kompak, guyub dan eksis di masyarakat.

 

Haryo mengungkapkan, HUT Ke- 53 Tunas Patria bisa dihelat di Grha Bhumipala kompleks Setda Temanggung, berkat adanya perhatian dan hormat dari Pemkab Temanggung kepada para pejuang. Tentara Peladjar Brigade 17 adalah komponen penting saat mempertahankan kemerdekaan RI. Tentara Peladjar yang terlibat dalam sejumlah pertempuran di wilayah Temanggung, Magelang, Wonosobo, Purworejo dikenal sebagai TP Genie. Di kemudian masa, resimen ini digabung ke dalam Brigade 17 TNI.

 

Djoko Setijono minta kepada keluarga besar Tunas Patria untuk melaksanakan napak tilas dan merekonstruksi perjuangan pendahulunya. Di wilayah Temanggung banyak ditemui tugu peringatan pertempuran yang dilakukan oleh Tentara Peladjar.

 

Peringatan HUT Ke-53 Tunas Patria dirayakan dengan simbolisasi serah estafet berupa pemotongan tumpeng oleh sesepuh Tentara Peladjar Ny. On Syarif yang diberikan kepada Ketua Tunas Patria Kabupaten Temanggung Edi Rijanto. Kemudian digelar tarian gambyong dari cucu para pejuang serta paduan suara lagu-lagu perjuangan yang dulu sering dinyanyikan heroik oleh para pejuang.

(S.Likin)

Editor Raja

Happy
Happy
0 %
Sad
Sad
0 %
Excited
Excited
0 %
Sleepy
Sleepy
0 %
Angry
Angry
0 %
Surprise
Surprise
0 %
Bagikan :

Average Rating

5 Star
0%
4 Star
0%
3 Star
0%
2 Star
0%
1 Star
0%

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *