Harga Kedelai Naik, Juragan Tempe Mengeluh, Omset pun Turun Drastis

0 0
Read Time:1 Minute, 1 Second

PURWOREJO.  WARTA JAVAINDO.COM

Produsen tempe di Kabupaten Purworejo, mengurangi bobot tempe yang dijual agar harga tetap stabil. Hal ini dilakukan sebagai dampak melambungnya harga kedelai di Kabupaten Purworejo, Jawa Tengah, Selasa (12/01/2021).

Pembuat tempe asal Tegalsari RT.02 RW.03 Kelurahan Purworejo, Heru Subagiyo (45) mengatakan, sampai hari ini harga kedelai mencapai Rp 9.200 per kilogramnya yang sebelumnya seharga Rp 6.700 per kilogram.

“Supaya harga tempe tidak naik di tingkat konsumen bobot tempe yang kita jual kita kurangi saja,” katanya.

Heru menyebut saat normal bobot tempel 400 gram. Namun ketika kondisi bahan baku naik bobot tempe diturunkan menjadi 360 gram per bungkus tempe.

“Kalau kita naikkan harga agak sedikit berat bagi konsumen, jadi kami lebih memilih mengurangi bobot tempe saja,” jelasnya.

Sebelum kenaikan harga kedelai Heru bisa menghabiskan 2 kwintal setiap harinya namun sekarang hanya bisa menghabiskan 170 sampai 180 kwintal perharinya.

“Kami berharap kondisi ini segera berlalu sehingga aktivitas usaha dan harga di tengah masyarakat terus normal, kalau harga kedelai bisa stabil lagi kita juga bisa dapat untung,” tuturnya

Pembuat tempe asal Tegalsari RT.02 RW.03 Kelurahan Purworejo, Heru Subagiyo (45): ” produksi turun”

(Pewarta:  Surjono, Editor: Raja )

Happy
Happy
0 %
Sad
Sad
0 %
Excited
Excited
0 %
Sleepy
Sleepy
0 %
Angry
Angry
0 %
Surprise
Surprise
0 %
Bagikan :

Average Rating

5 Star
0%
4 Star
0%
3 Star
0%
2 Star
0%
1 Star
0%

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *