KUDUS. WARTAJAVAINDO. COM –
Berita duka datang dari SMPN 3 Jekulo di Kabupaten Kudus. Tiga gurunya meninggal dan dimakamkan dengan protokol kesehatan secara beruntun sejak akhir pekan lalu hingga pada hari Senin tanggal (30/11/2020) kemarin.
Dua guru yang meninggal dunia akhir pekan lalu, diketahui positif COVID-19. Sementara satu guru lainnya hasil swabnya masih belum diketahui.
Ketika di temui Oleh Tim Media Wartajavaindo, Kepala Dinas Pendidikan Kepemudaan dan Olahraga Kabupaten Kudus, Harjuna Widada membenarkan hal tersebut.
Menurut Harjuna kepada Tim Media Wartajavaindo mengatakan bahwa, pihaknya-pun tengah menginstruksikan sekolah terkait untuk membuat kronologi, serta rekam perjalanan dan kontak masing-masing guru yang meninggal dunia yg positif COVID-19.
“Kami instruksikan untuk buat kronologinya, jadi bisa dipetakan untuk tracing-nya,” kilas Harjuna, pada hari Selasa tanggal (1/12/2020) di ruang kerjanya.
Menurut Harjuna widada, pihak Disdikpora menerima laporan bahwa ada satu guru yg meninggal di akhir pekan lalu. Kemudian menerima laporan lagi jika ada dua guru yang meninggal lagi, malah yang terbaru Senin kemarin menerima laporan, jadi memang nanti jika suasananya sudah sedikit mereda, akan kami instruksikan untuk buat kronologi.
Harjuna Widada menghimbau dan berharap kepada semua guru di Kabupaten Kudus untuk terus dan tetap melaksanakan protokol kesehatan secara ketat. Baik di dalam sekolah maupun di luar sekolah dengan menerapkan 3M.
“Dengan kejadian ini, pihaknya berharap semua guru di Kabupaten Kudus untuk terus dan tetap melaksanakan protokol kesehatan secara ketat. Baik di dalam sekolah maupun di luar sekolah dgn menerapkan 3M .” himbaunya.
“Kepada Para orang tua agar bisa mengawasi anak-anaknya. Terlebih ketika anak-anak mengumpulkan tugas ke sekolah, dan Ini akan menjadi perhatian bersama supaya tidak terjadi seperti ini lagi,” tandas Harjuna widada.
Lebih lanjut Harjuna Widada menuturkan hingga saat ini, SMPN 3 Jekulo Kudus telah melaksanakan swab test sebanyak 42 orang yang kotak erat di sekolah.
“Sudah ada sebanyak 42 kontak erat di sekolah yang telah melaksanakan swab test. Untuk selanjutnya, para guru akan melakukan Work From Home (WFH) hingga hasil swab keluar.” tuturnya.
Kepala Dinas Pendidikan Kepemudaan dan Olahraga Kabupaten Kudus, Harjuno Widada juga menginstruksikan Kepala SMP 3 Jekulo, Wiwik Purwati agar memastikan tidak ada siswa yang sempat kontak langsung di sekolah, karena semua pembelajaran di SMP 3 Jekulo dilaksanakan secara daring dan termasuk penilaian akhir semester, masih berjalan secara daring.
( Pewarta : BANU DM/ Editor : Raja )