Gubernur Jawa Tengah Menetapkan Jawa Tengah Tidak Lagi Zona Merah

0 0
Read Time:1 Minute, 57 Second

SEMARANG. WARTAJAVAINDO COM – Di dalam Penanganan COVID-19 di Provinsi Jawa Tengah menunjukkan hasil positif. Dari 35 kabupaten/kota di Provinsi Jawa Tengah, selama dua pekan berturut-turut tidak ada satu daerah yang masuk kategori beresiko tinggi atau zona merah.

Kepada Tim Media Wartajavaindo
Kepala Dinas Kesehatan Provinsi Jawa Tengah, Yulianto Prabowo menjelaskan bahwa  angka kasus aktif di Provinsi Jawa tengah terus mengalami penurunan sedangkan angka kesembuhan mengalami peningkatan. Hal itu disampaikan dalam rapat evaluasi COVID-19 yang dipimpin Gubernur Jawa Tengah, Ganjar Pranowo di ruang rapat gedung A lantai 2 kompleks Pemerintah Provinsi Jawa Tengah, pada hari Senin tanggal (22/2/2021).

Kata Yulianto Dinas kesehatan Propinsi jawa tengah menyebutkan:

“Angka kasus aktif juga terus mengalami penurunan, dari 8.230 pada pekan sebelumnya, pekan ini kasus aktif hanya 7.300. Case Fatality Rate (CFR) juga menurun dan Recovery Rate (RR) juga mengalami peningkatan,” kata Yulianto.

Lebih lanjut, ia menerangkan tingkat keterisian tempat tidur di rumah sakit Provinsi Jawa Tengah juga terus menurun, untuk ICU hanya 38,08% dan tempat tidur isolasi hanya 33,01%. Bahkan sejumlah rumah lsakit sudah ada yang mengusulkan untuk menutup layanan isolasi COVID-19 di tempatnya dan menjadikan ruangan-ruangan itu sebagai perawatan non COVID-19.

“Sudah banyak yang mengajukan untuk menutup tempat isolasi COVID-19 dan memindahkan untuk perawatan non COVID-19, karena memang jumlahnya terus menurun,” ucap Yulianto.

Menanggapi hal itu, Gubernur Jawa Tengah, Ganjar Pranowo meminta pihak rumah sakit tidak terburu-buru menutup layanan isolasi COVID-19. Jika memang jumlah ruang isolasi yang tidak terpakai cukup banyak, Ganjar Pranowo, meminta rumah sakit menyiapkan ruangan itu sebagai cadangan penambahan tempat tidur ICU. Hal itu penting agar ICU di Jawa Tengah aman.

“Kalau memang ada sisa, silahkan dipakai yang lain. Tapi saya minta dilaporkan dan dikonsolidasikan dengan Dinas Kesehatan. Saya minta tidak tergesa-gesa. Mungkin ini gelombang (Kasus COVID-19) pertama yang turunnya bagus dan kita harus berjaga-jaga. Saya khawatir mudah-mudahan tidak muncul gelombang kedua,” tegas Ganjar Pranowo .

Ganjar Pranowo menambahkan, jangan sampai ketika gelombang kedua muncul, banyak rumah sakit yang gelagapan menanganinya. Meskipun diyakini, semua rumah sakit memiliki pengalaman dan capaian yang bagus terkait penanganan COVID-19.

“Kita harus berjaga-jaga, kalau terjadi gelombang kedua. Meskipun sekarang tingkat keterisian tempat tidur rendah, tapi ojo kesusu (jangan terburu-buru) menutup layanan COVID-19,” pungkas nya

Reporter : Media Wartajavaindo BANU DM.

 


Editor: Raja.

Happy
Happy
0 %
Sad
Sad
0 %
Excited
Excited
0 %
Sleepy
Sleepy
0 %
Angry
Angry
0 %
Surprise
Surprise
0 %
Bagikan :

Average Rating

5 Star
0%
4 Star
0%
3 Star
0%
2 Star
0%
1 Star
0%

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *