KUDUS, WARTA JAVAINDO (2023/9/8), Munculnya asap yang ditimbulkan pembakaran sampah dilahan tempat pembuangan akhir (TPA) milik Pemdes Rahtawu disinyalir penyebab diliburkan siswa SD 1 Rahtawu selama 4 hari.
Tempat pembuangan akhir (TPA) yang berlokasi dekat SD , Madrasah Diniyah dan pemukiman warga menjadi pokok pembahasan, maka disimpulkan dan di undang wali murid, untuk musyawarah kemajuan desa, bertempat di SD 1 Rahtawu. (Sabtu 9 September2023).
Terpantau, banyaknya keluhan dalam pembahasan musyawarah tersebut mencari titik temu atau solusi yang terbaik supaya sampah dari warga masyarakat desa Rahtawu tertangani dengan baik.
Hal senada sempat dikatakan Tristan kls 5 dan 0zil kelas 4 kepada awak media,
“benar kami diliburkan 4 hari lamanya karena asap pembakaran sampah masuk ke ruang kelas, sangat menggangu pernafasan”.
Dikatakan kepada awak media, Haryanto ketua pengelola sampah Pemdes Rahtawu, “masyarakat harus paham dan sadar, semuanya butuh proses, tenaga kami juga terbatas karena itu semua butuh biaya atau tambah tenaga dan yang membakar sampah bukan team kami”.
“dalam waktu dekat kami akan meminta bantuan sumbangan pengolah peleburan sampah (Isalator) Ramah lingkungan dari perusahaan Djarum foundation”, ungkapnya.
Disampaikan pula Miftah Kepala Sekolah, “Kami sudah melayangkan surat ke desa dan dinas PKPLH kurang lebih selama 1 tahun, tapi belum ada tindakan nyata”.
“Maka pada pertemuan hari ini musyawarah untuk kemajuan desa masyarakat dan pengolah sampah harus bersinergi dengan pemangku wilayah desa menuju solusi yang terbaik jangan sampai asap pembakaran sampah dan bau tak sedap masuk diruang kelas lagi, bisa menggangu siswa yang baru menanjak prestasinya, terbukti 12 trophy diraih SD 1 Rahtawu tahun ini”. pungkasnya.
(Sgg)
Editor Raja