BANYUMAS, wartajavaindo.com
Kegiatan tahunan Forum Taman Baca Masyarakat (FTBM) Jawa Tengah sebagai ajang silaturrahim serta ajang kreasi anggota TBM se Jawa Tengah tahun ini diselenggarakan di Bukit Wisata Watu Kumpul Petahunan Kec. Pekuncen Kab. Banyumas Jawa Tengah 19-20 Nopember 2022.
Meskipun ada beberapa Kabupaten yang ijin tidak dapat mengikuti kegiatan tersebut namun peserta yang mengikuti kegiatan Kemah Literasi Jateng ini masih melebihi target.
Berkenan membuka acara tersebut Sutiarto dari Perpusda Kab. Banyumas. Pada pidatonya Sutiarto menyampaikan bahwa betapa pentingnya membangun literasi Taman Baca bagi masyarakat karena dengan membaca akan menambah ilmu pengetahuan dan informasi ditambah lagi membaca merupakan pintunya ilmu pengetahuan.
Hadir dalam acara diskusi literasi pada malam kegiatan kemah tersebut nara sumber Triyono, S.Pd, M.Si, Ketua FTBM Jateng, Dr. Abdul Kholiq dari DPD RI wilayah Jateng, Diyah Angraeni dari Din Arpus Jateng.
Beberapa poin penting disampaikan pada malam dialog bahwa Jawa Tengah dengan jumlah peduduk 36,7 juta jiwa masih tergolong rendah tingkat kesadarannya dalam menjaga kebersihan lingkungan terutama dalam membuang sampah. Hal ini terlihat pada sebagian besar pendangkalan sungai akibat penumpukan sampah sehingga terjadi penghambatan aliran sungai yang pada ahirnya menyebabkan banjir, maka dalam hal ini masyarakat perlu edukasi yang berkelanjutan.
Disamping itu edukasi juga sangat diperlukan pada lemahnya kesadaran disiplin dan keselamatan berlalu lintas serta tentang kurangnya tenaga pertani.
Karenya moment Kemah Literasi seperti ini sangat tepat dalam membangun semangat kususnya bagi pemuda agar giat literasi semakin maju.
Emi Fadzry salah satu peserta Kemah literasi mengapresiasi kegiatan kemah literasi kali ini dengan penuh rasa syukur meskipun dirinya dalam kondisi dua tulang belakangnya sudah diambil dan diimplan dengan di topang 2 Plat Titanium dikuatkan oleh 12 sekrup, namun ia nerasa kegiatan kemah literasi ini memberikan kekuatan pada dirinya sehingga menjadi inspirator bagi peserta kemah lainnya.
Menurutnya dengan mengikuti kemah literasi Emi belajar semangat melangkah menuju Capaian (Goals) baru dalam kehidupannya yang selalu dicekoki dengan label “Keterbatasan Fisik” dan terkungkung oleh stigma “Ketidakmampuan“.
Selama kegiatan perkemahan berlangsung cuaca sangat bersahabat sehingga seluruh program kegiatan yang direncanakan dapat berjalan dengan lancar mulai dari pembukaan hingga penutupan.
Pewarta Mukayan
Editor Raja.