Empat Paslon Ingin Gagalkan Hasil Pilkada R4, Pihak Keamanan Diminta Waspadai Gerakan People Power.

0 1
Read Time:3 Minute, 16 Second

RAJA AMPAT -WARTA JAVAINDO, Kemenangan pasangan ORMAS pada Pilkada Raja Ampat 2024 belum mau diterima oleh pasangan CERIA, RUBI, HATI dan SELARAS, mereka ingin menggagalkan hasil Pilkada yang murni adalah Pilihan Rakyat.

Empat pasangan calon bupati dan wakil bupati Raja Ampat 2024 belum mau mengakui kemenangan pasangan ORMAS , dan sedang berupaya menggagalkan hasil Pilkada Raja Ampat dengan melakukan berbagai manuver politik, keempat paslon itu adalah; CERIA, RUBI, HATI dan SELARAS.

Salah satu upaya yang dilakukan adalah melaporkan Sekda Raja Ampat DR.Yusuf Salim ke Bawaslu Raja Ampat melalui Projo PBD dan kini langsung oleh empat paslon dengan tuduhan keterlibatan ASN dan melakukan pelanggaran terstruktur, sistematis dan massif. Serangan ke Yusuf Salim bukan kepada pribadi Sekda Raja Ampat tetapi untuk mencari kesalahan agar dilakukan pemilihan ulang yang artinya “Membatalkan Kemenangan ORMAS”

Disisi lain, praktek penyalahgunaan kewenangan mengeluarkan SK telah mengakibatkan pembakaran kantor distrik Waigeo Utara, dan hampir di semua Paslon terdapat puluhan ASN yang terlibat sebagai timses. bahkan Paslon RUBI secara terang-terangan menyatakan menggunakan UMK ketika menjabat Kadis Koperasi Kabupaten Raja Ampat.

Membatalkan kemenangan ORMAS sama saja keempat pasangan telah membangunkan amarah rakyat yang selama ini mereka pendam akibat penderitaan yang dialami selama 10 tahun kepemimpan Raja Ampat periode 2015 – 2020, 2020 – 2025, oleh sebab itu aparat keamanan diminta jeli menganalisa kondisi real politik yang sedang terjadi.

Pengamat politik dan keamanan Papua Barat Daya, Fernando G. Marind mengingatkan para pelaksana teknis Pilkada di Raja Ampat agar jeli melihat persoalan ini karena kondisi real politik di Raja Ampat sangat berbeda dengan daerah lain di Papua Barat Daya, di Raja Ampat adalah gerakan rakyat melawan dinasti politik.

Gerakan rakyat atau people power di Raja Ampat melawan dinasti politik sekaligus melawan praktek politik uang. Banyak paslon yang menggunakan uang untuk merebut pemilih , sementara ORMAS dengan tag line miskin murni gerakan rakyat, biaya atribut dan kampanye benar-benar merupakan swadaya masyarakat. Gerakan ini hampir sama dengan people power menumbangkan preisen Philipina Marcos dan Soharto, presdien Republik Indonesia.

Rakyat Raja Ampat sudah pintar dalam berdemokrasi ; amarah, kekesalan, penderitaan yang dialami selama ini, mereka salurkan dengan baik dengan memanfaatkan momentum politik pesta demokrasi tiap lima tahun yang namanya Pemilu. Dari pengamatan proses pencblosan hingga perhitingan suara, masyarakat riang gembira menyatakan ekspresinya di bilik TPS dan bereuforia merayakan kemenangan.

Menurut Marind, pilkada Raja Ampat adalah murni kebangkitan perlawanan rakyat Raja Ampat akibat penderitaan yang selama 10 tahun mereka alami agar mereka bisa keluar dari cengkeraman dinasti politik yang menjajah, ORMAS dilihat sebagai solusi dan amanat penderitaan rakyat.

Harapan rakyat melalui kemenangan ORMAS ibarat sebuah cahaya yang baru terbit menerangi kegelapan, tiba-tiba ditutup kembali oleh keempat pasangan calon ini dan membawa kembali rakyat berada dalam kegelapan. Hal ini sangat berpotensi memunculkan gerakan People Power melawan keempat pasangan yang sejak awal telah diisukan merupakan satu design paket untuk mengalahkan ORMAS, apalagi ORMAS diusung oleh gerakan buruh TKBM Raja Ampat.

Melawan ORMAS sama dengan melawan rakyat, menggagalkan kemenangan ORMAS sama saja membangkitkan amarah rakyat. Sehingga jika dilihat dari sisi Kamtibmas, perlu diwaspadai terjadi gerakan people power yang dapat menggangu stabilitas keamanan Pilkda Serentak 2024 di seluruh Indonesia.

Sebelumnya, mendekati tahapan perolehan rekomendasi partai di Jakarta, Juni – July 2024, telah berhembus isu bahwa ORMAS ingin digagalkan dengan merebut rekomendasi PKS di Jakarta sehingga ORMAS gagal menjadi Cabup dan Cawabup, masih terkait dengan itu, empat pasangan merupakan setingan paket Gubernur dan Bupati melawan ORMAS.

Dugaan dan isu yang santer terdengar di public kini terbukti bahwa CERIA, RUBI, HATI dan SELARAS adalah koalisi sebagaimana isu yang berhembus, mereka telah melaporkan Sekda Raja Ampat agar terjadi pemlihan ulang yang artinya membatalkan hasil Pilbup dan menyatakan kemenangan ORMAS tidak sah, pada poin ini agar bijak dalam menganalisa dampak yang ditimbulkan nantinya, tegas Fernando G.Marind.

Salah satu dari 6 paslon telah mengakui kemenangan ORMAS dengan mendatangi kediaman Orideko Burdam yang hadir bersama Mansur Syahdan, Hasan Makasar atas HARUM mengucapkan selamat kepada pasangan ormas dan menyatakan pertandingan telah selesai dan sekarang saatnya membangun masyarakyat Raja Ampat ( HJT )

Editor Raja

Happy
Happy
100 %
Sad
Sad
0 %
Excited
Excited
0 %
Sleepy
Sleepy
0 %
Angry
Angry
0 %
Surprise
Surprise
0 %
Bagikan :

Average Rating

5 Star
0%
4 Star
0%
3 Star
0%
2 Star
0%
1 Star
0%

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *