BLORA – WARTA JAVAINDO, Empat Kelompok Tani Hutan dari Blora dan Grobogan datangi Balai Perhutanan Sosial Wilayah Jawa Kementerian Kehutanan di Yogyakarta, untuk serahkan dokumen administrasi permohonan program perhutanan sosial KHDPK.
Untuk dapat mengakses pengelolaan program Perhutanan Sosial Kawasan Hutan Dengan Pengelolaan Khusus (PS KHDPK), empat Ketua Kelompok Tani Hutan dari dua Kabupaten yaitu Blora dan Grobogan datangi Kantor Balai Perhutanan Sosial Wilayah Jawa Kementerian Kehutanan Republik Indonesia yang berkedudukan di Yogyakarta, pada Senin (6/1/2025) kemarin.
Dengan didampingi, Pengurus dari Forum Petani Hutan Jati Bumi (FPHJB), salah satu divisi pendampingan masyarakat dari Lembaga Swadaya Masyarakat Jatibumi yang berkedudukan di Blora, empat Kelompok Tani Hutan atau yang disingkat KTH, yaitu KTH Sumber Rejeki, Desa Dologan, KTH Blungun Jaya Makmur, Desa Blungun, KTH Sido Dadi, Desa Bogorejo, yang semuanya berkedudukan di wilayah Kabupaten Blora, dan satu KTH dari Grobogan, yaitu KTH Doro Makmur.
“Kami bersama empat KTH, 3 dari Blora dan 1 dari Grobogan, hadir ke Balai Perhutanan Sosial Yogyakarta untuk menindaklanjuti Lokakarya kami pada bulan November tahun kemarin (2024), sekaligus untuk menyerahkan dokumen pengajuan pengelolaan program PS KHDPK, sekaligus untuk meminta informasi dan komunikasi terkait program ini, harapan kami bisa diterima dan disetujui maksud kami untuk turut mengelola kawasan hutan kami, agar kembali subur dan bermanfaat secara ekonomi bagi masyarakat petani hutan,” ujar Tejo Prabowo, selaku Pembina FPHJB.
Harapkan Tercipta Kondusifitas.
Mewakili Kepala Balai Perhutanan Sosial Wilayah Jawa, Kepala Tata Usaha, Dita menyampaikan apresiasinya atas kunjungan FPHJB dan para Pengurus dari empat KTH ke Balai Perhutanan Sosial Wilayah Jawa di Yogyakarta. Dirinya juga menyampaikan permohonan maaf, karena Kepala Balai tidak berada di tempat, karena mengikuti kegiatan di Kementerian Kehutanan di Jakarta.
“Saya mewakili Kepala Balai Perhutanan Sosial Wilayah Jawa, Pak Danang, tidak bisa hadir di tengah – tengah kita, karena mengikuti kegiatan di Kementerian Kehutanan, hari ini ada pergantian Pejabat Eselon 1 di Gedung Wana Bhakti, di Jakarta, jadi mohon maaf, saya siap menyampaikan hasil rapat kita hari ini, ke Kepala Balai nanti, harapan kami bisa menjalin komunikasi dan menciptakan kondusifitas wilayah kerja kami, sambil menunggu kebijakan apa dari Kementerian kami terkait PS KHDPK ini,” ungkapnya.
Tim Pelaksana Teknis Balai, Yudi juga menyampaikan agar KTH bisa melengkapi dokumen administrasi untuk pengajuan program Perhutanan Sosial KHDPK sesuai dengan regulasi, dan menjalin komunikasi yang baik dengan jajaran Perum Perhutani di wilayah Blora dan Grobogan, untuk menjalankan Keputusan Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan Nomor 487 tahun 2023.
“Setelah kami periksa dokumen pengajuan njenengan semua, perlu ada penambahan dokumen – dokumen terkait data – data peta, pakta integritas dan surat – surat pernyataan lainnya, dan juga harus dibuat versi digitalisasinya, dan ada barcodenya untuk memudahkan pemeriksaan data elektroniknya,” ungkap Yudi.
Siap Ikuti Arahan.
Mendengar penjelasan dari jajaran Balai PS Wilayah Jawa, para Ketua KTH yang hadir dalam pertemuan tersebut, menyatakan siap melaksanakan arahan dan pesan – pesan tersebut, yaitu melengkapi dokumen pengajuan dan menjalin komunikasi dengan jajaran Perum Perhutani dan Kantor Ccabang Dinas Kehutanan dan Pemerintahan Kabupaten Blora dan Grobogan, dengan didampingi FPHJB.
“Saya bersama teman – teman KTH siap melengkapi dokumen pengajuan kami, sesuai dengan permintaan pendampingan kami, bersama FPHJB untuk mewujudkan harapan dari Balai PS Wilayah Jawa, sanbil menunggu seperti apa kebijakan yang baru nanti,” ungkap Sutiman, yang akrab dipanggil Mbah Phillip, Ketua KTH Sumber Rejeki dari Desa Dologan, Kecamatan Japah ini.
Dalam pertemuan tersebut para Ketua KTH juga memaparkan produksifitas lahan yang dikelolanya berpuluh – puluh tahun tersebut, untuk memenuhi kebutuhan keluarganya tersebut, dan menjadi pelaksana program ketahanan pangan seperti jagung, padi dan kedelai, juga tanaman hortikultura lainnya.
“Saat ini lahan saya tanami sorgum, alhamdulillah panennya bagus, kemarin dapat 30 ton dan diambil langsung oleh PT LSAJ di Majalengka untuk bahan pakan ternak, itu panen pertama selama 3 bulan, ini sudah tumbuh lagi, untuk panen berikutnya bulan Maret ini, jadi saya tanam komoditas yang pasti pembelinya, sorgum ini bisa panen setahun 3 sampai 4 kali lho,” ungkap Gono, Petani Sorgum dari KTH Sumber Rejeki Dologan ini. (Widodo)